Senin, 22 November 2010

Softskill Pengantar Telematika

TEKNOLOGI VIRTUAL MACHINE

Virtual machine (VM) adalah suatu environment, biasanya sebuah program atau sistem operasi, yang tidak ada secara fisik tetapi dijalankan dalam environment lain. Dalam konteks ini, VM disebut “guest” sementara environment yang menjalankannya disebut “host”. Ide dasar dari virtual machine adalah mengabtraksi perangkat keras dari satu komputer (CPU, memori, disk, dst) ke beberapa environment eksekusi, sehingga menciptakan illusi bahwa masing-masing environment menjalankan komputernya (terpisah) sendiri. VM muncul karena pada satu komputer. Virtual Machine (VM) sendiri mulai dikenalkan oleh IBM ketika meluncurkan sistem operasi mainframenya pada tahun 1965-an. Diperkenalkan untuk sistem S/370 dan S/390 dan disebut sebagai sistem operasi VM/ESA (Enterprise System Architecture). Contoh Virtual Machine: Vmware, Xen VMM , Java VM.





Teknologi virtual machine memiliki banyak kegunaan seperti memungkinkan konsolidasi perangkat keras, memudahkan recovery sistem, dan menjalankan perangkat lunak terdahulu. Salah satu penerapan penting dari teknologi VM adalah integrasi lintas platform. Beberapa penerapan lainnya yang penting adalah:
1) Konsolidasi server. Jika beberapa server menjalankan aplikasi yang hanya memakan sedikit sumberdaya, VM dapat digunakan untuk menggabungkan aplikasi-aplikasi tersebut sehingga berjalan pada satu server saja, walaupun aplikasi tersebut memerlukan sistem operasi yang berbeda-beda.
2) Otomasi dan konsolidasi lingkungan pengembangan dan testing. Setiap VM dapat berperan sebagai lingkungan yang berbeda, ini memudahkan pengembang sehingga tidak perlu menyediakan lingkungan tersebut secara fisik.
3) Menjalankan perangkat lunak terdahulu. Sistem operasi dan perangkat lunak terdahulu dapat dijalankan pada sistem yang lebih baru.
4) Memudahkan recovery sistem. Solusi virtualisasi dapat dipakai untuk rencana recovery sistem yang memerlukan portabilitas dan fleksibilitas antar platform.
5) Demonstrasi perangkat lunak. Dengan teknologi VM, sistem operasi yang bersih dan konfigurasinya dapat disediakan secara cepat.
Kelebihan Virtual Machine (VM) antara lain:
1) Hal keamanan. VM memiliki perlindungan yang lengkap pada berbagai sistem sumberdaya, yaitu dengan meniadakan pembagian sumberdaya secara langsung, sehingga tidak ada masalah proteksi dalam VM. Sistem VM adalah kendaraan yang sempurna untuk penelitian dan pengembangan sistem operasi. Dengan VM, jika terdapat suatu perubahan pada satu bagian dari mesin, maka dijamin tidak akan mengubah komponen lainnya.
2) Memungkinkan untuk mendefinisikan suatu jaringan dari Virtual Machine (VM). Tiap-tiap bagian mengirim informasi melalui jaringan komunikasi virtual. Sekali lagi, jaringan dimodelkan setelah komunikasi fisik jaringan diimplementasikan pada perangkat lunak. Beberapa kesulitan utama dari konsep VM, diantaranya adalah:
1) Sistem penyimpanan. Sebagai contoh kesulitan dalam sistem penyimpanan adalah sebagai berikut: Andaikan kita mempunyai suatu mesin yang memiliki 3 disk drive namun ingin mendukung 7 VM. Keadaan ini jelas tidak memungkinkan bagi kita untuk dapat mengalokasikan setiap disk drive untuk tiap VM, karena perangkat lunak untuk mesin virtual sendiri akan membutuhkan ruang disk secara substansial untuk menyediakan memori virtual dan spooling. Solusinya adalah dengan menyediakan disk virtual atau yang dikenal pula dengan minidisk, dimana ukuran daya penyimpanannya identik dengan ukuran sebenarnya. Dengan demikian, pendekatan VM juga menyediakan sebuah antarmuka yang identik dengan perangkat keras yang mendasari.
2) Pengimplementasian sulit. Meski konsep VM cukup baik, namun VM sulit diimplementasikan.

Jenis-jenis dari VM adalah:
1) VM sistem dimana sebuah VM dapat menjalankan sebuah sistem operasinya sendiri.
2) VM proses dimana VM hanya menjalankan sebuah proses saja.
Kemudian VM juga dibagi berdasarkan tingkat virtualisasinya:
1) Virtualisasi penuh yang mensimulasikan seluruh fitur perangkat keras sehingga memungkinkan perangkat lunak berjalan pada VM tanpa modifikasi.
2) Virtualisasi paruh, dimana tidak semua fitur perangkat keras disimulasikan.
3) Virtualisasi asli, yang mana merupakan virtualisasi penuh yang digabungkan dengan bantuan perangkat keras yang mendukung virtualisasi.


(Annisa Putri R. 4KA12)

Softskill Pengantar Telematika


TEKNOLOGI TOUCHSCREEN

Teknologi touchscreen terus berkembang dari waktu ke waktu. Jika dulu teknologi ini dipatentkan oleh pihak-pihak tertentu, pada sekitar tahun 1980-an hak paten tersebut telah berakhir dan teknologi ini menjadi milik umum yang bebas dikembangkan. Maka dari itu, teknologi ini cukup banyak berkembang untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Saat ini touchscreen tidak hanya digunakan pada perangkat komputer saja. Mobil, motor, telepon genggam, PDA, konsol game, mesin-mesin berat, pesawat terbang, dan banyak lagi perangkat yang dilengkapi oleh touchscreen saat ini.
Berikut ini adalah beberapa teknologi touchscreen yang masing-masing memiliki fungsi dan kegunaannya tersendiri dalam aplikasinya:
1) Resistive Touchscreen: Touchscreen yang termasuk dalam jenis ini adalah touchscreen yang layarnya dilapisi oleh sebuah lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif terhadap sinyal-sinyal listrik. Maksud dari lapisan yang bersifat konduktif adalah lapisan yang bersifat mudah menghantarkan sinyal listrik, sedangkan lapisan resistif adalah lapisan yang menahan arus listrik. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sebuah bintik-bintik transparan pemisah, jadi lapisan ini pasti terpisah satu sama lain dalam keadaan normal. Pada lapisan konduktif tersebut juga mengalir arus listrik yang bertugas sebagai arus referensi.
Ketika terjadi sentuhan kedua lapisan ini akan dipaksa untuk saling berkontak langsung secara fisik. Karena adanya kontak antara lapisan konduktif dan resistif maka akan terjadi gangguan pada arus listrik referensi tersebut. Efek dari gangguan ini pada lapisan konduktif adalah akan terjadi perubahan arus-arus listriknya sebagai reaksi dari sebuah kejadian sentuhan. Perubahan nilai arus referensi ini kemudian dilaporkan ke controllernya untuk diproses lebih lanjut lagi.
Informasi sentuhan tadi diolah secara matematis oleh controller sehingga menghasilkan sebuah koordinat dan posisi yang akurat dari sentuhan tersebut. Kemudian informasi ini diintegrasikan dengan program lain sehingga menjadi aplikasi yang mudah digunakan. Touchscreen monitor yang dirancang dengan menggunakan media jenis ini secara umum cukup nyaman digunakan, namun ada juga kekurangan dari teknologi ini. Layar yang dihasilkan oleh teknologi ini hanya memiliki tingkat kejernihan gambar sebesar 75% saja, sehingga monitor akan tampak kurang jernih.
Kelemahan yang lainnya monitor dengan teknologi touchscreen ini sangat rentan dan lemah terhadap sentuhan benda-benda yang agak tajam, sehingga penggunanya harus diekstra hati-hati. Teknologi ini tidak akan terpengaruh oleh elemen-elemen lain di luar seperti misalnya debu atau air, namun touchscreen ini akan merespon semua sentuhan yang mengenainya, baik itu menggunakan jari tangan langsung maupun menggunakan benda lain seperti stylus. Sangat cocok digunakan untuk keperluan di dalam dunia industri seperti di pabrik, laboratorium, dan banyak lagi.
2) Surface Wave Touchscreen: Teknologi touchscreen yang satu ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi kejadian di permukaan layarnya. Di dalam monitor touchscreen ini terdapat dua tranduser, pengirim dan penerima sinyal ultrasonik. Selain itu dilengkapi juga dengan sebuah reflektor yang berfungsi sebagai pencegah agar gelombang ultrasonic tetap berada pada area layar monitor. Kedua tranduser ini dipasang dalam keempat sisi, dua vertikal dan dua horizontal. Ketika panel touchscreen-nya tersentuh, ada bagian dari gelombang tersebut yang diserap oleh sentuhan tersebut, misalnya terhalang oleh tangan, stylus, tuts, dan banyak lagi. Sentuhan tadi telah membuat perubahan dalam bentuk gelombang yang dipancarkan.
Perubahan gelombang ultrasonik yang terjadi kemudian diterima oleh receiver dan diterjemahkan ke dalam bentuk pulsa-pulsa listrik. Selanjutnya informasi sentuhan tadi berubah menjadi sebentuk data yang akan diteruskan ke controller untuk diproses lebih lanjut.
Data yang dihasilkan dari sentuhan ini tentunya adalah data mengenai posisi tangan Anda yang menyentuh sinyal ultrasonik tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinyu dan terdapat banyak sekali sensor gelombang ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat touchscreen yang dapat Anda gunakan.
Touchscreen jenis ini diklaim sebagai jenis touchscreen yang paling canggih dan memiliki banyak keunggulan daripada kedua jenis touchscreen lainnya. Karena tidak menggunakan bahan pelapis metalik melainkan sebuah lapisan kaca, maka tampilan dari layar touchscreen jenis ini mampu meneruskan cahaya hingga 90 persen, sehingga lebih jernih dan terang dibandingkan dengan Resistive touchscreen. Tanpa adanya lapisan sensor juga membuat touchscreen jenis ini menjadi lebih kuat dan tahan lama karena tidak akan ada lapisan yang dapat rusak atau haus ketika disentuh, tidak ada lapisan yang akan rusak ketika terkena air, minyak, debu, dan banyak lagi.
Namun touchscreen ini juga bukannya tanpa kelemahan. Meskipun secara fisik kebal terhadap gangguan elemen-elemen luar, kinerja dari touchscreen ini dapat diganggu oleh elemen-elemen seperti debu, air, dan benda-benda padat lainnya. Sedikit saja terdapat debu atau benda lain yang menempel di atasnya maka touchsreen dapat mendeteksinya sebagai suatu sentuhan. Sensor-sensor ultrasonicnya akan langsung bekerja dengan baik. Maka itu touchscreen jenis ini harus dijaga dengan ekstra hati-hati. Touchscreen jenis ini sangat cocok digunakan pada ruangan training komputer, keperluan dalam ruangan untuk menampilkan informasi dengan sangat jernih dan tajam, presentasi dalam ruangan, dan banyak lagi.
3) Capasitive Touchscreen: Touchscreen jenis ini memiliki cara kerja yang cukup rumit, namun sangat andal dalam ketahanan dan kejernihannya. Capasitive touchscreen memiliki sebuah lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu pembungkus yang bersifat capasitive pada seluruh permukaannya. Panel touchscreen ini dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide yang dapat meneruskan arus listrik secara kontiniu untuk kemudian ditujukan ke sensornya.
Lapisan ini dapat memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, maka dari itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam touchscreen jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat sebuah nilai arus listrik yang dijadikan referensi. Ketika jari tangan Anda menyentuh permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah karena ada arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi dari kejadian ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang akan diteruskan ke sebuah controller. Controller ini berfungsi untuk meneruskan informasi tersebut ke mesin pengalkulasi posisi dari gangguan atau sentuhan tersebut. Proses kalkulasi posisi akan dimulai di sini.
Kalkulasi ini menggunakan posisi dari ke empat titik sudur pada panel touchscreen sebagai referensinya. Ketika hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi dari sentuhan tadi dapat di ketahui dengan baik. Akhirnya informasi dari posisi tersebut akan diintegrasikan dengan program lain untuk menjalankan sebuah aplikasi.
Capasitive touchscreen sangat berbeda dengan kedua jenis touchscreen sebelumnya. Touchscreen jenis ini baru dapat bekerja jika sentuhan-sentuhan yang ditujukan kepadanya berasal dari benda yang bersifat konduktif seperti misalnya jari-jari Anda. Tidak seperti Resistive atau Surface wave yang dapat disentuh dengan jari tangan ataupun stylus, touchscreen ini hanya dapat dioperasikan dengan jari saja. Tetapi dengan adanya sifat seperti ini, maka touchscreen ini tidak mudah terpengaruh oleh gangguan dari benda-benda lain di atasnya seperti misalnya debu atau air.
Tampilan layarnya pun sangat jernih daripada jenis Resistive touchscreen sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam berbagai keperluan interaksi dalam publik umum seperti misalnya di restoran, kios elektronik, lokasi Point Of Sales, dan banyak lagi.


