Selasa, 23 Februari 2010

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

KOIN PEMERSATU NURANI BANGSA

Negara Indonesia sedang mengalami berbagai macam permasalahan. Dari waktu ke waktu selalu saja bermunculan berbagai macam permasalahan-permasalahan, baik yang sifatnya permasalahan ringan maupun permasalahan kompleks. Pemasalahan-permasalahan tersebut bukan hanya muncul dari permasalahan negara tetapi mulai juga bermunculan permasalahan dari individu masyarakat Indonesia. Hebatnya permasalahan individu yang bermunculan di tengah masyarakat Indonesia berhasil diatasi dengan koin. Siapa yang tidak mengenal koin, koin telah dikenal sejak awal ditemukannya uang sebagai alat pembayaran yang sah. Namun keberadaan koin tidak menempati tempat yang tinggi di kalangan masyarakat, keberadaannya terkalahkan oleh uang kertas. Koin bahkan cenderung disisihkan keberadaannya. Berbeda dengan dulu, sekarang koin telah menyita perhatian masyarakat sebagai senjata ampuh untuk membela orang-orang yang mendapatkan perlakuan tidak adil dan membantu menyelesaikan permasalahan hidup orang lain.
Belum lama ini terdapat sebuah kejadian seorang ibu yang merasa mengalami kejadian malpraktik sehabis melahirkan di sebuah rumah sakit kemudian mencurahkan perasaannya melalui media email secara online. Awalnya email tersebut hanya dia tujukan kepada teman dekatnya saja, tetapi ada yang mempublikasikannya secara besar-besaran melalui dunia maya. Pihak rumah sakit setelah mengetahui isi curahan perasaan tersebut merasa dicemarkan nama baiknya sehingga bermaksud untuk membawa persoalan tersebut ke jalur hukum. Tak berapa lama lembaga pemasyarakatan langsung menahan yang bersangkutan selama beberapa waktu. Media mengetahui hal tersebut kemudian mempublikasikannya dimana-mana. Publikasi mengatakan bahwa yang bersangkutan adalah seorang ibu dari dua orang anak yang masih balita. Semenjak ibunya ditahan kedua anak-anaknya tersebut selalu menangis dan menanyakan keberadaan ibunya yang tak kunjung pulang ke rumah. Pemberitaan seperti itu terus saja mengalir sehingga masyarakat yang melihatnya merasa iba akan perlakuan tidak adil yang diterima oleh ibu malang tersebut. Berbagai dukungan terus menerus mengalir sehingga penangguhan penahanan didapatkan dan memperbolehkan ibu tersebut untuk pulang kembali ke rumah. Tetapi bukan berarti pihak rumah sakit telah mencabut penuh tuntutan atas pencemaran nama baik, malah pihak rumah sakit memasukkan tuntutannya ke pengadilan. Tuntutan dari pihak rumah sakit berupa tuntutan pidana dan tuntutan perdata. Pidana berupa penahanan kembali selama beberapa tahun dan tuntutan perdata berupa ganti rugi kepada pihak rumah sakit yang bernilai ratusan juta. Tetapi lagi lagi berbagai organisasi dan masyarakat melakukan protes terhadap sikap yang diambil oleh pihak rumah sakit, akhirnya pihak rumah sakit membatalkan tuntutan pidana namun tetap melanjutkan tuntutan perdata. Ibu malang yang mendapatkan tuntutan perdata berupa uang ratusan juta merasa tidak sanggup untuk membayarnya karena tidak memiliki uang yang cukup. Media terus mengulas mengenai berita tersebut dari hari ke hari. Tiba-tiba secara spontan masyarakat berbondong-bondong untuk membantu dengan cara mengadakan pengumpulan koin secara masal. Bahkan gerakan mengumpulkan koin tersebut diberi nama “Koin Peduli Prita”. Koin yang disumbangkan tersebut secara signifikan terus menerus bertambah jumlahnya, bahkan berhasil melebihi jumlah dari tuntutan perdata yang diajukan pihak rumah sakit.
Kejadian lain yang lebih hangat adalah ada seorang ibu yang rela berjuang habis-habisan untuk menyelamatkan buah hati tercintanya yang memiliki kelainan pada organ hati. Dokter menyarankan untuk segera melakukan transplantasi hati agar dapat bertahan hidup. Namun, biaya yang diperlukan untuk melakukan transplantasi hati mencapai milyaran rupiah sehingga orangtua dari balita yang bernama Bilqis tidak sanggup membayar biaya untuk transplantasi hati. Sang ibu terus menerus berusaha mencari jalan keluar, hingga akhirnya mendapat sebuah inspirasi dari gerakan koin peduli Prita yaitu mengadakan pengumpulan koin secara masal yang sama seperti koin peduli Prita. Publikasi dimulai melalui media elektronik hingga dibuatnya sebuah akun facebook yang mengajak orang-orang bersimpati terhadap nasib Bilqis. Gerakan pengumpulan koinnya dikenal dengan nama KCB “Koin Cinta Bilqis”. Simpati terus menerus mengalir dari berbagai penjuru tanah air sehingga akhirnya berhasil juga mencapai target biaya transplantasi hati yang mencapai milyaran rupiah.
Ketika hati nurani yang sudah mulai berbicara maka keadaan menjadi lain. Koin telah menjadi primadona di era sekarang. Keberadaannya memang telah berhasil mempersatukan nurani bangsa Indonesia untuk saling membantu sesama.

