Sabtu, 01 Januari 2011

Softskill Pengantar Telematika

TEKNOLOGI ROUTER DAN GATEWAY

Router adalah adalah komponen jaringan yang bertugas routing paket dari suatu jaringan ke jaringan lain. Atau dapat disebut juga sebagai sebuah mesin (bisa berupa komputer desktop ataupun sebuah alat khusus) yang digunakan untuk menyalurkan paket-paket yang dikirimkan oleh sebuah network ke network lain dengan melakukan suatu filtering terhadap paket-paket yang dikirim hanya pada protocol TCP/IP. Router pada sistem OSI berjalan pada Network layer. Sebuah network yang dihubungkan dengan sebuah router dianggap dua network yang berbeda sehingga tidak dapat berhubungan secara langsung. Routing dapat diimplementasikan secara langsung dan secara tidak langsung. Secara langsung bila paket dikirimkan dari dan dengan tujuan yang masih dalam satu jaringan. Misal dari A1 ke B1. Sedangkan routing tidak langsung yaitu dari A1 ke B2 yang harus melewati router 1 dan router 2. Router saat ini dapat berupa rangkaian tersendiri misalnya yang terkenal Cisco Router. Atau dapat berupa komputer yang tentu saja memiliki lebih dari satu ethernet card dapat menggunakan software seperti LRP (Linux Router Project).
Router beroperasi di dua bidang yang berbeda:
1) Panel Kontrol, dimana router belajar antarmuka yang paling tepat untuk meneruskan paket-paket khusus untuk tujuan tertentu,
2) Panel Forwarding, yang bertanggungjawab untuk proses sebenarnya mengirimkan paket yang diterima pada antarmuka logik untuk diteruskan ke sebuah antarmuka logik outbound.
Kelebihan dari Router:
- Router membatasi collision domain,
- Router dapat berfungsi pada LAN & WAN,
- Router dapat menghubungkan berbagai media dan arsitektur,
- Router dapat determine jalur terbaik / rute untuk data untuk mencapai tujuan,
- Router dapat menyaring siaran.

Kekurangan dari Router:
- Router lebih mahal daripada Hub, Bridge dan Switch,
- Router waork hanya dengan protokol routable,
- Routing update mengkonsumsi bandwidth,
- Meningkatkan latency karena tingkat lebih besar dari paket penyaringan.

Routing adalah sebuah proses pemilihan jalur atau rute yang akan dipergunakan router untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang ia terima kepada router lainnya hingga sampai kepada tujuannya.

Gateway adalah komputer yang bertugas sebagai pengkonversi protokol antara tipe jaringan yang berbeda ataupun aplikasi yang berbeda. Contohnya gateway dapat mengkonversi paket TCP/IP ke paket IPX pada Netware demikian pula sebaliknya atau dari AppleTalk ke DECnet dari SNA ke AppleTalk dan lain sebagainya. Gateway sebagai pintu gerbang kita untuk ke dunia luar (internet), maka semua paket yang keluar dari jaringan intern kita akan melalui gateway ini. Karena gateway sebagai pintu gerbang, maka untuk melindungi jaringan didalamnya dari ancaman luar dapat dipasang firewall. Selain itu gateway kadang berfungsi sebagai proxy server.
Kelebihan Gateway:
- Menyediakan konektivitas yang lain mungkin mustahil,
- Memungkinkan perluasan pilihan untuk penawaran yang kompetitif,
- Menyediakan titik isolasi antara dua sistem sangat independen,
- Memungkinkan interkoneksi sistem warisan dengan produk yang lebih baru.

Kekurangan Gateway:
- Terbatas kapasitas dan upgrade,
- Kemampuan terbatas untuk menerjemahkan konsep-konsep yang berbeda,
- Konfigurasi dan pemrograman perangkat melalui gateway umumnya tidak mungkin,
- Kegagalan mengakibatkan hilangnya komunikasi antara semua perangkat pada sisi berlawanan dari pintu gerbang,
- Mungkin waktu keterlambatan atau kembali data-cache yang sudah tua,
- Lebih sulit untuk memecahkan masalah.