(Annisa Putri R. 4KA12)

Softskill Pengantar Telematika

PENGERTIAN WEB SERVICES

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan pendekatan N-Tier lainnya adalah dari segi infrastruktur dan dokumen yang digunakan sebagai format pertukaran data. Dalam implementasinya, Web Services tidak mempunyai tampilan, karena Web Services termasuk dalam Business-Service tier. Artinya didalam Web Services hanya tersedia fungsi-fungsi yang nantinya dapat digunakan oleh aplikasi lainnya.
Salah satu kelebihan yang ditawarkan oleh Web Service adalah terutama terletak pada interoperabilitas tinggi dan penggunaannya yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun selama mesin kita terhubung oleh jaringan internet salah satunya. Web Services dapat diakses melalui protokol terbuka yang memanfaatkan Web melalui Simple Object Access Protocol (SOAP) dengan bahasa Web Services Description Language (WSDL) dan teregistrasi dalam Universal Discovery Description and Integration (UDDI).
* Web Services menggunakan protokol http sebagai komunikasi data, sehingga setiap organisasi/institusi/lembaga yang ingin menggunakan sistem ini tidak perlu lagi untuk membangun jaringan pribadi antara pusat dengan para agent,
* Web Services menggunakan XML sebagai format dokumen dalam melakukan pertukaran datanya. Karena XML merupakan suatu format dokumen yang berbasis teks, maka Web Services memungkinkan berlangsungnya komunikasi antar aplikasi yang berbeda dengan platform yang berbeda pula dan dapat menghemat waktu dalam komunikasi antara aplikasi dengan service penyedia.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan Web Services setiap organisasi/lembaga/institusi yang ingin menerapkan sistim ini tidak perlu lagi untuk membangun jaringan pribadi yang membutuhkan biaya yang sangat besar. Disamping itu Web Services tidak bergantung kepada satu platform dan satu device saja.
Bagian-bagian Web Service (Web Service Dumpstack) yang mendeskripsikan task-task yang akan terjadi pada proses berjalannya web service, dimana task-task tersebut antara lain: Wire Protocols, Description, Discovery.
* Wire Protocols. Aturan utama: menyediakan standard, channel komunikasi flexible Aturan tambahan: menyediakan standard, representasi wire-level data yang flexible Keuntungan: interoperabilitas pada level terendah,
* Deskripsi. Aturan utama: menyediakan standard, jalan untuk menjabarkan apa dan bagaimana web service melakukan yang harus dilakukan dengan fleksibel. Keuntungan: interoperabilitas.
Teknologi web service sudah banyak digunakan dalam pengembangan aplikasi berskala besar (enterprise). Dengan penggunaan XML sebagai format data yang ditransmisikan pada teknologi web service ini. Selain itu, web service juga dapat digunakan oleh banyak client, antara lain J2ME.


(Annisa Putri R. 4KA12)

Softskill Pengantar Telematika

PENERAPAN GRID COMPUTING

Menurut definisi, Grid Computing atau Komputasi Grid merupakan salah satu dari tipe Komputasi Paralel, adalah penggunaan sumberdaya yang melibatkan banyak komputer terpisah secara geografis namun tersambung via jalur komunikasi (termasuk internet) untuk memecahkan persoalan komputasi skala besar. Semakin cepat jalur komunikasi terbuka, maka peluang untuk menggabungkan kinerja komputasi dari sumber-sumber komputasi yang terpisah menjadi semakin meningkat. Dengan demikian, skala komputasi terdistribusi dapat ditingkatkan secara geografis lebih jauh lagi, melintasi batas-batas domain administrasi yang ada.




Dalam buku The Grid: Blue Print for a new computing infrastructure dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan komputasi grid adalah infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia.
"A computational grid is a hardware and software infrastructure that provides dependable, consistent, pervasive, and inexpensive access to high-end computational capabilities."
Seandainya kelak dikemudian hari teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan visi paradigma komputasi grid ini sudah mapan, peluang akan semakin terbuka bagi kerjasama lintas organisasi, lintas benua dan lintas bangsa. Akan terbuka peluang bagi peneliti di Indonesia yang ingin melakukan komputasi yang sangat rumit, dengan menggunakan supercomputer tercepat di dunia, tanpa harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang teknologi informasi.
Ide awal komputasi grid dimulai dengan adanya distributed computing, yaitu mempelajari penggunaan komputer terkoordinasi yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan aplikasi yang berbeda dengan sistem terpusat. Kemudian berkembang lagi menjadi parallel computing yang merupakan teknik komputasi secara bersamaan dengan memanfaatkan beberapa komputer secara bersamaan.
Setidaknya ada dua sisi yang mendorong semakin berkembangnya grid computing saat ini. Kebutuhan akan sumber daya komputasi yang besar di berbagai bidang serta adanya sumber daya komputasi yang tersebar. Grid computing menawarkan solusi komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersebar dan heterogen serta pengaksesan yang mudah dari mana saja. Globus Toolkit adalah sekumpulan perangkat lunak dan pustaka pembuatan lingkungan komputasi grid yang bersifat open-source. Dengan adanya lingkungan komputasi grid ini diharapkan mempermudah dan mengoptimalkan eksekusi program-program yang menggunakan pustaka paralel.
Dalam tulisan What is the Grid? A Three Point Checklist oleh Ian Foster (bapak dari Komputasi Grid) ada check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu:
1) Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumberdaya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid,
2) Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumberdaya. Misalnya TCP/IP,
3) Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.
Beberapa konsep dasar dari Komputasi Grid:
* Sumberdaya dikelola dan dikendalikan secara lokal,
* Sumberdaya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup sumberdaya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid,
* Sifat alami dinamis: sumberdaya dan pengguna dapat sering berubah,
* Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet).
Tiga hal yang di-sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. kegunaan/layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.
Secara generik, keuntungan dasar dari penerapan komputasi Grid, yaitu:
* Perkalian dari sumberdaya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle,
* Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah dapat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas,
* Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian yang lebih baik,
* Data: Akses terhadap sumber data global, dan hasil penelitian lebih baik.
Indonesia sudah menggunakan sistem Grid dan diberi nama InGrid (Inherent Grid). Sistem komputasi grid mulai beroperasi pada bulam Maret 2007 dan terus dikembangkan sampai saat ini. InGrid ini menghubungkan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa instansi pemerintahan seperti Badan Meteorologi dan Geofisika.





(Annisa Putri R. 4KA12)

Softskill Pengantar Telematika


CLOUD COMPUTING

Sekarang konsep teknologi informasi Cloud Computing sedang hangat dibicarakan. Istilah Cloud Computing mungkin belum banyak didengar, karena memang masih baru. Namun, perkembangannya sangat luar biasa. Disebut-sebut teknologi Could Computing dapat menghilangkan permasalahan yang dijelaskan diatas. Perusahaan-perusahaan besar di bidang IT pun sekarang mencurahkan perhatiannya ke sana. Apa sebenarnya cloud computing itu? Komputasi awan merupakan istilah bagi dunia TI yang sistemnya hanya disewa. Maksudnya, dalam menerapkan teknologi ini, pelanggan diharuskan untuk menyewa beberapa komponen kerja di TI, seperti server penyimpanan data hingga data center. Melihat dari tren ini kita dapat memprediksi masa depan, standard teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari banyak cloud service. Seluruh nama besar seperti IBM, Microsoft, Google, dan Apple, saat ini sedang terlibat dalam peperangan untuk menjadi penguasa terbesar terhadap awan ini. Tentu saja masing-masing mengeluarkan jurusnya sendiri-sendiri.
Cloud computing pada dasarnya adalah menggunakan Internet-based service untuk mensupport business process, Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan yang di dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud). Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi‘) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Cloud /awan merupakan metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan computer, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya adalah suatu moda komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”) tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut jurnal yang dipublikasikan IEEE, Internet Computing/Cloud Computing adalah suatu paradigma dimana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.
“Cloud Computing” secara sederhana adalah “layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet”. Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara sharing yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.
Ide awal dari cloud computing bisa ditarik ke tahun 1960-an, saat John McCarthy, pakar komputasi MIT yang dikenal juga sebagai salah satu pionir intelejensia buatan, menyampaikan visi bahwa “suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur publik, seperti halnya listrik dan telepon”. Namun baru di tahun 1995 lah, Larry Ellison, pendiri Oracle , memunculkan ide “Network Computing” sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoft yang saat itu merajai desktop computing dengan Windows 95-nya. Larry Ellison menawarkan ide bahwa sebetulnya user tidak memerlukan berbagai software, mulai dari Sistem Operasi dan berbagai software lain, dijejalkan ke dalam PC Desktop mereka. PC Desktop bisa digantikan oleh sebuah terminal yang langsung terhubung dengan sebuah server yang menyediakan environment yang berisi berbagai kebutuhan software yang siap diakses oleh pengguna.
Ide “Network Computing” ini sempat menghangat dengan munculnya beberapa pabrikan seperti Sun Microsystem dan Novell Netware yang menawarkan Network Computing client sebagai pengganti desktop. Namun akhirnya, gaung Network Computing ini lenyap dengan sendirinya, terutama disebabkan kualitas jaringan komputer yang saat itu masih belum memadai, sehingga akses Network Computing ini menjadi sangat lambat, sehingga orang-orang akhirnya kembali memilih kenyamanan PC Desktop, seiring dengan semakin murahnya harga PC. Tonggak selanjutnya adalah kehadiran konsep ASP (Application Service Provider) di akhir era 90-an. Seiring dengan semakin meningkatnya kualitas jaringan komputer, memungkinkan akses aplikasi menjadi lebih cepat. Hal ini ditangkap sebagai peluang oleh sejumlah pemilik data center untuk menawarkan fasilitasnya sebagai tempat ‘hosting’ aplikasi yang dapat diakses oleh pelanggan melalui jaringan komputer. Dengan demikian pelanggan tidak perlu investasi di perangkat data center. Hanya saja ASP ini masih bersifat “privat”, di mana layanan hanya dikastemisasi khusus untuk satu pelanggan tertentu, sementara aplikasi yang di sediakan waktu itu umumnya masih bersifat client-server. Kehadiran berbagai teknik baru dalam pengembangan perangkat lunak di awal abad 21, terutama di area pemrograman berbasis web diserpeningkatan kapasitas jaringan internet, telah menjadikan situs-situs internet bukan lagi berisi sekedar informasi statik. Tapi sudah mulai mengarah ke aplikasi bisnis yang lebih kompleks.
Walaupun di luar negeri perebutan kapling awan ini begitu ingar-bingar, tidak demikian dengan di tanah air Indonesia tercinta ini. Pemain yang benar-benar mencoba masuk di area ini masih sangat sedikit. Salah satu yang cukup serius bermain di area ini adalah PT Telkom, yang setidaknya saat ini sudah menawarkan dua layanan aplikasi berbasis Software as a Service. Salah satunya melalui anak usahanya, Sigma Cipta Caraka, yang menawarkan layanan aplikasi core banking bagi bank kecil-menengah. Kemudian bekerjasama dengan IBM Indonesia dan mitra bisnisnya, PT Codephile, Telkom menawarkan layanan e-Office on Demand untuk kebutuhan kolaborasi/korespondensi di dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Sepinya sambutan dunia teknologi informasi dalam negeri terhadap Cloud Computing ini, mungkin disebabkan beberapa faktor, di antaranya:
1. Penetrasi infrastruktur internet yang bisa dibilang masih terbatas, bandwith masih terbatas;
2. Tingkat kematangan pengguna internet, yang masih menjadikan media internet utamanya sebagai media hiburan atau sosialisasi;
3. Tingginya investasi yang dibutuhkan menyediakan layanan cloud ini, karena harus merupakan kombinasi antara infrastruktur jaringan, hardware dan software sekaligus.
Sehingga saat gelombang besar Cloud Computing ini sampai di sini, tidak hanya pemain asing besar saja yang akan menangguk keuntungan. Tentu saja peran pemerintah sebagai fasilitator dan regulator sangat diperlukan di sini.