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Sabtu, 20 Februari 2010

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

SELAMATKAN BUMI SEJAK DINI !

Bumi merupakan tempat berlangsungnya kehidupan umat manusia. Sejak manusia dilahirkan, bumi menjadi sahabat bagi semua umat manusia. Bumi selalu melakukan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia. Bumi rela menyajikan berbagai kelimpahan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Terlebih lagi kekayaan alam di bumi Indonesia ini begitu melimpah seakan-akan tiada pernah ada habisnya. Mulai dari kekayaan sumberdaya alam yang alami maupun buatan semuanya tersedia dengan berlimpah. Tidak hanya warga negara Indonesia saja yang mengakui keberlimpahan tersebut, berbagai warga negara di dunia juga telah mengakui kekayaan alam Indonesia.
Indonesia terkenal sebagai negara beriklim tropis yang memiliki hutan-hutan lebat. Berbagai jenis tanaman dapat dengan mudahnya tumbuh subur di tanah Indonesia. Oleh karenanya sebagian besar penduduk Indonesia memiliki pekerjaan sebagai petani. Selain terkenal dengan daratannya yang subur, Indonesia juga terkenal dengan perairan yang sangat luas. Kekayaan hasil laut Indonesia juga tak kalah berlimpahnya dengan kekayaan dari sektor pertanian, bahkan hasil laut Indonesia dapat menambah penghasilan devisa negara.
Kenyataan tidak dapat dipungkiri. Kondisi bumi dari waktu ke waktu semakin bertambah tua usianya. Bumi tiada seindah dulu lagi. Banyak terjadi kerusakan dimana-mana. Semuanya terjadi akibat proses alamiah maupun akibat ulah tangan-tangan manusia yang tidak bertanggungjawab. Manusia yang tidak bertanggungjawab tersebut lebih pantas dikatakan sebagai pengecut karena berani berbuat tetapi tidak berani untuk diminta pertanggungjawaban atas perbuatannya. Mereka tidak ingat akan jasa-jasa baik yang telah diberikan oleh bumi untuk keberlangsungan hidup mereka. Mungkin jika bumi tidak memberikan berbagai kebaikannya maka umat manusia tidak dapat bertahan hidup bahkan akan terjadi kemusnahan umat manusia.
Bumi juga memiliki batas-batas kekuatan seperti halnya manusia. Bumi tidak akan dapat terus-menerus bertahan terhadap perlakuan manusia perusak yang tidak bertanggungjawab. Kejadian-kejadian fenomena alam yang sering terjadi merupakan upaya balas dendam bumi terhadap kelakuan umat manusia. Fenomena-fenomena alam seperti gunung berapi, banjir bandang, badai, tsunami, gempa bumi dan sebagainya telah terbukti terjadi pada masa-masa sekarang. Fenomena-fenomena tersebut menjadi bencana bagi kehidupan umat manusia, tetapi ironisnya sebagian besar manusia tidak menyadari bahwa semua bencana yang terjadi adalah akibat ulah mereka sendiri.
Kondisi bumi yang semakin menurun itulah yang menjadi motivasi bagi berbagai penjuru dunia untuk lebih memberikan perhatian khusus terhadap bumi. Berbagai gerakan begitu gencarnya dilakukan oleh berbagai dunia untuk upaya penyelamatan bumi ini. Gerakan-gerakan yang sekarang telah digalakkan adalah gerakan stop global warming (gerakan menghentikan pemanasan global) dan gerakan one man one tree (di Indonesia dikenal dengan nama gerakan menanam seribu pohon di lingkungan sekitar tempat tinggal).
Gerakan-gerakan penyelamatan bumi tersebut tidak dapat berlangsung efektif apabila tidak tumbuh kesadaran dari dalam diri masing-masing individu. Seperti halnya di Indonesia, tidak cukup hanya pihak pemerintah saja yang gencar untuk mengadakan gerakan-gerakan penyelamatan bumi tetapi perlu juga untuk memberikan penyuluhan-penyuluhan intensif sejak dini kepada masyarakat agar berpartisipasi aktif memelihara kondisi bumi ini.
Sebenarnya penyelamatan terhadap bumi tidak hanya dapat dilakukan melalui gerakan-gerakan yang tengah gencar diadakan oleh berbagai penjuru dunia saja. Penyelamatan dapat dimulai dari kegiatan-kegiatan yang ringan dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak melakukan penebangan pohon secara sembarangan, menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, menggunakan sumberdaya alam secara bijak dan sebagainya. Semua kegiatan tersebut hendaknya dilakukan secara terus-menerus berkesinambungan agar bumi dapat terjaga keberadaanya hingga generasi-generasi manusia yang akan datang juga dapat menikmati keindahan bumi ini.

