Sabtu, 20 Februari 2010

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

CAPPUCCINO HANGAT

Vay rutin menjalani aktifitasnya sebagai seorang mahasiswi jurusan psikologi di Universitas Dambaan Hati, yang merupakan universitas ternama di kotanya. Kegiatannya selalu dipenuhi tugas dan tugas dari kampusnya. Mulai dari mengamati hingga menganalisa lingkungan sekitar beserta berbagai macam jenis perilaku masyarakatnya menjadi makanan sehari-hari bagi Vay. Kegemarannya terhadap cappuccino pun menjadi kandas ia lupakan karena si tugas kampus. Hingga suatu ketika Vay mulai merasa jenuh terhadap semua tugas kampusnya itu lalu memutuskan untuk rehat sejenak dan menghibur dirinya.
“Huhh, lama-lama aku jadi bosan!”
“Sepertinya santai sejenak bisa jadi obat mujarab juga”.
“Kira-kira apa ya yang bisa aku lakukan sambil bersantai?”
Vay mengerahkan seluruh pikirannya untuk berpikir hal-hal yang cocok untuk mengisi kegiatan bersantainya.
“Ahaa, aku dapat ide bagus!”
“Mengapa aku tidak mencoba lagi untuk melakukan kegemaranku bersantai bersama cappuccino ya?”
“Aku yakin pasti kafe favoritku juga kangen sama aku hahaaa”.
Memang kafe merupakan sudut favorit bagi Vay selain dari kamarnya. Kafe yang bernama Uno. Kafe yang letaknya tidak jauh dari keberadaan kampusnya. Vay paling sering menikmati secangkir cappuccino hangat dipandu dengan brownies cokelat.
“Wahh sensasi cappuccino hangat dari dulu memang tidak pernah berubah”.
“Cappuccino hangat bisa meneduhkan jiwaku”.
“Semua hal-hal yang memberatkan pikiran dapat hilang seketika”.
Cappuccino hangat masih menemani Vay. Tiba-tiba ada yang menarik perhatian dirinya. Dia pun terdiam sejenak. Mengamati terus menerus. Pandangan mengarah kepada sosok laki-laki tampan di seberang mejanya. Laki-laki yang serba sama dengan dirinya. Sama-sama santai seorang diri, sama-sama menikmati secangkir cappuccino hangat dan brownies cokelat pula!
“Lelaki yang tampan dan menarik hati!”
“Kebetulan sekali persamaan dia dan aku benar-benar serupa!”
“Kagum rasanya ada lelaki seperti itu!”
“Jarang sekali ada lelaki yang begitu tenangnya menikmati cappuccino hangat beserta brownies cokelat”.
“Mungkin akan jauh menjadi lebih menarik jika aku dapat duduk bersama dengannya”.
Khayalan-khayalan terus memenuhi ruang pikiran Vay. Dia ingin sekali rasanya menghampiri lelaki itu. Tapi sisi lain dari pikirannya pun muncul ke permukaan.
“Duhh apa jadinya ya kalau wanita lebih dahulu menghampiri seorang lelaki?”
“Rasanya memalukan sekali!”
“Kalau lelaki itu merespon aku dengan baik tapi kalau tidak bagaimana?”
“Aaarrrggghhh!”
Tak terasa hari menjelang petang. Vay pun menghilangkan khayalan-khayalannya itu dan memutuskan untuk pulang ke rumah.
Esok hari, aktifitas kampus berjalan seperti biasanya lagi. Vay mulai merasa sedikit ringan menjalani dari sebelumnya karena dia telah menemukan jalan terbaik jika dia menemukan kejenuhan dalam aktifitas kampus. Jawaban satu-satunya memang hanya Kafe Uno, secangkir cappuccino dan kue brownies cokelat. Dia bahkan berhasil menambahkan satu hal lagi sebagai pelengkapnya yaitu lelaki tampan yang serupa persamaan dengannya!
Tugas-tugas kampus semakin bertambah padatnya. Kejenuhan pun semakin mendekati diri Vay. Akhirnya dia memutuskan setelah pulang kuliah akan rutin datang ke Kafe Uno. Tak berapa lama nampak sosok lelaki tampan yang telah berada lebih dulu di kafe itu. Seperti ketika pertama kali Vay melihatnya, lelaki tampan itu selalu bersama secangkir cappuccino hangat dan brownies cokelat.
Vay pun hanya bisa terus mengamati dan mengamati.
Hari demi hari berlalu, selalu saja hanya secangkir cappuccino hangat, brownies cokelat dan lelaki tampan yang didapati Vay tiap bersantai di Kafe Uno. Tak terasa sekarang hari kelima. Vay cukup merasa telah mengerti kepribadian lelaki tampan itu walaupun bermodal hanya dari pengamatannya dari hari ke hari. Vay pun tidak kuasa lagi untuk segera menghampiri keberadaan lelaki tersebut.
Langkah demi langkah yang hendak dia ambil pun terasa sulit karena hatinya gemetar.
Vay berusaha terus mendekat dan mendekat hingga akhirnya tiba di hadapan lelaki tampan itu.
“Permisi, boleh aku duduk disini?”
“Silahkan”.
Vay merasa senang karena ternyata dugaan kemungkinan buruk yang dia pikirkan sebelumnya tidak terjadi. Vay pum memulai pembicaraan.
“Perkenalkan nama saya Vay”.
Vay mengarahkan tangan ke hadapan lelaki itu. Tapi mata lelaki itu tidak mengarah ke wajahnya bahkan jabatan tangan dari tangan Vay pun tidak dibalas. Vay merasa ada keanehan dari lelaki itu tapi ia berusaha buang jauh-jauh pikiran buruknya itu.
Tak berapa lama datang sosok lelaki paruh baya berpakaian seragam supir menghampiri lelaki tampan yang dikagumi Vay.
“Den Ricky ayo kita pulang, ibu sudah menunggu di rumah”.
Lelaki paruh baya itu tampak memegang tangan Ricky untuk membantunya berdiri kemudian menuntunnya berjalan keluar dari kafe.
Vay pun tersentak.
“Astaga!”
“Aku tidak percaya semua ini!”
“Dia ternyata butaaa”.
“Ya Ricky yang ku kagumi buta!”
“Ya Tuhan apakah aku salah telah mengagumi lelaki seperti itu?”
“Mungkin bagi sebagian wanita lain akan menilai aku ini aneh atau apa. Hanya gara-gara dalam waktu singkat memperhatikan sosok lelaki dari hari ke hari lalu bisa mengagumi kepribadiannya hanya karena bercermin dari kegemaran yang sama denganku terhadap cappuccino hangat dan brownies cokelat”.
“Semua ini gara-gara cappuccino hangat!”
“Cappuccino kau membuatku jadi terlihat seperti wanita aneh!”
“Aaarrrggghhh!”
“Jujur tapi tak bisa dipungkiri juga bahwa dari cappuccino hangat bisa membawaku kepada sebuah pembelajaran baru dalam hidup ini”.
“Ricky itu memang tidak sempurna karena buta, tapi kehangatan hatinya sehangat cappuccino hangat yang mampu meneduhkan jiwaku”.