(Annisa Putri R. 4KA12)

Softskill Pengantar Telematika


MASA DEPAN CLIENT SERVER

Client-server computing adalah suatu pendekatan bagi penggunaan jaringan komputer yang didasarkan pada konsep bahwa sebagian fungsi paling baik ditangani secara lokal dan sebagian paling baik ditangani secara terpusat. Terlihat bahwa client-server merupakan campuran antar timesharing yang terpusat dan distributed processing yang menekankan pemrosesan lokal. Client server dapat mencakup WAN tetapi konfigurasi dasarnya terdiri dari satu atau beberapa LAN.
Pada jaringan client-server yang umum, pemrosesan aplikasi dibagi atas beberapa client dan satu atau beberapa server. Client adalah pemakai yang mengakses jaringan melalui komputer desktop. Server dapat berupa komputer jenis apapun yang menyediakan fungsi pengendalian bagi jaringan komputer.
Jika jaringan client-server diterapkan dengan konfigurasi yang canggih, sistem apapun dalam jaringan dapat mengakses dan menggunakan sistem lain yang tersedia. Dengan cara ini kapasitas yang tidak digunakan dari suatu desktop dapat digunakan oleh desktop lain yang berada dalam jaringan. Atau pekerja dapat diturunkan (downloaded) ke desktop dari server.
Perhatian pada client-server computing saat ini merupakan hasil dari berbagai daya teknologi, ekonomi dan organisasi yang bekerjasama. Daya teknologi mencakup kemajuan dalam perkembangan komputer mikro dan teknologi transmisi data, sistem manajemen database yang disesuaikan untuk penggunaan jaringan. Daya ekonomi diterapkan pada penggunaan sumberdaya informasi yang efisien. Daya organisasi ditimbulkan oleh end-user computing.
Pada lingkungan client-server, spesialis informasi berfokus pada aplikasi-aplikasi utama yang berjalan di server, dan pemakai pengembangan aplikasi yang berjalan di desktop mereka. Agar manfaat client-server bermanfaat sepenuhnya, aplikasi harus dikembangkan secara khusus untuk berjalan dalam lingkungan ini.
Saat ini hampir semua perusahaan besar, sedang dalam proses mengubah aplikasi mereka dari mainframe ke lingkungan client-server, namun para CIO mendekati perubahan itu dengan berhati-hati karena mereka menyadari bahwa biaya-biaya sebenarnya dari client-server belum sepenuhnya dipahami. Walau client-server tidak diragukan lagi merupakan gelombang masa depan, pendekatan ini tidak diharapkan menjauhi mainframe.


(Annisa Putri R. 4KA12)

Minggu, 10 Oktober 2010

Softskill Pengantar Telematika

SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TELEMATIKA

Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus menempatkannya pada situasi krisis jati diri. Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai sebuah negara belum memiliki perangkat sosial, hukum, dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi “bahan bakar” bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an dan 60-an. Di awal 70-an, ketika kepemimpinan Soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser ke arah ekonomi, sementara proses-proses yang dirintis sejak tahun 50-an belum mencapai tingkat kematangan.
Dalam latar belakang sosial demikianlah telekomunikasi dan informasi, mulai dari radio, telegrap, dan telepon, televisi, satelit telekomunikasi, hingga ke internet dan perangkat multimedia tampil dan berkembang di Indonesia. Perkembangan teknologi telematika, penulis bagi menjadi 2 masa yaitu masa sebelum atau pra satelit dan masa satelit.
1. Masa Pra-Satelit, meliputi:
*Radio dan Telepon
Di periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan didorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September 1945 untuk merumuskan jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat, dan antara rakyat dengan rakyat.
Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan radio–radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO. 55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.
Periode awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya saja, PTT masih menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik radio High Frequency ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak negara pemberi dana untuk Indonesia, termasuk pendana untuk pengembangan telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu karena semakin memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politi di Indonesia.
Tercatat bahwa pada masa 1960-1967, hanya Jerman saja yang masih bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada bidang telekomunikasi Indonesia, dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masih difokuskan pada pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun jarak jauh, dan jaringan kabel. Indonesia saat itu belum memiliki satelit. Sentral telepon beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh dari Jerman. Pada saat itu, Indonesia hanya dapat membeli produk yang sama, dari perusahaan yang sama, yakni Perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia.
Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968 mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pemfungsian teknologi telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Peda dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.

*Televisi
Badan penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI.
Terdorong oleh inovasi, akhirnya pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya TVRI memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang berukuran 9x11 meter dan tanpa akustik yang memadai. Acaranya terbatas, hanya berupa permainan piano tunggal oleh B.J. Supriadi dengan pengaruh acara Alex Leo.
Lebih setahun setelah siaran pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan Yayasan TVRI melalui Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 oktober 1963. Antara lain disebutkan bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya.
Sampai tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televisi. Jadi sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi seperti ini tidak bisa menjangkau pulau-pulau kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut) yang mahal dan sulit dipergunakan.

2. Masa Satelit, meliputi:
*Satelit Domestik Palapa
Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space Telecomunication).
Pada konferensi itu di tampilkan pila pameran dari perusahaan raksasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI.
Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara- negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV, satelit juga menguntungkan secara ekonomi.
Komunikasi tentang cara-cara menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes.
Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada kepentingan Orba.

Dampak Setelah Adanya Satelit Palapa:
Dengan semakin bergantungnya Indonesia pada teknologi satelit, muncullah sejumlah perusahaan yang bergerak dalam produksi perlengkapan terkait, seperti RFC (milik Iskandar Alisjahbana), LEN (milik Kayatmo), PT. INTI. Setelah periode itu, aspek bisnis di dunia telekomunikasi mencuat. Inovasi lebih banyak terjadi pada penyediaan layanan, sementara pengembangan teknologi untuk komponen berkurang.
Pertumbuhan ekonomi yang pesat di tahun 1988 membuat kebutuhan telekomunikasi melonjak secara drastis. Untuk memenuhi kebutuhan telepon yang melonjak, disadari pemerintah perlunya perubahan regulasi, yang kemudian membuahkan UU no. 3 tahun 1989 tentang pengertian telekomunikasi yang diperluas hingga mencakup alat pengiriman data seperti facsimile dan telex, dan lain-lainnya.
Sebelum lahirnya UU ini, Telkom dan Indosat disebut sebagai badan penyelenggara telekomunikasi yang menyediakan seluruh jejaring dan layanan jasa. Dampak positif dari berlakunya UU tersebut adalah mulai masuknya pihak-pihak swasta dengan modal yang besar, walaupun dalam skala usaha yang terbatas.
Mereka datang dengan membawa teknologi baru, tenaga ahli, manajemen yang baru. Ini semua kemudian menciptakan iklim usaha yang baru dalam penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia. Dengan terlibatnya pihak asing dalam pengadaan dana, teknologi dan menejemen, perkembangan teknologi telekomunikasi berkembang dengan pesat. Hal ini terjadi sekitar tahun 1990-an dan dampaknya terlihat mulai tahun 1991 khususnya terlihat jelas bahwa jangkauan telekomunikasi di Indonesia menjadi bertambah luas.
Perkembangan teknologipun berkembang pesat, mulai dari pesawat telepon manual ke otomatis, dan dari analog menjadi digital. Pada gilirannya perkembangan ini menuntut adanya pengaturan infrastruktur dan standarisasi peralatan. Tak lama kemudian masuklah teknologi mobile-telecommunication.
Berkembanglah pemakaian handphone yang bardampak tumbuhnya usaha-usaha yang tidak hanya menyediakan layanan atau jejaring saja, melainkan juga membangun pabrik-pabrik dalam upaya pemenuhan kebutuhan akan kabel. Menarik untuk dicatat bahwa di era serbuan bisnis telekomunikasi itu, ternyata kaidah dan aturan bisnis professional tidak sepenuhnya diikuti.
Sementara itu faktor politik tampaknya justru mengambil peranan penting. Kala itu terjadi campur tangan bisnis dari “Keluarga Cendana” yang mengambil peranan sebagai mitra bisnis PT. Telkom dan Indosat yang kemudian diikuti oleh krono-kroni mereka seperti Liem Sio Liong melalui “Sinar Mas” dan lain-lain. Di era emas telekomunikasi itu, tumbuh dorongan kuat agar Bank Indonesia membuka pintunya lebar-lebar bagi pihak swasta asing.
Bahkan mereka menginginkan adanya privatisasi Telkom dan Indosat dalam penyelenggaraannya. Dampak dari dorongan ini mencuatnya pandangan bahwa regulasi yang ada sudah tidak memadai lagi. Di sekitar tahun 1996, mulailah disusun rencana untuk meninjau kembali UU No. 3 tahun 1989.