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

TEKNOLOGI DAPAT MENJADI TEMAN ATAU LAWAN

Peradaban manusia semakin tua semakin banyak mengalami perubahan di berbagai sektor. Peradaban manusia zaman kuno sungguh berbeda dengan zaman modern seperti sekarang ini. Jika zaman kuno semua serba terbatas dari segi apapun, zaman modern tidak terbatas oleh apapun. Sebagai contoh ringan dimulai dari kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari pada zaman kuno hanya mengandalkan sistem tukar menukar barang dengan barang (biasa disebut barter) sedangkan di zaman modern sekarang ini telah mengenal adanya uang sebagai alat untuk melakukan transaksi apa saja.
Selain di sektor perekonomian tersebut, perbedaan yang signifikan juga terlihat pada sektor penyebaran informasi. Jika zaman dahulu sangat sulit sekali untuk memperoleh informasi karena terbatasnya alat-alat informasi dan komunikasi, maka di jaman sekarang telah berkembang pesat alat-alat informasi dan komunikasi. Berkembangnya alat-alat informasi dan komunikasi tersebut berasal dari dorongan-dorongan perubahan zaman yang dikenal dengan globalisasi.
Globalisasi tidak selamanya mendatangkan efek positif bagi kehidupan manusia. Derasnya informasi dari waktu ke waktu tidak ada yang dapat membendungnya sehingga tidak heran bahwa globalisasi dapat mendatangkan efek negatif bagi kehidupan manusia. Penyebaran informasi yang dulu hanya terbatas pada ruang dan waktu, sekarang ini telah berhasil ditembus oleh globalisasi tersebut. Penyebaran informasi sekarang ini tidak mengenal ruang dan waktu sebagai penghalang. Teknologi internet adalah bentuk globalisasi dalam sektor penyebaran informasi yang tidak mengenal ruang dan waktu sebagai penghalang tersebut.
Internet dapat memberikan informasi apapun yang kita inginkan. Bahkan internet dapat menjadi jendela bagi kita untuk mengetahui cakrawala dunia. Internet memiliki kekuatan yang cukup dahsyat sehingga tak heran sekarang ini banyak sebagian orang-orang di berbagai belahan dunia menggantungkan hidup mereka pada internet. Maraknya informasi apapun baik yang telah terjadi maupun yang belum terjadi selalu ada di internet. Internet selalu memberikan informasi yang aktual sepanjang waktu sehingga orang-orang dapat dengan mudahnya menggantungkan kehidupan mereka.
Internet memang tidak terbatas ruang dan waktu. Bahkan internet juga tidak mengenal batasan usia penggunanya, dimulai dari anak-anak hingga orangtua. Kegiatan yang dilakukan lewat internet sekarang ini tidak hanya kepentingan untuk mencari informasi mengenai pengetahuan-pengetahuan saja. Belum lama ini telah banyak situs-situs yang menawarkan fasilitas pertemanan lewat dunia internet.
Situs-situs pertemanan tersebut memiliki peminat yang terus menerus berkembang pesat. Bahkan di kalangan remaja bisa dibilang “ketinggalan jaman” apabila tidak terdaftar dalam situs-situs pertemanan tersebut. Tidak dapat dipungkiri memang situs-situs pertemanan dapat mempermudah untuk mempertemukan seseorang dengan teman-temannya yang sudah lama tidak pernah bertemu bahkan dapat berkenalan dengan teman-teman baru. Tapi apabila seseorang tidak dapat menggunakan situs-situs pertemanan dengan bijak maka bukan berarti tidak mungkin mendatangkan efek yang buruk bagi penggunanya bahkan mendatangkan bahaya dalam kehidupan. Seperti kejadian yang marak belakangan ini terjadi di kalangan anaka-anak remaja perempuan yang pergi dari rumah hanya karena ingin bertemu dengan teman laki-laki yang dikenalnya lewat internet. Kejadian-kejadian tersebut sangat meresahkan berbagai kalangan, terutama orangtuanya sendiri. Orangtua yang memiliki anak remaja di jaman sekarang memang tidak cukup hanya memberikan modal kepercayaan pada setiap anak tersebut, mereka perlu juga memberikan perhatian dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak-anaknya baik di dalam maupun luar rumah. Anak-anak dan remaja juga perlu dibekali pengetahuan-pengetahuan yang cukup mengenai dampak-dampak yang baik dan buruk dari teknologi internet agar mereka senantiasa membentengi diri untuk menghindari hal-hal yang dapat mendatangkan pengaruh buruk dalam kehidupan mereka. Teknologi memang tidak dapat membedakan antara teman atau lawan, bergantung pada masing-masing individu penggunanya untuk memilih teknologi berdampak baik dalam kehidupannya yaitu sebagai teman atau teknologi berdampak buruk dalam kehidupannya yaitu sebagai lawan. Oleh karena itu, kita sebagai individu yang baik hendaknya dapat menggunakan teknologi internet dengan bijak dan mengarah pada hal-hal yang bermanfaat.

