Rabu, 11 November 2009

Tugas PBO Java 3

Abstract Class dan Interface
abstract class Animal{
protected String nama;
protected int jumKaki;
public Animal(String nama, int kaki){
this.nama=nama;
jumKaki=kaki;
}
public abstract void bersuara();
public static void makan(){
}
public void isAnimal(){
System.out.println("nama :"+nama);
System.out.println("jumlah kaki :"+jumKaki);
}
}
interface Human{
public void bersuara();
public void ketawa();
}
class Scoobydoo extends Animal implements Human{
public Scoobydoo(){
super("scoobydoo",4);
}
public void bersuara(){
System.out.println("\nScoobydoo bi dooo...");
}
public void ketawa(){
System.out.println("hihihihihi...");
}
public static void makan(){
System.out.println("mmm... yummy...");
}
public static void main(String[] args){
Scoobydoo a = new Scoobydoo();
a.isAnimal();
a.bersuara();
a.ketawa();
a.makan();
}
}


Output :
nama :scoobydoo
jumlah kaki :4

Scoobydoo bi dooo...
hihihihihi...
mmm... yummy...

Senin, 26 Oktober 2009

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia

PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM KONSEP ILMIAH

Dalam menulis karya ilmiah diperlukan penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Karena karya ilmiah itu sendiri akan menjadi sumber ilmu bagi banyak orang dalam menulis karya ilmiahnya. Namun banyak karya ilmiah yang kurang memperhatikan aspek bahasa ini. Kebanyakan dari penulis hanya memperhatikan aspek isi saja padahal ini sangat penting dalam penulisan karya ilmiah yang baik.
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berbahasa. Bahasa begitu besar peranannya dalam kehidupan. Adapun pengertian Bahasa Indonesia itu sendiri adalah kesatuan bunyi penuh arti yang bersifat arbitrer yang berfungsi sebagai sarana komunikasi.
Berdasarkan keadaannya, bahasa dapat dibagi menjadi dua jenis dua jenis, yaitu bahasa formal dan bahasa nonformal. Bahasa formal adalah bahasa yang digunakan dalam keadaan yang resmi, seperti contohnya dapat kita lihat di sekolah, departemen-departemen dalam negri sedangkan bahasa nonformal adalah bahasa yang digunakan dalam keadaan yang tidak resmi, seperti contoh bahasa yang digunakan masyarakat dalam sehari-hari. Sedangkan menurut penyampaiannya, bahasa dapat dibagi atas dua jenis, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan adalah bahasa yang yang dipakai dalam berkomunikasi secara langsung, sedangkan bahasa tulisan digunakan dalam berkomunikasi secara tidak langsung atau ditulis.
Kedua jenis bahasa tersebut mempunyai aturan-aturan tersendiri yang harus harus diikuti untuk berbahasa yang baik dan benar. Dalam bahasa indonesia dikenal istilah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD adalah aturan-aturan untuk berbahasa dengan baik yang benar.
Karya ilmiah adalah tulisan-tulisan yang bercirikan tentang catatan ilmu pengetahuan yang disusun atas dasar menggali pegetahuan-pengatahuan lebih dalam. dan dalam menulis karya ilmiah peranan Bahasa Indonesia sangat penting untuk tercapainya karya ilmiah yang baik dan benar.
Dalam menulis karya ilmiah dibutuhkan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan EYD, karena karya ilmiah merupakan sumber ilmu yang akan dipakai sebagai referensi (rujukan) bagi karya lain. Jika sebuah karya ilmiah menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ditakutkan akan terjadi multipenafsiran pada tiap-tiap orang. Untuk mengantisipasi hal tersebut dibutuhkan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Jadi berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Bahasa Indonesia sangat berperan dalam konsep ilmiah terutama dalam pembuatan tulisan ilmiah dan juga dalam pembuatan laporan laporan ilmiah dalam sebuah instansi yang resmi.