*Nusantara 21
Perkembangan satelit dipacu lebih lanjut dengan diresmikannya “Nusantara 21” (N21) oleh presiden RI pada tanggal 27 Desember 1996. Menggelindingnya N21 menjadi masukan utama untuk pembentukan Tim koordinasi Telematika Indonesia (TKTI) melalui Kepres No. 30 tahun 1997. Tugas TKTI menurut Inpres No.6 tahun 2001 tentang pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia adalah:
(1) Mengkoordinasikan perencanaan dan memelopori program aksi dan inisiatif untuk meningkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika Indonesia serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya,
(2) Memperkuat kemampuan menggalang sumber daya yang ada di Indonesia guna mendukung keberhasilan pelaksanaan semua arah pengembangan dan pendayagunaan teknologi telematika, melaksanakan forum untuk membangun consensus antar pihak-pihak terkait di sector pemerintah dan swasta, serta akses mengakses pengalaman internasional dalam mengembangkan sistem infrastruktur infomasi nasional.
Tim ini diketuai oleh Menko Produksi Industri Strategis (Ginanjar Kartasasmita), wakil ketua Menparpostel, beranggotakan tujuh menteri departemen (Menkeu, Menhankam, Menpen, Mendagri, Menperindag, Menaker, dan Mendikbud) serta lima menteri negara (Mensesneg, Menristek, MenPAN, Menivest, Men-PPN).
Visi N21 adalah menyediakan wahana berbasis teknologi telekomunikasi dan informatika nasional didalam proses transformasi bangsa Indonesia dari masyarakat tradisional (traditional society) menjadi sebuah masyarakat yang berwawasan IPTEK dan berbasis pengetahuan (knowledge based society).
Konsep N21 merupakan jawaban atas tantangan globalisasi komunikasi dan informasi berupa jaringan komunikasi terpadu. N21 menggunakan kerangka pendekatan, antara lain:
(a) Memanfaatkan semua teknologi yang dapat mendukung pembangunan di semua sektor.
(b) Membentuk suatu jaringan maya informasi atau adi marga informasi (virtual information network atau information superhighway) yang menghubungkan seluruh pelosok tanah air.
Dengan dikembangkannya N21 maka pada tahun 2000 atau memasuki abad 21 seluruh kecamatan di Indonesia akan mempunyai akses ke semua teknologi komunikasi dan computer (K-2) dalam suatu jaringan terpadu yang didukung oleh 11 sistem satelit komunikasi. Sekarang ini baru ada tiga sistem satelit yang beroperasi, yaitu PSN dengan Palapa 1. Telkom dengan Palapa B4 dan B 2R, dan satelindo dengan Palapa C 1 dan C 2. Pengembangan infrastruktur fisik mengandung tiga kemungkinan penggunaan, yaitu : (1) Adiguna Marga Kepulauan (Archipelagic Super Highway), (2) Kota Multimedia (Multimedia Cities); dan (3) Nusantara Multimedia Community Access Centers (Pusat Akses Masyarakat Multimedia Nusantara).


(Annisa Putri R. 4KA12)

Softskill Pengantar Telematika

SEJARAH PERKEMBANGAN PENERAPAN TELEMATIKA DI INDONESIA

Istilah telematika pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya L’informatisation de la Societe. Istilah telematika yang berasal dari kata dalam bahasa Perancis telematique merupakan gabungan dua kata: telekomunikasi dan informatika.
Telekomunikasi sendiri mempunyai pengertian sebagai teknik pengiriman pesan, dari suatu tempat ke tempat lain, dan biasanya berlangsung secara dua arah. “Telekomunikasi” mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh, termasuk radio, telegraf/telex, televisi, telepon, fax, dan komunikasi data melalui jaringan komputer. Sedangkan pengertian Informatika (Inggris: Informatics) mencakup struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi.
Jadi pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.
Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai bidang usaha yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Fungsi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) meliputi:
* Penyiapan perumusan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
* Pelaksanaan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
* Perumusan dan pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
* Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;
* Pembangunan, pengelolaan dan pengembangan infrastruktur dan manajemen aplikasi sistem informasi pemerintahan pusat dan daerah;
* Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi;
* Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika.
Telematika sering digunakan pada beberapa macam bidang, yaitu:
1. Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
2. Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
3. Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles) dan vehicle telematics.
Teknologi Telematika di Indonesia masih sangat terbatas. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science Foundation), diluncurkanlah internet. Pada tahun-tahun tersebut, istilah Unix, email, PC, modem, BBS, dan ethernet masih merupakan kata-kata yang sangat langka. Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televisi internasional (TV) kabel berkembang di Indonesia. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKNET. Semakin lama telematika terus berkembang sampai dengan sekarang seperti teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia saja, bahkan fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access. Kapasitas pada hardware sangat mengalami peningkatan dan banyak menghasilkan software terus yang baru, banyak usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental komputer, dan warnet (warung internet). Demikian perkembangan telematika pada masa lalu sampai dengan masa sekarang.

(Annisa Putri R. 4KA12)

Minggu, 02 Mei 2010

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

HATI-HATI MEMILIH OBAT

Jangan hanya menyalahkan dokter jika kita harus membeli obat yang mahal atau jika ternyata obat itu tidak cocok dengan kita. Pemahaman konsumen yang masih rendah tentang obat-obatan juga bisa menjadi salah satu biang keladinya. Celakanya, banyak pula konsumen yang awam tentang obat, tetapi mencoba mencari dan menentukan sendiri jenis obat untuk memberantas penyakit yang dideritanya.
Bahkan, obat-obatan yang dijual bebas, kalau tidak hati-hati memilih dan mengkonsumsi bisa berakibat fatal. Misalnya, seorang yang mengidap asma terserang batuk, lantas meminum obat batuk tertentu, padahal obat yang diminumnya ternyata tidak cocok bahi penderita asma. Alih-alih batuknya sembuh, malah asmanya kumat.
Lantas bagaimana harus memilih obat yang baik? Pertama, tentukan dahulu apakah memang itu obat untuk penyakit yang Anda derita. Lantas perhatikan dosisnya. Jangan sekali-kali memakan obat melebihi dosis. Berikutnya, baca pula kontraindikasi obat bersangkutan yang biasanya dicantumkan dalam kemasan obat. Dengan demikian kita bisa mengetahui cocok atau tidaknya obat itu untuk kondisi kesehatan kita. Hanya, tak jarang dipakai istilah-istilah farmasi yang tidak dipahami oleh orang awam. Seperti produk pabrikasi lain, obat juga punya masa kadaluwarsa. Perhatikan tanggal kadaluwarsanya dan lebih aman lagi jika tanggal kadaluwarsanya masih lama. Jadi obat itu masih bisa disimpan lama.
Patut dicermati pula, apakah obat yang kita beli itu sudah rusak, atau belum. Ciri-ciri obat yang rusak antara lain ada bau khas karena penguraian oleh panas, terjadi kontaminasi yang biasanya ditunjukkan dengan perubahan warna. Obat yang rusak, secara fisik sudah meleleh atau, jika dalam bentuk serbuk, sudah menjadi cair. Untuk mencegah kerusakan obat, simpanlah di tempat yang sesuai dengan petunjuk di kemasan.
Obat yang baik belum tentu mahal harganya atau obat mahal belum tentu berkhasiat tinggi. Ada yang disebut obat generik. Umumnya berbentuk puyer atau serbuk. Harganya jauh lebih murah dibandingkan obat bermerek. Namun, khasiatnya sama. Sebab, sebenarnya bahan baku, isi, dan prosesnya sama. Jadi, sebenarnya sama saja. Bedanya, yang satu bermerek dan lainnya tidak. Oleh karena itu, guna menekan biaya pengobatan, sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi obat generik.
Selain obat, ada pula jamu. Sebenarnya jamu ini sama saja fungsinya dengan obat. Bedanya, obat diproduksi dari bahan-bahan kimiawi sementara jamu memakai bahan-bahan alami. Banyak rempah-rempah atau tumbuhan yang mempunyai kandungan obat yang memiliki unsur penyembuh. Inilah yang kemudian diekstrasikan dalam bentuk serbuk. Ada pula yang dibuat dalam bentuk pil dan kapsul. Sekarang, sudah banyak pabrik jamu dengan aneka macam produk untuk mengatasi macam-macam keluhan kesehatan. Dan, yang terpenting, harga jamu jauh lebih murah dibandingkan harga obat.
Jadi, sebenarnya tersedia aneka macam pilihan pengobatan di sekeliling kita. Yang perlu dilakukan, hanya membuka mata dan pikiran untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tentunya yang cocok buat diri kita sendiri. Boleh obat bermerek, boleh obat generik, dan boleh pula jamu.


Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

RIWAYAT HIDUP CHAIRIL ANWAR

Ayah Chairil Anwar bernama Tulus, dan ibunya Saleha. Mereka berasal dari Payakumbuh, Sumatra Barat. Dalam perantauan di Medan, Sumatra Utara, lahirlah Chairil Anwar, 22 Juli 1922. Anak bungsu ini hanya mempunyai seorang kakak. Ayah Chairil pegawai di kantor Belanda dengan kedudukan dan gaji yang cukup baik, di Medan.
Sejak kecil Chairil Anwar sudah menunjukkan otak yang cerdas. Dia pandai dalam banyak pelajaran di kelas sehingga guru-gurunya di HIS di Medan sayang padanya. Padanan HIS masa kini adalah SD. Karena bahasa pengantar di HIS adalah bahasa Belanda, Chairil menguasai bahasa Belanda sejak kecil, baik secara lisan maupun tertulis.
Dia melanjutkan pelajaran ke SMP (MULO). Di sekolah ini ia hanya duduk di Kelas Pendahuluan (voorklas) dan Kelas I, kemudian Kelas II di Jakarta. Chairil pindah ke Jakarta tahun 1941, atau saat berumur 19 tahun. Dia tidak tamat MULO karena kesulitan ekonomi. Ketika itu tentara Jepang menduduki Indonesia, yaitu tahun 1942.
Sejak kecil Chairil Anwar suka membaca buku. Ketika masih di SD, dia sudah membaca buku-buku sastra yang dibaca siswa SMA, bahkan orang dewasa. Penguasaan bahasa asingnya, di samping bahasa Belanda, bertambah lagi dengan bahasa Inggris dan Jerman.
Dengan tiga bahasa asing ini jendela sastra dunia terbuka lebar bagi Chairil. Dia lahap semua buku yang bisa lewat tangannya, apakah itu pinjaman lewat teman, kenalan, atau perpustakaan, juga “pinjaman permanen” dari toko buku. Banyak beredar anekdot mengenai cara-cara penyair itu mengambil alih buku sastra dari toko secara tidak diketahui penjaga toko.
Puisi-puisi yang dibacanya itu diserapnya dalam ingatan, dan dalam waktu singkat hafal olehnya. Dia gemar baca puisi luar kepala di depan sahabat-sahabatnya, yang terheran-heran mendengarkannya. Sebagai penyair yang cerdas, Chairil memiliki kepribadian dengan individualisme yang kuat. Pendiriannya tegar. Cara berpakaiannya rapi dan necis walaupun di zaman pendudukan Jepang itu kehidupan ekonominya payah. Jadi, Chairil bukan tipe seniman berpakaian kumal seenaknya, seperti banyak diduga orang.
Dalam lingkaran pergaulan seniman dan budayawan Jakarta, Chairil Anwar mulai dikenal ketika berumur 21 tahun, pada tahun 1943. Dia sering datang ke kantor redaksi Majalah Panji Pustaka mengantarkan puisi-puisinya. Chairil juga bergaul dengan seniman-budayawan yang lebih senior di Kantor Pusat Kebudayaan yang dibentuk tentara pendudukan Jepang yang bernama Keimin Bunka Shidoso.
Tiga bulan lamanya Chairil Anwar menjadi redaktur Majalah Gema Suasana (Januari-Maret 1948), ketika itu dia berumur 26 tahun. Dia tidak betah di sana dan keluar. Kemudian Chairil pindah kerja di mingguan berita Siasat, jadi anggota redaksi ruang kebudayaan Gelanggang bersama Ida Nasution, Asrul Sani, dan Rivai Apin.
Chairil Anwar beristrikan Hapsah, putri dari Hajah Wiredja, 6 September 1946 di Karawang, Jawa Barat. Dari perkawinan itu, lahirlah seorang putri, Evawani Alissa, 17 Juni 1947. Evawani alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan kini menjadi notaris di Jakarta.
Chairil tidak cermat menjaga kesehatannya. Gaya hidupnya tidak terdukung oleh kondisi fisiknya. Dalam keadaan demikian, dia masih menulis dari tangannya lahirlah puisi-puisi besar yang memperkaya khasanah sastra modern Indonesia.
Akhirnya, batas terlampaui juga. Chairil menghembuskan napas terakhir, 28 April 1949, di Rumah Sakit CB2 (kini RS Cipto Mangunkusumo). Dia berumur 26 tahun 9 bulan, masih begitu muda, sseperti yang pernah diperkirakan dalam salah satu puisinya. Dia dimakamkan di Pekuburan Karet, Jakarta, 30 April 1949.
Kumpulan puisinya baru terbit setelah ia meninggal, yaitu Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam dan yang Terempas dan yang Putus (1949), Tiga Menguak Takdir bersama Asrul Sani, Rivai Apin (1950).