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

CAPPUCCINO HANGAT

Vay rutin menjalani aktifitasnya sebagai seorang mahasiswi jurusan psikologi di Universitas Dambaan Hati, yang merupakan universitas ternama di kotanya. Kegiatannya selalu dipenuhi tugas dan tugas dari kampusnya. Mulai dari mengamati hingga menganalisa lingkungan sekitar beserta berbagai macam jenis perilaku masyarakatnya menjadi makanan sehari-hari bagi Vay. Kegemarannya terhadap cappuccino pun menjadi kandas ia lupakan karena si tugas kampus. Hingga suatu ketika Vay mulai merasa jenuh terhadap semua tugas kampusnya itu lalu memutuskan untuk rehat sejenak dan menghibur dirinya.
“Huhh, lama-lama aku jadi bosan!”
“Sepertinya santai sejenak bisa jadi obat mujarab juga”.
“Kira-kira apa ya yang bisa aku lakukan sambil bersantai?”
Vay mengerahkan seluruh pikirannya untuk berpikir hal-hal yang cocok untuk mengisi kegiatan bersantainya.
“Ahaa, aku dapat ide bagus!”
“Mengapa aku tidak mencoba lagi untuk melakukan kegemaranku bersantai bersama cappuccino ya?”
“Aku yakin pasti kafe favoritku juga kangen sama aku hahaaa”.
Memang kafe merupakan sudut favorit bagi Vay selain dari kamarnya. Kafe yang bernama Uno. Kafe yang letaknya tidak jauh dari keberadaan kampusnya. Vay paling sering menikmati secangkir cappuccino hangat dipandu dengan brownies cokelat.
“Wahh sensasi cappuccino hangat dari dulu memang tidak pernah berubah”.
“Cappuccino hangat bisa meneduhkan jiwaku”.
“Semua hal-hal yang memberatkan pikiran dapat hilang seketika”.
Cappuccino hangat masih menemani Vay. Tiba-tiba ada yang menarik perhatian dirinya. Dia pun terdiam sejenak. Mengamati terus menerus. Pandangan mengarah kepada sosok laki-laki tampan di seberang mejanya. Laki-laki yang serba sama dengan dirinya. Sama-sama santai seorang diri, sama-sama menikmati secangkir cappuccino hangat dan brownies cokelat pula!
“Lelaki yang tampan dan menarik hati!”
“Kebetulan sekali persamaan dia dan aku benar-benar serupa!”
“Kagum rasanya ada lelaki seperti itu!”
“Jarang sekali ada lelaki yang begitu tenangnya menikmati cappuccino hangat beserta brownies cokelat”.
“Mungkin akan jauh menjadi lebih menarik jika aku dapat duduk bersama dengannya”.
Khayalan-khayalan terus memenuhi ruang pikiran Vay. Dia ingin sekali rasanya menghampiri lelaki itu. Tapi sisi lain dari pikirannya pun muncul ke permukaan.
“Duhh apa jadinya ya kalau wanita lebih dahulu menghampiri seorang lelaki?”
“Rasanya memalukan sekali!”
“Kalau lelaki itu merespon aku dengan baik tapi kalau tidak bagaimana?”
“Aaarrrggghhh!”
Tak terasa hari menjelang petang. Vay pun menghilangkan khayalan-khayalannya itu dan memutuskan untuk pulang ke rumah.
Esok hari, aktifitas kampus berjalan seperti biasanya lagi. Vay mulai merasa sedikit ringan menjalani dari sebelumnya karena dia telah menemukan jalan terbaik jika dia menemukan kejenuhan dalam aktifitas kampus. Jawaban satu-satunya memang hanya Kafe Uno, secangkir cappuccino dan kue brownies cokelat. Dia bahkan berhasil menambahkan satu hal lagi sebagai pelengkapnya yaitu lelaki tampan yang serupa persamaan dengannya!
Tugas-tugas kampus semakin bertambah padatnya. Kejenuhan pun semakin mendekati diri Vay. Akhirnya dia memutuskan setelah pulang kuliah akan rutin datang ke Kafe Uno. Tak berapa lama nampak sosok lelaki tampan yang telah berada lebih dulu di kafe itu. Seperti ketika pertama kali Vay melihatnya, lelaki tampan itu selalu bersama secangkir cappuccino hangat dan brownies cokelat.
Vay pun hanya bisa terus mengamati dan mengamati.
Hari demi hari berlalu, selalu saja hanya secangkir cappuccino hangat, brownies cokelat dan lelaki tampan yang didapati Vay tiap bersantai di Kafe Uno. Tak terasa sekarang hari kelima. Vay cukup merasa telah mengerti kepribadian lelaki tampan itu walaupun bermodal hanya dari pengamatannya dari hari ke hari. Vay pun tidak kuasa lagi untuk segera menghampiri keberadaan lelaki tersebut.
Langkah demi langkah yang hendak dia ambil pun terasa sulit karena hatinya gemetar.
Vay berusaha terus mendekat dan mendekat hingga akhirnya tiba di hadapan lelaki tampan itu.
“Permisi, boleh aku duduk disini?”
“Silahkan”.
Vay merasa senang karena ternyata dugaan kemungkinan buruk yang dia pikirkan sebelumnya tidak terjadi. Vay pum memulai pembicaraan.
“Perkenalkan nama saya Vay”.
Vay mengarahkan tangan ke hadapan lelaki itu. Tapi mata lelaki itu tidak mengarah ke wajahnya bahkan jabatan tangan dari tangan Vay pun tidak dibalas. Vay merasa ada keanehan dari lelaki itu tapi ia berusaha buang jauh-jauh pikiran buruknya itu.
Tak berapa lama datang sosok lelaki paruh baya berpakaian seragam supir menghampiri lelaki tampan yang dikagumi Vay.
“Den Ricky ayo kita pulang, ibu sudah menunggu di rumah”.
Lelaki paruh baya itu tampak memegang tangan Ricky untuk membantunya berdiri kemudian menuntunnya berjalan keluar dari kafe.
Vay pun tersentak.
“Astaga!”
“Aku tidak percaya semua ini!”
“Dia ternyata butaaa”.
“Ya Ricky yang ku kagumi buta!”
“Ya Tuhan apakah aku salah telah mengagumi lelaki seperti itu?”
“Mungkin bagi sebagian wanita lain akan menilai aku ini aneh atau apa. Hanya gara-gara dalam waktu singkat memperhatikan sosok lelaki dari hari ke hari lalu bisa mengagumi kepribadiannya hanya karena bercermin dari kegemaran yang sama denganku terhadap cappuccino hangat dan brownies cokelat”.
“Semua ini gara-gara cappuccino hangat!”
“Cappuccino kau membuatku jadi terlihat seperti wanita aneh!”
“Aaarrrggghhh!”
“Jujur tapi tak bisa dipungkiri juga bahwa dari cappuccino hangat bisa membawaku kepada sebuah pembelajaran baru dalam hidup ini”.
“Ricky itu memang tidak sempurna karena buta, tapi kehangatan hatinya sehangat cappuccino hangat yang mampu meneduhkan jiwaku”.