(Annisa Putri R. 4KA12)

Softskill Pengantar Telematika

MANFAAT MIDDLEWARE PADA SISTEM INFORMATIKA

Middleware merupakan software yang berfungsi sebagai lapisan konversi atau penerjemah. Selain itu middleware juga sebagai Consolidator dan Integrator. Middleware saat ini dikembangkan untuk memungkinkan satu aplikasi berkomunikasi dengan lainnya walaupun berjalan pada platform yang berbeda.
Middleware adalah S/W penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan. Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar platform yang berbeda.
Middleware yang paling banyak dipublikasikan:
- Open Software Foundation's Distributed Computing Environment (DCE),
- Object Management Group's Common Object Request Broker Architecture (CORBA),
- Microsoft's COM/DCOM (Component Object Model).

Arsitektur middleware merupakan sekumpulan S/W terdistribusi yang menempati lapisan antara aplikasi dan sistem operasi serta layanan jaringan di suatu node pada jaringan komputer.
Layanan middleware menyediakan kumpulan fungsi API (Application Programming Interfaces) yang lebih tinggi daripada API yang disediakan sistem operasi dan layanan jaringan yang memungkinkan suatu aplikasi dapat:
- Mengalokasikan suatu layanan secara transparan pada jaringan,
- Menyediakan interaksi dengan aplikasi atau layanan lain,
- Tidak tergantung dari layanan jaringan,
- Handal dan mampu memberikan suatu layanan,
- Diperluas (dikembangkan) kapasitasnya tanpa kehilangan fungsinya.

Messaging Middleware merupakan antarmuka dan transportasi antar aplikasi. Menyimpan data dalam suatu antrian message jika mesin tujuan sedang mati atau overloaded. Mungkin berisi business logic yang merutekan message ke tujuan sebenarnya dan memformat ulang data lebih tepat. Sama seperti sistem messaging email, kecuali messaging middleware digunakan untuk mengirim data antar aplikasi.

Middleware basis data data menyediakan antarmuka antara sebuah query dengan beberapa database yang terdistribusi. Menggunakan, baik arsitektur hub and spoke atau arsitektur terdistribusi, memungkinkan data untuk digabungkan dari beberapa sumber data yang berbeda atau terpisah.

Tujuan utama layanan middleware adalah untuk membantu memecahkan interkoneksi beberapa aplikasi dan masalah interoperabilitas. Bagaimana pun juga middleware bukanlah “obat mujarab”:
- Ada jarak antara prinsip dan praktek. Beberapa middleware membuat suatu aplikasi tergantung pada suatu produk tertentu,
- Sedikitnya jumlah middleware menjadikan rintangan tersendiri. Untuk menjaga lingkungan komputasi mudah diatur, pengembang biasanya memilih sejumlah kecil layanan yang memenuhi kebutuhan mereka,
- Selama layanan middleware masih memunculkan abtraksi pemrograman terdistrbusi, middleware masih akan memberikan bagi si pengembang suatu pilihan rancangan aplikasi yang cukup sulit. Contoh: pengembang masih harus menentukan layanan atau fungsi apa yang harus diletakkan pada client ataupun server.

Ada tiga tipe layanan middleware yaitu:
1) Layanan Sistem Terdistribusi:
a. Komunikasi kritis, program-to-program, dan layanan manajemen data,
b. RPC, MOM (Message Oriented Middleware) dan ORB.
2) Layanan Application:
a. Akses ke layanan terdistribusi dan jaringan,
b. Yang termasuk: TP (Transaction Processing) monitor dan layanan database, seperti Structured Query Language (SQL).
3) Layanan Manajemen Middleware: memungkinkan aplikasi dan fungsi dimonitor secara terus menerus untuk menyakinkan unjuk kerja yang optimal pada lingkungan terdistribusi.


(Annisa Putri R. 4KA12)
Powered By Blogger