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Kamis, 29 April 2010

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

TEMPAT TERAKHIR

Seminggu bersama Aldo, Opa Priyo merasa kecapaian. Ada-ada saja cara yang dirancang Aldo, mulai dari ziarah ke kubur ibunya, mengadakan upacara doa dan selamatan di rumah Eni, wisata berkeliling tempat-tempat wisata di sekitar kota Yogyakarta, acara foto-foto bareng yang akan dibawa ke Eropa, dan banyak lagi yang membuat lelaki 80 tahun itu merasa tersiksa. Lelaki tua itu paham bahwa Aldo ingin berbuat baik pada ayahnya sekaligus ingin melepas segala kerinduannya. Namun, di sisi Opa Priyo, semua itu tak banyak artinya.
Semula ia berjanji dengan Bang Rusdi akan kembali ke panti setelah tiga hari bersama Aldo. Di hari yang kedelapan, hari terakhir Aldo berada di Yogyakarta, Opa minta diantarkan malam itu juga ke panti.
“Esok masih ada hari, Ayah. Besok saja. Sebaiknya Ayah melepasku di bandara, biar aku merasa puas.”
“Tapi justru Ayah merasa terpukul melepasmu. Seolah-olah itulah hari terakhir kita bersama. Setelah itu Ayah akan mati. Lebih baik Ayah tidak melihatmu pergi Aldo. Antarkan Ayah malam ini juga ke panti.”
Aldo tersentak mendengar kata-kata ayahnya itu. Lama ia terdiam. Kemudian, katanya, baik Ayah. Kita kompromi. Esok pagi sebelum aku berangkat, aku akan antar Ayah dulu ke panti. Setelah itu, baru aku terus ke bandara.
Opa Priyo tampaknya setuju. Ia tak membantah lagi dan terus menuju kamar tidur. Menjelang terpejam, ia membayangkan sedang berada di warung belakang panti bersama Bang Rusdi sambil bercakap-cakap mengenai apa saja yang ingin dibicarakan. Mereka berdua merasa saling cocok, saling mendengarkan. Itulah yang dibutuhkan Opa Priyo di masa senjanya. Akhirnya, ia tertidur setelah merasa lelah.
Suasana berkabung menyambut kedatangan Opa Priyo pagi itu. Bang Rusdi telah meninggal sehari sebelumnya dengan tenang dan tersenyum. Jenazahnya segera dijemput anak-anaknya. Opa Priyo merasa lemas. Ia menghempaskan tubuhnya yang renta itu ke kasur. Ia mulai merasa tak enak badan dan merasa sakit-sakit di seluruh persendiannya. Rematiknya kambuh. Ia meneteskan air mata dan merasa amat cengeng.
“Susul aku, Rusdi,” seakan-akan suara Bang Rusdi menggema di rongga telinganya. Tapi setelah itu, setelah Eni dan Aldo meninggalkannya, nafasnya mulai terasa sesak. Makin lama makin sulit bernafas. Akhirnya, ia meraba-raba meja kecil di samping tempat tidurnya, memencet bel.
Petugas di kantor piket kesehatan melihat warna merah di angka 8, lalu mencocokkan angka itu dengan nama penghuninya. Tak lama kemudian, petugas kesehatan berlari-lari sambil mendorong tabung oksigen yang diikuti oleh langkah bergegas seorang dokter di belakangnya.
Kedua perawat dan dokter itu ternganga ketika melihat jasad Opa Priyo telah kaku di tempat tidurnya.

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

KEMEWAHAN BUKAN SEGALANYA

Vina meneleponku hari Sabtu pagi, saat aku membersihkan kamar mandi.
“Kau mau main ke rumahku, tidak?” tanyanya.
“Mama kedatangan beberapa temannya, dan sekarang mereka pergi berkuda. Aku bosan sendirian di rumah.”
“Wah, tidak bisa,” desahku. “Hari Sabtu waktunya mengerjakan tugas-tugas rumahtangga.”
Vina terdengar kecewa. “Tapi Riri akan datang. Begini saja, datanglah agak siang, kalau tugas-tugasmu sudah selesai.”
Aku menutup telepon dan melihat Lita berdiri di belakangku. “Telepon dari siapa?” tanyanya.
“Vina Angelica,” jawabku. “Dia mengundangku ke rumahnya. Tapi aku belum selesai membersihkan kamar mandi, dan sesudah itu aku harus…”
Lita meletakkan tangan di bahuku dan meremasnya. “Biar aku saja yang mengerjakannya, Upik Abu. Pergilah ke pesta dansa.”
Setengah jam kemudian, aku sudah dalam perjalanan ke rumah Vina. Lita baik sekali. Dia berhasil membujuk ayah dan ajaibnya ayah memperbolehkan aku pergi. Aku bisa bebas sehari ini tanpa dibebani tugas-tugas rumahtangga. Horeee! Seandainya saja Lita mau tinggal bersama kami selamanya, pikirku pasti hidup ini akan terasa menyenangkan. Aku tahu Ayah mengkhawatirkan tanggapanku dan adik-adikku tentang hal itu, tapi sebenarnya kami tidak keberatan. Aku pernah berusaha mengajaknya bicara mengenai hal itu beberapa minggu lalu, tetapi Ayah cepat-cepat mengalihkan topik pembicaraan. Sayang sekali, karena kami semua menyukai Lita dan ingin Ayah bahagia, tapi waktu aku berusaha mengutarakan hal itu padanya, Ayah malah bergumam tidak jelas, mengatakan kami adalah tanggungjawabnya, lalu bergegas pergi ke toko.
Segala perenunganku akhir-akhir ini akan kebenaran dan bersikap jujur, juga ada kaitannya denganku dan Ayah. Bukannya kami tidak jujur satu sama lain, tapi kami lebih sering tidak mengungkapkan seluruh kebenaran. Suatu hari nanti, kami harus duduk dan berbicara empat mata tentang banyak hal, aku memutuskan dalam hati.
Pagi itu, langit biru tak berawan saat aku mengayuh sepeda menuju rumah bibi. Rasanya udara cerah berhasil menghalau semua kekusutan dalam otakku. Ada yang namanya kebenaran, pikirku, berikutnya bohong putih, lalu setengah kebenaran, kemudian kebohongan. Lalu ada kebohongan baik dan buruk, sebagian untuk melindungi, sebagian untuk menghindari keributan, tapi kurasa ada juga yang benar-benar tindakan pengecut.
Aku memutuskan akan mencatat semua kebohongan atau bohong putih yang kulakukan mulai besok.
Sepuluh menit kemudian, aku meninggalkan rumah bibi dan sampai di rumah Vina. Tapi bagaimana caranya aku masuk ke sana? Pagar besi tinggi yang megah itu tertutup rapat di depanku. Kulihat kotak interkom kecil terpasang di salah satu pilar yang ada di sana. Kutekan tombolnya.
Kamera langsung bergerak dan menyorot wajahku. Aku memasang wajah tersenyum penuh harap.
“Hai, Cha, masuklah,” kata Vin melalui interkom. Detik berikutnya aku mendengar suara mendengung dan seperti disulap, gerbang besar itu mulai terbuka.
Sambil mengayuh sepedaku masuk, naik turun menyusuri jalan masuk yang berkelok-kelok, aku mulai merasa minder. Walaupun sudah pernah datang ke sini sebelumnya bersama Ayah. Kali ini, aku masuk ke sana sebagai tamu. Setidaknya James tidak ada di sini. Seandainya dia ada, tidak sanggup aku ke sini.
Rasanya lama sekali bersepeda menuju rumah Vina, melewati kandang-kandang kuda, lumbung-lumbung, dan hutan kecil yang seolah tidak berujung. Aku mulai berpikir aku tersesat ketika mendadak pepohonan seolah terbuka. Lalu, aku melihat Vina dan Riri berdiri menungguku di ujung jalan bersama dua anjing berbulu cokelat kemerahan.
Rumahnya megah sekali, seperti hotel kuno, berdiri dengan hutan mengelilingi di bagian belakang dan kedua sisi. Di depannya, tampak teras panjang yang dipenuhi pohon-pohon palem besar dalam pot-pot raksasa.
“Wow, Cha, kau harus melihat-lihat tempat ini,” seru Riri dengan wajah berseri-seri begitu aku turun dari sepeda dan langsung disambut dua anjing itu, seolah-olah aku sahabat lama. “Benar-benar menakjubkan. Mereka punya lapangan tenis sendiri, juga kolam renang, dan ruang bilyar.”
“Kenalkan, ini Max dan Molly,” kata Vina.
“Duduk, anjing pintar, duduk.” Max menurut, tapi Molly sepertinya suka padaku dan menggigit lengan bajuku kuat-kuat.
“Duduk, Molly, duduk. Maaf, Cha, dia masih muda dan terlalu girang bila ada orang datang.”
“Tidak apa-apa,” kataku sementara Vina melepaskan Molly dariku. Aku menyandarkan sepeda di teras dan memandangi mobil-mobil yang diparkir di sebelah rumah. Mercedes perak mengkilap, BMW hitam, dan Range Rover. “Supirku sibuk, jadi aku datang naik sepeda,” candaku sambil tertawa.
Vina tersenyum malu. “Kau mau masuk? Aku akan mengajakmu berkeliling melihat-lihat. Itu kalau Riri tidak keberatan melihatnya lagi.”
“Tidak, tentu saja tidak,” jawab Riri.
Kami mengikutinya melewati teras dan berjalan memasuki pintu yang mengarah ke ruang depan dengan langit-langit tinggi menjulang, kaca-kaca besar, serta tangga lebar.
“Ini ruang duduk,” kata Vina sambil berjalan mendahuluiku memasuki ruangan elegan dengan jendela kaca yang besar sekali dan tirai-tirai tebal yang menjulur menyapu lantai. Melalui jendela itu terlihat pemandangan menakjubkan: halaman depan yang melandai ke arah laut.
“Di sana mereka punya pantai pribadi,” cerita Riri, yang tampak senang berada di sini. “Juga kapal-kapal pribadi.”
Sambil berjalan mengikuti mereka dari kamar ke kamar, aku juga mulai merasa senang. Rasanya seperti turis yang melihat-lihat rumah bersejarah para bangsawan. Belum pernah aku melihat tempat semewah ini, kecuali hotel tempat Nenek Brenda yang menikah tahun lalu.
Setiap ruangan yang ada di lantai bawah memiliki perabotan yang indah sekaligus nyaman, perapian terbuka dengan keranjang-keranjang berisi kayu bakar di sebelahnya, dan dimana-mana bertebaran barang yang tampak antik dan berharga. Tapi yang paling asyik, di setiap ruangan ada televisinya. Di lantai atas, semua kamar tidurnya memiliki kamar mandi bahkan sebagian kamar mandi itu juga dilengkapi televisi.
“Pasti oke banget tinggal di sini,” kataku.
“Tidak harus berbagi kamar tidur atau kamar mandi. Pasti enak rasanya punya televisi sendiri.”
“Kalau begitu, mudah-mudahan suatu hari nanti kau mau kuajak menginap di sini,” kata Vina. “Mama paling senang menerima tamu.”
“Wah, kami berminat sekali,” jawabku sementara Vina mengajak kami berjalan menyusuri koridor dan memasuki kamar tidur lain.
“Ini kamar tidur si Tuan Muda Pangeran,” kata Vina.
“Kamar James,” timpal Riri sambil nyengir di belakang punggung Vina.
Aneh rasanya melihat-lihat barang pribadi cowok itu. Di sana banyak terpajang foto James bersama teman-teman dan keluarganya, dan melihat foto-foto itu membuat perutku terasa aneh. Kembali ke otakmu, perintahku pada pikiran-pikiran yang berkecamuk di kepala. Sebenarnya aku tidak ingin berlama-lama di sana, tapi Riri sibuk meneliti isi rak James, melihat-lihat koleksi buku dan kaset CD-nya.
Sepanjang sisa siang itu kami habiskan untuk “tur” keliling rumah, tapi bahkan setelah dua jam berlalu, kami masih belum melihat semuanya.
“Sekali-kali, kau harus datang ke rumahku dan melakukan “tur” juga di rumah kami,” kataku sambil tertawa. “Tidak sampai lima menit sudah selesai. Tiga kamar di atas, dua di bawah, dan sebuah kamar mandi kecil.”
“Kalian tidak keberatan, kan?” tanya Vina saat kami berhenti di puncak halaman.
“Keberatan pada apa?” Tanya Riri, kebingungan.
Vina melambaikan kedua ke sekelilingnya. “Semua ini.”
“Keberatan? Aku suka sekali,” kataku.
“Masalahnya, terkadang ada orang yang bersikap agak aneh karena keluarga kami punya begitu banyak, kalian tahu lah…”
“Maksudmu iri?” tanyaku.
Vina mengangguk. Mudah-mudahan saja hal ini tidak membuat kalian enggan berteman denganku.”
“Tentu saja tidak,” sahutku. “Maksudku, tentu saja aku agak iri, siapa yang tidak sih? Tapi sebenarnya aku berharap kau akan mengajakku dan Rini pindah ke sini. Tidak akan ada yang sadar kalau kami ada di sini. Kami bisa tinggal di salah satu kandang kuda itu bersama kuda-kuda peliharaanmu.”
Vina tertawa dan terlihat lega. “Bagus, kalau begitu ayo kita cari Minah dan minta dibuatkan minum.”
“Siapa Minah?” tanya Riri.
Vina tampak malu. “Pengurus rumahtangga kami. Maaf.”
Sambil berjalan mengikuti Vina kembali ke rumah dan masuk ke dapur yang bahkan lebih besar daripada seluruh ruangan di dalam rumah kami bila dijadikan satu, terpikir olehku betapa anehnya manusia itu. Lihat saja Vina, yang memiliki segalanya: kecantikan, orangtua glamor, rumah mewah nan megah, pengurus rumahtangga, kamar tidur dan kamar mandi pribadi, televisi, dan entah apalagi, tapi dia malah khawatir kami tidak mau berteman dengannya. Tapi kemudian aku sadar bahwa satu-satunya yang tidak dia miliki di sini adalah teman.
Padahal justru temanlah yang membuat kita merasa betah tinggal di mana saja, baik itu di rumah megah seperti ini, maupun di rumah mungil seperti rumahku. Setelah kehilangan orang terdekat seperti ibumu, kau dengan cepat belajar bahwa orang-oranglah yang terpenting dalam hidup ini. Kupandangi Vina dengan kekaguman yang semakin bertambah. Dia memiliki segalanya tapi sama sekali tidak sombong. Tidak seperti orang kaya yang pada umumnya angkuh. Itulah yang terpenting, pikirku, dan jelas Vina menyadari hal itu. Mudah-mudahan kami bisa berteman baik.