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

MAKNA TUJUH HARI BAGI NAYLA

Hidup di lingkungan keluarga kaya raya merupakan anugerah kehidupan bagi Nayla. Sejak dilahirkan sampai dengan dia beranjak remaja selalu dipenuhi apapun yang dia inginkan. Ditambah lagi dia merupakan anak tunggal dari pasangan yang selalu sibuk bekerja mengurusi perusahaannya. Nayla sekarang baru memasuki dunia remajanya. Dia baru masuk SMA yang dia idam-idamkan. Setiap bepergian kemana pun dia selalu diantar memakai mobil pribadinya beserta supir yang telah disediakan. Kegiatan sehari-harinya hanya untuk bersenang-senang bersama dua sahabatnya, Fia dan Nancy. Sifat manja tak pernah lepas dari dalam dirinya.
Hari pertama masuk sekolah pun tiba.
“Kringgg, kringgg, kringgg!” Alarm jam dikamar Nayla berbunyi.
“Aduhhh ini masih pagi sekali, aku malas berangkat ke sekolah!”
Sementara itu kedua orangtuanya sarapan lalu bergegas untuk segera pergi ke kantor. Mereka hanya berpesan kepada pembantu untuk mengingatkan Nayla agar siap-siap pergi berangkat sekolah.
Pembantu memasuki kamar Nayla.
“Bangun, Non!”
Nayla yang masih mempertahankan dirinya di tempat tidur tidak memperdulikan perkataan pembantunya tersebut.
“Duhhh bibi, Nay masih ngantuk!”
“Pokoknya Nay hari ini tidak masuk sekolah!”
Mengingat dirinya hanya seorang pembantu dirumah maka bibi hanya bisa diam dan meninggalkan kamar Nayla.
Hari beranjak siang barulah Nayla bangun dari tempat tidurnya. Lalu dia makan untuk kemudian bersiap-siap pergi bersama sahabat-sahabatnya.
Setelah berpakaian rapi, Nayla melanjutkan untuk pergi menjemput sahabat-sahabatnya sehabis jam pulang sekolah.
Dengan seenaknya Nayla langsung naik mobil kemudian menyuruh supir untuk mengantarkannya ke tempat yang dia mau.
“Hari ini memang tidak masuk sekolah Non?”
“Saya kesiangan, Pak”.
“Nanti kalau papi dan mami bertanya bilang saja saya masuk sekolah ya”.
Mobil Nayla sampai di gerbang sekolah. Segera Nayla sms Fia dan Nancy untuk langsung menuju ke mobil dia.
“Guys cepat ke depan gerbang!”
“Hari ini kita shopping-shopping yukkk!”
Karena ketiganya ratu shopping maka langsung mereka menjelajahi mall-mall elit di ibu kota. Setelah dirasa semua barang-barang yang mereka inginkan telah dibeli, mereka memutuskan untuk pulang.
Orangtuanya heran melihat Nayla pulang malam hari. Dilihatnya juga supir membawakan barang-barang belanjaan yang menumpuk.
“Nay, kamu darimana malam-malam seperti ini baru pulang?”
“Papi mami, aku capek mau istirahat dulu ya”.
Karena Nayla tidak menjawab maka orangtuanya bertanya pada supir.
“Hari ini bapak antar Nayla kemana saja?”
Pak supir bingung. Dia merasa dalam posisi yang serba salah.
Melihat gelagat pak supir yang raut mukanya berubah, orangtua Nay pun mempertegas pertanyaan.
“Jujur saja pak, hari ini Nayla pergi kemana saja?”
Dalam hati pak supir berkata bahwa dia sebaiknya memang jujur menceritakan apa adanya demi kebaikan Nayla juga.
“Maaf tuan nyonya, hari ini Non Nayla tidak masuk sekolah tapi dia pergi berbelanja dengan Non Fia dan Nancy”.
“Saya permisi dulu tuan, nyonya”.
Orangtua Nayla saling berbicara untuk mengatur strategi agar Nayla bisa berubah menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Mereka akhirnya telah menemukan sebuah solusi dan besok akan mulai melaksanakan strateginya.