Sumber :
www.indoskripsi.com

Rabu, 21 Oktober 2009

Tugas PBO Java 3KA12

1. Contoh Program Inheritance
binatang.java (sebagai file superclass)
class binatang {
public void methodAsli(){
System.out.println("SUPERCLASS : BINATANG");
}
public static void main(String[] args){
binatang oks = new binatang();
oks.methodAsli();
}
}

Output :
SUPERCLASS : BINATANG

serangga.java (sebagai file subclass)
class serangga extends binatang {
public void methodPemanggil() {
super.methodAsli();
}
public void methodJenis() {
System.out.println("SUBCLASS : SERANGGA");
System.out.println("Jenis Serangga : ");
System.out.println("a. Kupu-kupu");
System.out.println("b. Nyamuk");
System.out.println("c. Lebah");
}
public void methodKegiatan() {
System.out.println("Kegiatan :");
System.out.println("a. Bermetamorfosis");
System.out.println("b. Bertelur jentik");
System.out.println("c. Menyengat");
}
public static void main(String[] args) {
serangga oks = new serangga();
oks.methodPemanggil();
oks.methodJenis();
oks.methodKegiatan();
}
}

Output :
SUPERCLASS : BINATANG
SUBCLASS : SERANGGA
Jenis Serangga :
a. Kupu-kupu
b. Nyamuk
c. Lebah
Kegiatan :
a. Bermetamorfosis
b. Bertelur jentik
c. Menyengat


2. Contoh Program Information Hiding dan Encapsulation
class siswa {
private String Nama,NPM,Kelas; //atribut yang di hide
private int TahunSekarang,TahunLahir,Umur; //atribut yang dihide
public String GetNama()
{
return Nama;
}
public void SetNama(String X) {
Nama = X;
}

public String GetNPM()
{
return NPM;
}
public void SetNPM(String Y) {
NPM = Y;
}

public String GetKelas() {
return Kelas;
}
public void SetKelas(String Z) {
Kelas = Z;
}

public int GetTahunSekarang() {
return TahunSekarang;
}
public void SetTahunSekarang (int TS) {
TahunSekarang = TS;
}

public int GetTahunLahir() {
return TahunLahir;
}
public void SetTahunLahir(int Tahun) {
if(Tahun < 1900)
TahunLahir = 1900;
else
TahunLahir = Tahun;
}
void Umur(){
Umur = TahunSekarang - TahunLahir;
System.out.println ("Umur : " + Umur);
}
}

class TestSiswa{
public static void main(String[] args) {

siswa data1=new siswa();
siswa data2=new siswa();

data1.SetNama("Frans");
data1.SetNPM("1010123");
data1.SetKelas("3KA01");
data1.SetTahunSekarang(2009);
data1.SetTahunLahir(1988);

data2.SetNama("Luna");
data2.SetNPM("1010456");
data2.SetKelas("3KA02");
data2.SetTahunSekarang(2009);
data2.SetTahunLahir(1989);

System.out.println ("Nama : "+ data1.GetNama());
System.out.println ("NPM : "+ data1.GetNPM());
System.out.println ("Kelas : "+ data1.GetKelas());
System.out.println ("Tahun Lahir : "+ data1.GetTahunLahir());
data1.Umur();

System.out.println ("Nama : "+ data2.GetNama());
System.out.println ("NPM : "+ data2.GetNPM());
System.out.println ("Kelas : "+ data2.GetKelas());
System.out.println ("Tahun Lahir : "+ data2.GetTahunLahir());
data2.Umur();
}
}

Output :
Nama : Frans
NPM : 1010123
Kelas : 3KA01
Tahun Lahir : 1988
Umur : 21
Nama : Luna
NPM : 1010456
Kelas : 3KA02
Tahun Lahir : 1989
Umur : 20