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

BUNGA PEMBAWA KEBERUNTUNGAN

Malam itu, Pak Nana merogoh dompetnya. Ia hanya menemukan sedikit uang dalam dompetnya tersebut. Baru saja, ia menerima telepon dari rumah sakit. Ia mendapat kabar, adik perempuannya mendapat kecelakaan. Lukanya tidak parah, tetapi dokter menyarankan agar ia menginap.
Setelah mengenakan jaket tebal penahan dingin, Pak Nana segera memanggil taksi. Ia akan menengok adiknya. Sekali lagi dihitungnya uang yang ada di dompet. Setelah dipotong biaya taksi, hanya ada sisa sedikit. Pak Nana memutuskan sisa dari uangnya itu akan dibelikan bunga.
Sesampainya di rumah sakit, Pak Nana langsung menemui perawat yang bertugas.
“Adik Tuan baru saja pulang. Ia tidak mau menginap di rumah sakit. Dokter terpaksa mengizinkannya,” ujar perawat itu.
“Hm, dia memang keras kepala. Baiklah kalau begitu. Besok pagi saya akan menemuinya,” kata Pak Nana kecewa sambil memandang bunga yang terlanjur dibelinya.
Setibanya di rumah, udara terasa semakin dingin. Ketika Pak Nana hendak membuka pintu, terdengar suara kecil dari belakang.
“Tolong saya, Tuan. Saya tidak punya makanan untuk makan malam ini,” ujar suara itu memelas. Ternyata, pemilik suara itu adalah seoarang anak lelaki berusia sekitar 14 tahun. Bajunya kumal dengan wajah mengundang iba.
“Saya tidak punya makanan. Apalagi uang. Tapi, kalau kau mau bunga ini, ambillah,” ujar Pak Nana.
“Bunga tidak bisa dimakan, Tuan.”
“Jual saja! Kau pasti dapat uang.”
Sejenak anak itu ragu-ragu. Akan tetapi, akhirnya, bunga itu ia terima juga. Kemudian, ia segera pergi.
Sepuluh tahun kemudian, Pak Nana telah lupa pada peristiwa itu. Hingga pada suatu hari.
Sore itu, Pak Nana pulang kerja. Ketika di tepi jalan menuju rumahnya, ia dibuat heran. Tampak sebuah mobil bagus berwarna gelap diparkir di depan rumahnya.
“Siapa pemilik mobil itu?” tanya Pak Nana dalam hati. Seingatnya tak seorangpun temannya yang memiliki mobil seperti itu.
“Nana, kamu dicari sahabat lamamu,” seru istrinya ketika melihat Pak Nana datang.
Di ruang tamu, tampak seorang anak muda dengan pakaian jas penuh wibawa. Nana sama sekali tidak mengenalnya. Ia berusaha mengingat-ingat kawan lamanya dulu.
“Mungkin, Bapak sudah lupa kepada saya,” ujar pemuda itu sambil tersenyum. Pak Nana mengangguk.
“Tapi, semoga saja Bapak ingat dengan ini,” lanjut pemuda itu sambil memegang setangkai bunga segar.
“Saya juga belum ingat siapa Anda,” kata Pak Nana.
“Baiklah,” akhirnya pemuda itu menyerah. Memang pertemuan kita hanya sekejap dan itu sudah lama sekali. Dulu ketika kecil, saya adalah seorang gelandangan yang miskin. Suatu malam, saat perut saya kelaparan, Bapak memberi saya seikat bunga. Bapak menyarankan untuk menjual bunga itu. Tidak saya duga bunga itu laku. Sebagian uangnya saya gunakan untuk membeli satu apel untuk makan malam. Sisanya saya gunakan untuk modal. Begitulah. Mulai saat itu, saya jual-beli bunga kecil-kecilan. Ternyata usaha saya berkembang hingga bisa mendirikan kios kecil. Sekarang saya punya tanah sendiri, toko sendiri, dan beberapa usaha yang lain. Ini semua berkat jasa Bapak. Dengan seikat bunga keberuntungan dari Bapak itulah saya mulai semuanya,” ujar pemuda itu panjang lebar.
Pak Nana tersenyum mendengarnya. Ia telah ingat sekarang. Rupanya bunga pemberiannya dulu telah berhasil mengubah hidup seseorang. Ditepuknya pundak anak itu, sambil berkata serius,” Tanpa semangat dan kerja kerasmu, bunga itu tidak akan berarti apa-apa.”