Pagi pun tiba. Kedua orangtua Nayla terlihat tidak beraktifitas ke kantor seperti biasanya.
“Papi mami, hari ini tidak kerja?”
Orangtuanya bersiap melancarkan strategi yang telah disepakati.
“Sayang, papi baru menerima laporan bahwa perusahaan sedang mengalami kemunduran keuangan”.
“Papi harap kita sekarang harus bisa hidup sederhana ya”.
“Nanti siang kita pun harus pindah rumah ke daerah pedesaan karena sisa hasil dari penjualan rumah kita ini akan digunakan untuk menutupi masalah keuangan di perusahaan”.
Mendengar berita tersebut Nayla berontak dalam hati. Namun apa daya dia tetap harus mengikuti perkataan orangtuanya tersebut.
Sepanjang perjalanan menuju pedesaan, tatapan mata Nayla begitu kosong dan dia pun diam seribu bahasa.
Jalan yang berliku-liku telah mereka lewati hingga sampai pada sebuah rumah yang sangat sederhana.
“Ya ampun papi mami, kita tidak salah tinggal di tempat seperti ini?”
“Kondisi kita sekarang telah berbeda Nay, papi harap kamu bisa cepat menyesuaikan diri dengan keadaan seperti saat ini ya!”
Nayla bergegas menuju kamar karena dia tidak ingin mendengar lebih banyak alasan lagi dari kedua orangtuanya itu.
Hari pertama sampai dengan hari ketiga, Nayla masih saja acuh terhadap lingkungan barunya itu.
Begitu memasuki hari keempat dia mulai merasakan ada yang berbeda tetapi begitu menarik daripada kehidupannya yang terdahulu.
Hal tersebut dimulai dari lingkungan sekolahnya. Hari itu hujan turun begitu derasnya bahkan di beberapa tempat menuju sekolah sudah banyak air yang menggenang. Tapi apa yang Nayla dapatkan sungguh begitu mencengangkan hatinya.
“Aku heran tuangan kelas hari ini masih saja begitu padat murid-murid seperti hari-hari biasanya padahal di luar hujan deras sekali”.
“Malah ada yang tidak memakai alas kaki karena sepanjang perjalanan menuju sekolah harus melewati aliran sungai yang telah banjir, dasar anak-anak kampong yang aneh!”
Nayla terus-menerus tidak percaya melihat kondisi tersebut. Sisi kebaikan dalam hatinya pun berbicara.
“Ya Tuhan, apa yang telah aku lakukan di masa-masa dahulu ternyata sungguh bodoh sekali”.
“Kehidupanku begitu sia-sia dan aku tidak pandai bersyukur atas semua yang telah dimiliki”.
Hari berganti hari semakin berganti pula sifat-sifat dalam diri Nayla.
Kedua orangtuanya pun merasa anaknya telah jauh berubah menjadi pribadi yang mereka harapkan. Nayla tidak menjadi manja dan boros lagi.
Menuju hari ketujuh semakin dirasakan bahwa Nayla telah sungguh-sungguh berubah. Orangtuanya merasa telah cukup memberikan pelajaran yang berharga untuk Nayla.
Keesokan harinya pun kedua orangtua Nayla menjelaskan keadaan yang sebenarnya.
“Nay, papi mami bangga sekarang kamu telah berubah drastis menjadi pribadi yang jauh lebih baik”.
“Sebenarnya kondisi perusahaan baik-baik saja”.
“Berarti selama ini semua sengaja dibuat untuk Nay?”
“Huhhh, Nay kesal!”
“Tapi setelah dipikir-pikir benar juga ya apa yang telah papi mami lakukan semuanya itu semata-mata hanya untuk kebaikan Nay”.
“Terima kasih papi mami, Nay berjanji akan terus meningkatkan diri untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi”.