Sabtu, 17 Oktober 2009

Tugas Portofolio Bahasa Indonesia

PERKEMBANGAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Di dalam sejarahnya, bahasa Indonesia telah berkembang cukup menarik. Bahasa Indonesia yang tadinya hanya merupakan bahasa Melayu dengan pendukung yang kecil telah berkembang menjadi bahasa Indonesia yang besar. Bahasa ini telah menjadi bahasa lebih dari 200 juta rakyat di Nusantara Indonesia. Sebagian besar diantaranya juga telah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama. Bahasa Indonesia yang tadinya berkembang dari bahasa Melayu itu telah "menggusur" sejumlah bahasa lokal (etnis) yang kecil. Bahasa Indonesia yang semulanya berasal dari bahasa Melayu itu bahkan juga menggeser dan menggoyahkan bahasa etnis-etnis yang cukup besar, seperti bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa dari masyarakat baru yang bernama masyarakat Indonesia. Di dalam persaingannya untuk merebut pasar kerja, bahasa Indonesia telah mengalahkan bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia. Bahasa Indonesia juga telah tumbuh dan berkembang menjadi bahasa yang modern pula.
Perkembangan yang demikian akan terus berlanjut. Perkembangan tersebut akan banyak ditentukan oleh tingkat kemajuan masyarakat dan peranan yang strategis dari masyarakat dan kawasan ini di masa depan. Diramalkan bahwa masyarakat kawasan ini, yaitu Indonesia, Malasyia, Thailand, Vietnam, Brunai Darussalam, dan Filipina akan menjadi salah satu global-tribe yang penting di dunia. Jika itu terjadi, bahasa Indonesia (lebih jauh bahasa Melayu) juga akan menjadi bahasa yang lebih bersifat global. Proses globalisasi bahasa Melayu (baru) untuk kawasan Nusantara, dan bahasa-bahasa Melayu untuk kawasan Asia Pasifik (mungkin termasuk Australia) menjadi tak terelakkan. Peranan kawasan ini (termasuk masyarakatnya, tentu saja) sebagai kekuatan ekonomi, industri dan ilmu pengetahuan yang baru di dunia, akan menentukan pula bagaimana perkembangan bahasa Indonesia (dan bahasa Melayu) modern. Bahasa dan sastra Indonesia sudah semenjak lama memiliki tradisi kosmopolitan. Sastra modern Indonesia telah menggeser dan menggusur sastra tradisi yang ada di berbagai etnis yang ada di Nusantara.
Perubahan yang terjadi itu tidak hanya menyangkut masalah struktur dan bahasa, tetapi lebih jauh mengungkapkan permasalahan manusia baru (atau lebih tepat manusia marginal dan tradisional) yang dialami manusia di dalam sebuah proses perubahan. Lihatlah tokoh-tokoh dalam roman dan novel Indonesia. Lihatlah tokoh Siti Nurbaya di dalam roman Siti Nurbaya, tokoh Zainudin di dalam roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, tokoh Hanafi di dalam roman Salah Asuhan, tokoh Tini, dan Tono di dalam novel Belenggu, sampai kepada tokoh Lantip di dalam roman Priyayi. Mereka adalah tokoh-tokoh yang berusaha masuk ke dunia yang baru, dunia yang global, dengan tertatih-tatih.
Dengan demikian, satra Indonesia (dan Melayu) modern pada hakikatnya adalah sastra yang berada pada jalur yang mengglobal itu. Sebagaimana dengan perkembangan bahasa Indonesia, sastra Indonesia tidak ada masalah dalam globalisasi karena ia memang berada di dalamnya. Yang menjadi soal adalah bagaimana menjadikan bahasa dan sastra itu memiliki posisi yang kuat di tengah-tengah masyarakatnya. Atau lebih jauh, bagaimana langkah untuk menjadikan masyarakatnya memiliki posisi kuat di tengah-tengah masyarakat dunia (lainnya). Kalau merujuk kepada pandangan-pandangan Alvin Toffler atau John Naisbitt, dua peramal masa depan tanpa bola-bola kristal, bahasa Indonesia dan sastra Indonesia akan menjadi bahasa (dan sastra) yang penting di dunia.


Peristiwa-peristiwa Penting yang Berkaitan dengan Perkembangan Bahasa Melayu/Indonesia

Perinciannya sebagai berikut :
• Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen dan ia dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
• Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 ia diubah menjadi Balai Pustaka. Balai itu menerbitkan buku-buku novel seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
• Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan memancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan bahasa Indonesia.
• Pada tahun 1933 secara resmi berdirilah sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana dan kawan-kawan.
• Pada tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkanlah Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
• Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar RI 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
• Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
• Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1954 juga salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
• Pada tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57, tahun 1972.
• Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
• Kongres Bahasa Indonesia III yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1978 merupakan peristiwa penting bagi kehidupan bahasa Indonesia. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
• Kongres bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 21-26 November 1983. Ia diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
• Kongres bahasa Indonesia V di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 3 November 1988. Ia dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Nusantara (sebutan bagi negara Indonesia) dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
• Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1993. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Syarikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
• Kongres Bahasa Indonesia VII diselenggarakan di Hotel Indonesia, Jakarta pada tanggal 26-30 Oktober 1998. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Keanggotaannya terdiri dari tokoh masyarakat dan pakar yang mempunyai kepedulian terhadap bahasa dan sastra.
b. Tugasnya memberikan nasihat kepada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa serta mengupayakan peningkatan status kelembagaan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Sumber :
• Forum Bahasa dan Sastra
• http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