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

ORANGTUA BERARTI LUARBIASA BAGIKU

Setiap anak yang dilahirkan di dunia pasti memiliki sosok kedua orangtua yaitu ayah dan ibu. Bagi yang beruntung akan dibesarkan oleh orangtua yang lengkap yaitu didampingi oleh ayah dan ibu hingga dewasa bahkan hingga menikah. Namun bagi yang kurang beruntung, hanya dibesarkan oleh orangtua yang tidak lengkap, mungkin didampingi oleh ibu saja atau ayah saja. Tapi menurut saya kasihsayang yang diberikan oleh orangtua yang tidak lengkap pasti besarnya sama dan setulus kasihsayang dari kedua orangtua yang lengkap. Bahkan orangtua yang mampu membesarkan anaknya seorang diri merupakan sosok orangtua yang hebat dan sangat luarbiasa.
Bercermin dari kondisi di atas, saya termasuk kategori orang yang beruntung karena hingga saat ini masih didampingi oleh keluarga yang lengkap yaitu didampingi ayah dan ibu. Saya juga memiliki dua orang adik yaitu perempuan dan laki-laki. Hari-hari yang saya lalui terasa begitu menyenangkan bersama mereka semua karena saya merasa tidak kekurangan sesuatu apapun dan saya berterimakasih kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya tersebut.
Kedua orangtua saya pada dasarnya merupakan sosok yang sangat hebat dan luarbiasa. Ayah saya merupakan sosok yang rela berkorban, tegas, pekerja keras, gigih dan selalu mengusahakan yang terbaik untuk anak-anaknya. Ayah saya rela berkorban demi kepentingan apapun, tidak peduli risiko besar yang akan dihadapi. Ayah saya tegas dalam mendidik anak-anaknya terlebih lagi terhadap anak-anaknya yang perempuan. Beliau selalu mengingatkan untuk menjaga sikap, kehormatan serta nama baik keluarga ketika berada di luar lingkungan rumah. Ayah saya sosok pekerja keras yang bekerja tanpa mengenal waktu, berangkat kerja selalu pagi-pagi sekali kemudian pulang kembali ke rumah sore hari atau bahkan malam hari, tetapi Beliau tidak pernah mengeluh karena melakukannya secara tulus demi keluarga tercinta. Ayah saya bersikap gigih dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang terjadi didalam lingkungan keluarga. Beliau selalu tidak pernah putus asa dan pantang menyerah dalam mencari solusi-solusi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut dengan baik. Ayah juga selalu mengusahakan yang terbaik untuk anak-anaknya dalam segi apapun terutama di bidang pendidikan. Anak-anaknya akan diberikan pendidikan yang layak hingga mencapai jenjang yang tinggi tidak peduli banyaknya materi yang dikeluarkan. Beliau hanya memiliki tekad dan tujuan agar anak-anaknya kelak berguna bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Sosok ayah bagi saya merupakan sosok yang kuat dan hebat, bila diibaratkan ayah merupakan nahkoda kapal dan kami keluarganya merupakan awak dalam kapal tersebut, yang artinya apabila nahkoda kapal dapat mengarahkan kapalnya ke arah yang benar maka awak kapalpun akan terbawa kepada arah yang benar sehingga tujuan hidup bahagia akan tercapai.
Tidak hanya ayah saja yang begitu hebat peranannya dalam kehidupan saya dan keluarga. Ibu juga memiliki peranan yang tak kalah pentingya dengan peranan seorang ayah. Ibu saya merupakan sosok yang sabar dan bijaksana dalam hal apapun. Ibu juga merupakan sosok yang begitu bermakna dan berharga dalam kehidupan keluarga. Seperti yang kita ketahui ibu merupakan sosok yang melahirkan seluruh anak-anak di dunia ini. Selama sembilan bulan, Beliau tulus dengan ikhlas mengandung tanpa mengeluh sedikitpun hingga pada saat waktunya tiba untuk melahirkan, Beliau juga rela mengorbankan jiwa dan raganya agar anak yang dilahirkannya berada dalam kondisi sehat jasmani dan rohani. Tugas seorang ibu tidak berhenti sampai disitu saja, setelah selesai melahirkan anaknya maka ibu memliki tugas untuk merawat, menjaga dan membesarkan anak tersebut hingga dewasa. Ketika anak tersebut telah mencapai usia dewasa, ibu tetap memliki peranan penting untuk anaknya tersebut seperti memberikan motivasi dan arahan untuk anaknya memilih pasangan hidup. Jika anak tersebut telah memiliki pasangan hidup kemudian memiliki keturunan, ibu tetap saja memiliki peranan penting untuk anaknya yaitu secara sukarela ibu pasti akan membimbing anaknya dalam hal merawat dan menjaga cucunya tersebut hingga dewasa. Tidak dapat dibayangkan memang tugas seorang ibu dalam kehidupan keluarganya berjalan sepanjang masa tanpa mengenal ruang dan waktu hingga akhir hayat hidupnya. Tidak salah apabila banyak hal-hal yang mengangkat derajat seorang ibu, seperti halnya di dunia telah diakui adanya Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember dan ada pepatah yang menyebutkan “Surga itu di bawah telapak kaki Ibu.”
Kedua orangtua baik ayah maupun ibu, keduanya merupakan sosok yang sangat berarti luarbiasa dalam kehidupan saya karena tanpa keberadaan mereka di samping saya, belum tentu saya dapat tumbuh dan hidup menjadi sosok manusia seperti saat ini yang begitu semangat untuk meraih cita-cita yang saya inginkan. Cita-cita tersebut memang saya tujukan semata-mata hanya untuk memberikan kebahagiaan kepada kedua orangtua saya serta berusaha membalas jasa-jasa mereka selama ini walaupun mereka selalu mengatakan tidak mengharapkan balasan apapun dari anak-anaknya dan saya menyadari pula bahwa jasa-jasa mereka tidak dapat dibalas oleh sesuatu apapun, tetapi setidaknya memberikan rasa kebanggaan kepada kedua orangtua dengan menjadi anak yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara merupakan kewajiban seutuhnya dari seorang anak kepada kedua orangtua.

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Rabu, 31 Maret 2010

Tugas Portofolio Bahasa Indonesia 2



Negara kita telah melaksanakan PEMILU dimana kita memilih langsung presiden yang akan memimpin negara Indonesia kita tercinta ini. Namun ternyata hasil dari PEMILU tersebut tidak sesuai dengan keinginan kita sebagai rakyat Indonesia. Para pemimpin hanya mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang ternyata tidak berpihak kepada rakyat banyak. Sebagai contoh kebijakan tentang konversi minyak tanah ke gas, ternyata dalam pelaksanaannya banyak mengalami kendala. Dimana setelah kita diharuskan memakai gas ukuran 3 kg, ternyata untuk mendapatkan gas ukuran tersebut masih mengalami kesulitan. Bahkan sebagian masyarakat di daerah-daerah masih belum mendapatkan jatah gas tersebut . Belum lagi harga gas ternyata semakin lama semakin mahal. Rakyat dibuat semakin bingung atas kebijakan pemerintah yang menyengsarakan tersebut dan membuat kehidupan mereka semakin tidak menentu arahnya karena kondisi ekonomi negara Indonesia yang semakin hari semakin tidak menentu pula arah dan tujuannya.
Pemerintah secara sepihak menaikkan harga gas dengan alasan untuk mengurangi biaya subsidi agar tidak mengganggu APBN. Padahal seharusnya pemerintah melihat terlebih dahulu kemampuan daya beli masyarakat yang rendah. Kenaikan harga-harga tersebut tidak hanya di sektor gas saja tetapi juga di sektor pertanian. Harga pupuk naik sehingga memberatkan para petani. Biaya produksi pertanian menjadi semakin mahal diluar kemampuan para petani yang sebagian besar adalah petani penggarap. Pendapatan para petani tidak dapat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Belum lagi banyak lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi areal industri atau perkantoran sehingga mereka semakin banyak yang menjerit menghadapi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Pemerintah selalu berdalih bahwa kebijakan yang mereka keluarkan adalah untuk kesejahteraan rakyat. Padahal dalam pelaksanaannya justru menyengsarakan rakyat kecil. Oleh karena itu banyak lembaga swadaya masyarakat melakukan protes atas kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tersebut. Namun semua protes tersebut hanya ditampung oleh pemerintah tanpa dijadikan pertimbangan untuk meninjau ulang kebijakan yang merugikan rakyat kecil. Bahkan jeritan-jeritan dan pendapat-pendapat yang disampaikan rakyat kecil jangankan untuk direspon, pemerintah saja enggan untuk mendengarnya. Seperti terlihat dalam gambar tersebut si pembuat karikatur menggambarkan orang yang menjerit didalam sebuah botol. Hal tersebut dapat dianalogikan bahwa pesan-pesan bahkan jeritan-jeritan yang disampaikan oleh rakyat kecil sekuat apapun akan menjadi sia-sia karena pihak pemerintah hanya bersikap acuh dan tidak pernah berusaha untuk menuruti aspirasi yang diinginkan oleh rakyat banyak. Masih segar diingatan kita pada masa kampanye waktu itu para calon presiden mengumbar janji bahwa mereka akan memperhatikan kesejahteraan rakyat. Mereka berjanji akan berpihak kepada rakyat kecil. Namun setelah mereka terpilih ternyata mereka melupakan janji-janji tersebut. Mereka dengan mudahnya melupakan setelah mendapatkan kedudukan yang enak. Janji-janji mereka pada waktu kampanye ternyata hanya “pepesan kosong” belaka. Seharusnya mereka melihat bahwa banyak rakyat yang menderita dengan kebijakan yang mereka buat. Kebijakan tersebut hanya menguntungkan segilintir orang saja. Semoga pemerintah yang sekarang dan berikutnya dapat lebih jeli melihat kondisi langsung kehidupan rakyatnya dan permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga kita sebagai rakyat Indonesia dapat hidup layak di negaranya sendiri.


Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Selasa, 23 Februari 2010

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

KOIN PEMERSATU NURANI BANGSA

Negara Indonesia sedang mengalami berbagai macam permasalahan. Dari waktu ke waktu selalu saja bermunculan berbagai macam permasalahan-permasalahan, baik yang sifatnya permasalahan ringan maupun permasalahan kompleks. Pemasalahan-permasalahan tersebut bukan hanya muncul dari permasalahan negara tetapi mulai juga bermunculan permasalahan dari individu masyarakat Indonesia. Hebatnya permasalahan individu yang bermunculan di tengah masyarakat Indonesia berhasil diatasi dengan koin. Siapa yang tidak mengenal koin, koin telah dikenal sejak awal ditemukannya uang sebagai alat pembayaran yang sah. Namun keberadaan koin tidak menempati tempat yang tinggi di kalangan masyarakat, keberadaannya terkalahkan oleh uang kertas. Koin bahkan cenderung disisihkan keberadaannya. Berbeda dengan dulu, sekarang koin telah menyita perhatian masyarakat sebagai senjata ampuh untuk membela orang-orang yang mendapatkan perlakuan tidak adil dan membantu menyelesaikan permasalahan hidup orang lain.
Belum lama ini terdapat sebuah kejadian seorang ibu yang merasa mengalami kejadian malpraktik sehabis melahirkan di sebuah rumah sakit kemudian mencurahkan perasaannya melalui media email secara online. Awalnya email tersebut hanya dia tujukan kepada teman dekatnya saja, tetapi ada yang mempublikasikannya secara besar-besaran melalui dunia maya. Pihak rumah sakit setelah mengetahui isi curahan perasaan tersebut merasa dicemarkan nama baiknya sehingga bermaksud untuk membawa persoalan tersebut ke jalur hukum. Tak berapa lama lembaga pemasyarakatan langsung menahan yang bersangkutan selama beberapa waktu. Media mengetahui hal tersebut kemudian mempublikasikannya dimana-mana. Publikasi mengatakan bahwa yang bersangkutan adalah seorang ibu dari dua orang anak yang masih balita. Semenjak ibunya ditahan kedua anak-anaknya tersebut selalu menangis dan menanyakan keberadaan ibunya yang tak kunjung pulang ke rumah. Pemberitaan seperti itu terus saja mengalir sehingga masyarakat yang melihatnya merasa iba akan perlakuan tidak adil yang diterima oleh ibu malang tersebut. Berbagai dukungan terus menerus mengalir sehingga penangguhan penahanan didapatkan dan memperbolehkan ibu tersebut untuk pulang kembali ke rumah. Tetapi bukan berarti pihak rumah sakit telah mencabut penuh tuntutan atas pencemaran nama baik, malah pihak rumah sakit memasukkan tuntutannya ke pengadilan. Tuntutan dari pihak rumah sakit berupa tuntutan pidana dan tuntutan perdata. Pidana berupa penahanan kembali selama beberapa tahun dan tuntutan perdata berupa ganti rugi kepada pihak rumah sakit yang bernilai ratusan juta. Tetapi lagi lagi berbagai organisasi dan masyarakat melakukan protes terhadap sikap yang diambil oleh pihak rumah sakit, akhirnya pihak rumah sakit membatalkan tuntutan pidana namun tetap melanjutkan tuntutan perdata. Ibu malang yang mendapatkan tuntutan perdata berupa uang ratusan juta merasa tidak sanggup untuk membayarnya karena tidak memiliki uang yang cukup. Media terus mengulas mengenai berita tersebut dari hari ke hari. Tiba-tiba secara spontan masyarakat berbondong-bondong untuk membantu dengan cara mengadakan pengumpulan koin secara masal. Bahkan gerakan mengumpulkan koin tersebut diberi nama “Koin Peduli Prita”. Koin yang disumbangkan tersebut secara signifikan terus menerus bertambah jumlahnya, bahkan berhasil melebihi jumlah dari tuntutan perdata yang diajukan pihak rumah sakit.
Kejadian lain yang lebih hangat adalah ada seorang ibu yang rela berjuang habis-habisan untuk menyelamatkan buah hati tercintanya yang memiliki kelainan pada organ hati. Dokter menyarankan untuk segera melakukan transplantasi hati agar dapat bertahan hidup. Namun, biaya yang diperlukan untuk melakukan transplantasi hati mencapai milyaran rupiah sehingga orangtua dari balita yang bernama Bilqis tidak sanggup membayar biaya untuk transplantasi hati. Sang ibu terus menerus berusaha mencari jalan keluar, hingga akhirnya mendapat sebuah inspirasi dari gerakan koin peduli Prita yaitu mengadakan pengumpulan koin secara masal yang sama seperti koin peduli Prita. Publikasi dimulai melalui media elektronik hingga dibuatnya sebuah akun facebook yang mengajak orang-orang bersimpati terhadap nasib Bilqis. Gerakan pengumpulan koinnya dikenal dengan nama KCB “Koin Cinta Bilqis”. Simpati terus menerus mengalir dari berbagai penjuru tanah air sehingga akhirnya berhasil juga mencapai target biaya transplantasi hati yang mencapai milyaran rupiah.
Ketika hati nurani yang sudah mulai berbicara maka keadaan menjadi lain. Koin telah menjadi primadona di era sekarang. Keberadaannya memang telah berhasil mempersatukan nurani bangsa Indonesia untuk saling membantu sesama.