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

KEJUTAN TAK TERLUPAKAN

Matahari bersinar terang bahkan terasa sangat panas. Dini mencoba utuk terus berjalan mencari adiknya yang hilang. Adiknya bernama Reno. Kejadian bermula ketika mereka berdua pergi untuk menonton pertunjukkan teater seni kebudayaan Jepang di Jakarta. Antusias Dini begitu besarnya hingga dia lupa terhadap keberadaan Reno disampingnya. Reno terlepas kala mereka hendak memasuki ruang pertunjukkan yang dipenuhi oleh sesaknya pengunjung yang datang. Dini terus saja asyik melihat pertunjukkan teater Jepang itu. Sementara Reno yang melihat kakaknya begitu semangat menikmati pertunjukkan sampai melupakan dirinya pun merasa bosan.
“Huhh, kakak benar-benar kelewatan!”
“Awas nanti tunggu saja balasanku!”
Kemudian terbersit dipikiran Reno untuk membuat suatu rencana untuk membalas kakaknya itu. “Tapi apa ya kira-kira yang harus aku lakukan?” Reno terus memutar otaknya memikirkan rencana seru untuk membalas kelakuan kakaknya. Hingga akhirnya sebuah titik terang dia dapatkan.
“Cringgg yeahhh aku tau rencana seru untukmu kak!”
“Lihat saja nanti!”
Karena Reno merasa sangat bosan, akhirnya dia memutuskan untuk pulang sendiri. Sesampainya dirumah dia langsung masuk ke kamar untuk beristirahat. Ibu yang melihatnya pulang langsung menyusul Reno di kamarnya.
“Reno, mengapa kamu pulang sendirian?”
“Dimana Kak Dini?” Untuk menjawab pertanyaan ini, Reno sempat berpikir untuk meminta bantuan ibunya agar dapat bersama-sama menjalankan rencana seru untuk membalas kakaknya itu.
“Bu, tadi aku dan Kak Dini terpisah saat memasuki gedung pertunjukkan teater yang begitu sesak”.
“Kak Dini malah asyik sendiri melihat pertunjukkan sampai-sampai dia tak sadar kalau aku sudah tidak disampingnya lagi Bu”.
Ibu merasa heran atas perlakuan Dini tersebut. Reno mulai melancarkan jurusnya untuk mengajak ibu dalam rencana untuk membalas kakaknya itu.
“Bu, aku punya rencana untuk Kak Dini agar dia tidak pernah melupakan aku”. Ibu menyimak pernyataan Reno tersebut.
“Memang apa Nak?”
“Begini Bu, besok ulangtahun Kak Dini jadi aku berniat untuk memberikan kejutan pada hari ulangtahunnya itu”.
“Aku harap ibu membantu untuk merahasiakannya sampai Kak Dini menerima kue ulangtahun dariku ya”. Kesepakatan akhirnya tercapai.
Reno mulai melancarkan aksinya dimulai dari meminta bantuan sahabatnya. Dia pun menuju rumah sahabatnya itu. Sesampainya disana Reno menceritakan perihal rencana kejutan untuk ulangtahun kak Dini. Sahabatnya setuju lalu saat itu juga mulai melakukan aksinya.
“Kringgg kringgg kringgg, handphone Dini berdering”. Karena ruangan teater tidak memungkinkan untuk menerima telepon maka Dini memutuskan untuk keluar dari gedung.
“Ya hallo siapa ini?”
Dari balik telepon terdengar suara lelaki misterius bagi Dini.
“Adikmu yang bernama Reno berada di tangan saya, jika ingin dia selamat harap kirim tebusan uang 50 juta rupiah dan ingat jangan lapor pada polisi!”
Telepon langsung dimatikan oleh lelaki misterius itu. Setelah Dini menerima telepon misterius itu, dia baru sadar bahwa sejak tadi Reno tidak disampingnya.
“Astaga Reno dimana ya?”