Rabu, 23 September 2009

Contoh-Contoh Program Java

Contoh Program Break
Syntax:
class TestBreak{
public static void main(String[] args){
System.out.println("Sebelum for");
for(int x=0;x<10;x++){
if(x==4)
break;
System.out.println("Nilai x : "+x);
}
System.out.println("Setelah For");
}
}

Output:
Sebelum for
Nilai x : 0
Nilai x : 1
Nilai x : 2
Nilai x : 3
Setelah for


Contoh Program Continue
Syntax:
class TestContinue{
public static void main(String[] args){
int x=10;
System.out.println("Sebelum while");
while(x<=20){
x++;
if(x%2==0)
continue;
System.out.println("Nilai x : "+x);
}
System.out.println("Sesudah while");
}
}

Output:
Sebelum while
Nilai x : 11
Nilai x : 13
Nilai x : 15
Nilai x : 17
Nilai x : 19
Nilai x : 21
Sesudah while


Contoh Program Return
Syntax:
class Orang{
public String cetakNama(){
return "Hello Nama Saya Anis!";
}
public static void main(String[] args){
Orang org = new Orang();
System.out.println("Sebelum panggil method");
System.out.println(org.cetakNama());
System.out.println("Sesudah panggil method");
}
}

Output:
Sebelum panggil method
Hello Nama Saya Anis!
Sesudah panggil method


Contoh Program Class
Syntax:
class Manusia{
String nama;
String jenkel;
byte usia;
String alamat;
}
class DemoManusia{
public static void main(String args[]){
Manusia m1,m2;
m1 = new Manusia();
m2 = new Manusia();

m1.nama="Mandala";
m1.jenkel="Laki-laki";
m1.usia=23;
m1.alamat="Jl.Kemiri Sari no.7 Salatiga";

m2.nama="Bella";
m2.jenkel="Perempuan";
m2.usia=23;
m2.alamat="Jl.Dahlia Raya no.5 Bogor";

System.out.println("Nama : "+m1.nama);
System.out.println("Jenkel : "+m1.jenkel);
System.out.println("Usia : "+m1.usia);
System.out.println("Alamat : "+m1.alamat);

System.out.println("Nama : "+m2.nama);
System.out.println("Jenkel : "+m2.jenkel);
System.out.println("Usia : "+m2.usia);
System.out.println("Alamat : "+m2.alamat);
}
}

Output:
Nama : Mandala
Jenkel : Laki-laki
Usia : 23
Alamat : Jl. Kemiri Sari no.7 Salatiga
Nama : Bella
Jenkel : Perempuan
Usia : 23
Alamat : Jl. Dahlia Raya no.5 Bogor


Contoh Program Method
Syntax:
class Manusia {
//Hak akses private
private String Nama;
private int TahunSekarang, TahunLahir, Umur;
//Getter Method untuk nama
public String GetNama()
{
return Nama;
}
//Setter Method untuk nama
public void SetNama(String N) {
Nama = N;
}
//Getter Method untuk tahun Sekarang
public int GetTahunSekarang() {
return TahunSekarang;
}
//Settter Method untuk tahun Sekarang
public void SetTahunSekarang (int TS) {
TahunSekarang = TS;
}
//Getter Method untuk tahun lahir
public int GetTahunLahir() {
return TahunLahir;
}
//Setter Method untuk tahun lahir
public void SetTahunLahir(int Tahun) {
if(Tahun < 1900)
TahunLahir = 1900;
else
TahunLahir = Tahun;
}
void Umur(){
Umur = TahunSekarang - TahunLahir;
System.out.println ("Umur = " + Umur);
}

}
class TesManusia{
public static void main(String[] args) {
// TODO code application logic here

Manusia data1=new Manusia();

data1.SetNama("Rara");
data1.SetTahunSekarang(2009);
data1.SetTahunLahir(1985);

System.out.println ("Nama = "+ data1.GetNama());
System.out.println ("Tahun Lahir = "+ data1.GetTahunLahir());

data1.Umur();
}
}

Output:
Nama = Rara
Tahun Lahir = 1985
Umur = 24
Powered By Blogger