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Sabtu, 20 Februari 2010

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

SELAMATKAN BUMI SEJAK DINI !

Bumi merupakan tempat berlangsungnya kehidupan umat manusia. Sejak manusia dilahirkan, bumi menjadi sahabat bagi semua umat manusia. Bumi selalu melakukan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia. Bumi rela menyajikan berbagai kelimpahan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Terlebih lagi kekayaan alam di bumi Indonesia ini begitu melimpah seakan-akan tiada pernah ada habisnya. Mulai dari kekayaan sumberdaya alam yang alami maupun buatan semuanya tersedia dengan berlimpah. Tidak hanya warga negara Indonesia saja yang mengakui keberlimpahan tersebut, berbagai warga negara di dunia juga telah mengakui kekayaan alam Indonesia.
Indonesia terkenal sebagai negara beriklim tropis yang memiliki hutan-hutan lebat. Berbagai jenis tanaman dapat dengan mudahnya tumbuh subur di tanah Indonesia. Oleh karenanya sebagian besar penduduk Indonesia memiliki pekerjaan sebagai petani. Selain terkenal dengan daratannya yang subur, Indonesia juga terkenal dengan perairan yang sangat luas. Kekayaan hasil laut Indonesia juga tak kalah berlimpahnya dengan kekayaan dari sektor pertanian, bahkan hasil laut Indonesia dapat menambah penghasilan devisa negara.
Kenyataan tidak dapat dipungkiri. Kondisi bumi dari waktu ke waktu semakin bertambah tua usianya. Bumi tiada seindah dulu lagi. Banyak terjadi kerusakan dimana-mana. Semuanya terjadi akibat proses alamiah maupun akibat ulah tangan-tangan manusia yang tidak bertanggungjawab. Manusia yang tidak bertanggungjawab tersebut lebih pantas dikatakan sebagai pengecut karena berani berbuat tetapi tidak berani untuk diminta pertanggungjawaban atas perbuatannya. Mereka tidak ingat akan jasa-jasa baik yang telah diberikan oleh bumi untuk keberlangsungan hidup mereka. Mungkin jika bumi tidak memberikan berbagai kebaikannya maka umat manusia tidak dapat bertahan hidup bahkan akan terjadi kemusnahan umat manusia.
Bumi juga memiliki batas-batas kekuatan seperti halnya manusia. Bumi tidak akan dapat terus-menerus bertahan terhadap perlakuan manusia perusak yang tidak bertanggungjawab. Kejadian-kejadian fenomena alam yang sering terjadi merupakan upaya balas dendam bumi terhadap kelakuan umat manusia. Fenomena-fenomena alam seperti gunung berapi, banjir bandang, badai, tsunami, gempa bumi dan sebagainya telah terbukti terjadi pada masa-masa sekarang. Fenomena-fenomena tersebut menjadi bencana bagi kehidupan umat manusia, tetapi ironisnya sebagian besar manusia tidak menyadari bahwa semua bencana yang terjadi adalah akibat ulah mereka sendiri.
Kondisi bumi yang semakin menurun itulah yang menjadi motivasi bagi berbagai penjuru dunia untuk lebih memberikan perhatian khusus terhadap bumi. Berbagai gerakan begitu gencarnya dilakukan oleh berbagai dunia untuk upaya penyelamatan bumi ini. Gerakan-gerakan yang sekarang telah digalakkan adalah gerakan stop global warming (gerakan menghentikan pemanasan global) dan gerakan one man one tree (di Indonesia dikenal dengan nama gerakan menanam seribu pohon di lingkungan sekitar tempat tinggal).
Gerakan-gerakan penyelamatan bumi tersebut tidak dapat berlangsung efektif apabila tidak tumbuh kesadaran dari dalam diri masing-masing individu. Seperti halnya di Indonesia, tidak cukup hanya pihak pemerintah saja yang gencar untuk mengadakan gerakan-gerakan penyelamatan bumi tetapi perlu juga untuk memberikan penyuluhan-penyuluhan intensif sejak dini kepada masyarakat agar berpartisipasi aktif memelihara kondisi bumi ini.
Sebenarnya penyelamatan terhadap bumi tidak hanya dapat dilakukan melalui gerakan-gerakan yang tengah gencar diadakan oleh berbagai penjuru dunia saja. Penyelamatan dapat dimulai dari kegiatan-kegiatan yang ringan dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak melakukan penebangan pohon secara sembarangan, menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, menggunakan sumberdaya alam secara bijak dan sebagainya. Semua kegiatan tersebut hendaknya dilakukan secara terus-menerus berkesinambungan agar bumi dapat terjaga keberadaanya hingga generasi-generasi manusia yang akan datang juga dapat menikmati keindahan bumi ini.

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

TEKNOLOGI DAPAT MENJADI TEMAN ATAU LAWAN

Peradaban manusia semakin tua semakin banyak mengalami perubahan di berbagai sektor. Peradaban manusia zaman kuno sungguh berbeda dengan zaman modern seperti sekarang ini. Jika zaman kuno semua serba terbatas dari segi apapun, zaman modern tidak terbatas oleh apapun. Sebagai contoh ringan dimulai dari kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari pada zaman kuno hanya mengandalkan sistem tukar menukar barang dengan barang (biasa disebut barter) sedangkan di zaman modern sekarang ini telah mengenal adanya uang sebagai alat untuk melakukan transaksi apa saja.
Selain di sektor perekonomian tersebut, perbedaan yang signifikan juga terlihat pada sektor penyebaran informasi. Jika zaman dahulu sangat sulit sekali untuk memperoleh informasi karena terbatasnya alat-alat informasi dan komunikasi, maka di jaman sekarang telah berkembang pesat alat-alat informasi dan komunikasi. Berkembangnya alat-alat informasi dan komunikasi tersebut berasal dari dorongan-dorongan perubahan zaman yang dikenal dengan globalisasi.
Globalisasi tidak selamanya mendatangkan efek positif bagi kehidupan manusia. Derasnya informasi dari waktu ke waktu tidak ada yang dapat membendungnya sehingga tidak heran bahwa globalisasi dapat mendatangkan efek negatif bagi kehidupan manusia. Penyebaran informasi yang dulu hanya terbatas pada ruang dan waktu, sekarang ini telah berhasil ditembus oleh globalisasi tersebut. Penyebaran informasi sekarang ini tidak mengenal ruang dan waktu sebagai penghalang. Teknologi internet adalah bentuk globalisasi dalam sektor penyebaran informasi yang tidak mengenal ruang dan waktu sebagai penghalang tersebut.
Internet dapat memberikan informasi apapun yang kita inginkan. Bahkan internet dapat menjadi jendela bagi kita untuk mengetahui cakrawala dunia. Internet memiliki kekuatan yang cukup dahsyat sehingga tak heran sekarang ini banyak sebagian orang-orang di berbagai belahan dunia menggantungkan hidup mereka pada internet. Maraknya informasi apapun baik yang telah terjadi maupun yang belum terjadi selalu ada di internet. Internet selalu memberikan informasi yang aktual sepanjang waktu sehingga orang-orang dapat dengan mudahnya menggantungkan kehidupan mereka.
Internet memang tidak terbatas ruang dan waktu. Bahkan internet juga tidak mengenal batasan usia penggunanya, dimulai dari anak-anak hingga orangtua. Kegiatan yang dilakukan lewat internet sekarang ini tidak hanya kepentingan untuk mencari informasi mengenai pengetahuan-pengetahuan saja. Belum lama ini telah banyak situs-situs yang menawarkan fasilitas pertemanan lewat dunia internet.
Situs-situs pertemanan tersebut memiliki peminat yang terus menerus berkembang pesat. Bahkan di kalangan remaja bisa dibilang “ketinggalan jaman” apabila tidak terdaftar dalam situs-situs pertemanan tersebut. Tidak dapat dipungkiri memang situs-situs pertemanan dapat mempermudah untuk mempertemukan seseorang dengan teman-temannya yang sudah lama tidak pernah bertemu bahkan dapat berkenalan dengan teman-teman baru. Tapi apabila seseorang tidak dapat menggunakan situs-situs pertemanan dengan bijak maka bukan berarti tidak mungkin mendatangkan efek yang buruk bagi penggunanya bahkan mendatangkan bahaya dalam kehidupan. Seperti kejadian yang marak belakangan ini terjadi di kalangan anaka-anak remaja perempuan yang pergi dari rumah hanya karena ingin bertemu dengan teman laki-laki yang dikenalnya lewat internet. Kejadian-kejadian tersebut sangat meresahkan berbagai kalangan, terutama orangtuanya sendiri. Orangtua yang memiliki anak remaja di jaman sekarang memang tidak cukup hanya memberikan modal kepercayaan pada setiap anak tersebut, mereka perlu juga memberikan perhatian dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak-anaknya baik di dalam maupun luar rumah. Anak-anak dan remaja juga perlu dibekali pengetahuan-pengetahuan yang cukup mengenai dampak-dampak yang baik dan buruk dari teknologi internet agar mereka senantiasa membentengi diri untuk menghindari hal-hal yang dapat mendatangkan pengaruh buruk dalam kehidupan mereka. Teknologi memang tidak dapat membedakan antara teman atau lawan, bergantung pada masing-masing individu penggunanya untuk memilih teknologi berdampak baik dalam kehidupannya yaitu sebagai teman atau teknologi berdampak buruk dalam kehidupannya yaitu sebagai lawan. Oleh karena itu, kita sebagai individu yang baik hendaknya dapat menggunakan teknologi internet dengan bijak dan mengarah pada hal-hal yang bermanfaat.

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Powered By Blogger