Dini terus menyusuri dalam dan sekitar luar gedung pertunjukkan. Tak perduli matahari diluar begitu menyengatnya. Dia juga mencoba menelepon handphone Reno tapi tidak aktif. Hingga hari menjelang malam, akhirnya Dini memutuskan untuk pulang ke rumah sambil berpikir bahwa Reno telah berada dirumah.
“Assalammu’alaikum Bu, Dini pulang”.
Dini melihat kondisi didalam rumah begitu sepi bahkan Reno yang dia cari pun tidak ada. Dia hanya bertemu ibu dengan perasaaan gemetar dan bingung apa harus menceritakan bahwa Reno telah diculik.
“Dini, adikmu mana?”
Dini benar-benar tambah gemetar dan bingung menjawabnya. Setelah terus berpikir didalam hati, akhirnya Dini memutuskan untuk bercerita.
“Bu, tadi aku baru saja terima telepon dari lelaki misterius yang mengaku bahwa Reno ada bersamanya”.
“Lelaki itu juga meminta tebusan uang sebanyak 50 juta rupiah, Bu”.
Mendengar cerita Dini, dalam hati ibu baru mengerti rencana kejutan dari Reno untuk kakaknya ternyata seperti itu. Ibu yang sebelumnya telah sepakat untuk membantu Reno memilih untuk merahasiakannya dari Dini.
“Memang Reno tidak kamu jaga baik-baik ya Din?”
Dengan penuh penyesalan dan air mata, Dini mencoba menjelaskan kepada ibunya.
“Bu, maafkan Dini yang terlalu egois ini sampai-sampai lupa pada Reno karena begitu serius menikmati pertunjukkan teater Jepang”.
“Tapi sungguh Dini benar-benar sangat menyesal atas perbuatan Dini dan takkan diulangi lagi, Bu”.
Air mata terus mengalir di mata Dini. Ibu yang melihat penyesalan yang tulus dari Dini, mencoba untuk memberi nasihat pada anaknya.
“Sudah Nak, apa yang telah terjadi jangan terus disesali tapi jadikan itu sebagai pelajaran bagi kita untuk menjadi yang lebih baik lagi”.
“Sekarang sudah malam sebaiknya kamu tidur dan tidak perlu memikirkan lagi kejadian hari ini, mungkin saja besok semua akan terjawab”.
Dini merasa hatinya sedikit lega, kemudian dia memtuskan untuk mengikuti perkataan ibunya. Setelah Dini masuk ke kamarnya, ibu kemudian menelepon ke rumah sahabatnya Reno.
“Reno, kakakmu telah menyesali perbuatannya dan tidak akan terulang lagi”.
“Ibu harap besok kamu pulang ya sekaligus memberikan kejutan pada kakakmu itu”. Dalam hati Reno senang karena rencananya sukses total.
“Baik Bu, besok aku akan pulang dan begitu Kak Dini keluar dari pintu kamarnya, Reno akan memberikan kejutan kue ulangtahun untuknya”.
Pagi hari pun tiba. Dini bergegas keluar dari kamarnya untuk sarapan.
“Surprise!”
Reno dan ibu telah berada di depan pintu kamarnya. Reno bernyanyi sambil membawa kue ulangtahun. Dengan perasaan senang karena telah melihat adiknya itu kemudian Dini memeluknya erat.
“Reno maafkan kakak ya, mulai sekarang kakak takkan pernah meninggalkanmu sendiri lagi”.
Mendengar perkataan kakaknya yang begitu tulus, Reno merasa terharu.
“Akhirnya rencanaku yang hebat ini sukses juga Kak, hahaha”.
Dini baru sadar bahwa semuanya ini rencana yang telah diatur Reno.
“Ooo jadi drama penculikan kemarin itu karangan kamu”.
“Dasar anak nakal, hahaha!”
Ibu melihat kedua anaknya itu begitu senang dan bangga.

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Powered By Blogger