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

MAKNA TUJUH HARI BAGI NAYLA

Hidup di lingkungan keluarga kaya raya merupakan anugerah kehidupan bagi Nayla. Sejak dilahirkan sampai dengan dia beranjak remaja selalu dipenuhi apapun yang dia inginkan. Ditambah lagi dia merupakan anak tunggal dari pasangan yang selalu sibuk bekerja mengurusi perusahaannya. Nayla sekarang baru memasuki dunia remajanya. Dia baru masuk SMA yang dia idam-idamkan. Setiap bepergian kemana pun dia selalu diantar memakai mobil pribadinya beserta supir yang telah disediakan. Kegiatan sehari-harinya hanya untuk bersenang-senang bersama dua sahabatnya, Fia dan Nancy. Sifat manja tak pernah lepas dari dalam dirinya.
Hari pertama masuk sekolah pun tiba.
“Kringgg, kringgg, kringgg!” Alarm jam dikamar Nayla berbunyi.
“Aduhhh ini masih pagi sekali, aku malas berangkat ke sekolah!”
Sementara itu kedua orangtuanya sarapan lalu bergegas untuk segera pergi ke kantor. Mereka hanya berpesan kepada pembantu untuk mengingatkan Nayla agar siap-siap pergi berangkat sekolah.
Pembantu memasuki kamar Nayla.
“Bangun, Non!”
Nayla yang masih mempertahankan dirinya di tempat tidur tidak memperdulikan perkataan pembantunya tersebut.
“Duhhh bibi, Nay masih ngantuk!”
“Pokoknya Nay hari ini tidak masuk sekolah!”
Mengingat dirinya hanya seorang pembantu dirumah maka bibi hanya bisa diam dan meninggalkan kamar Nayla.
Hari beranjak siang barulah Nayla bangun dari tempat tidurnya. Lalu dia makan untuk kemudian bersiap-siap pergi bersama sahabat-sahabatnya.
Setelah berpakaian rapi, Nayla melanjutkan untuk pergi menjemput sahabat-sahabatnya sehabis jam pulang sekolah.
Dengan seenaknya Nayla langsung naik mobil kemudian menyuruh supir untuk mengantarkannya ke tempat yang dia mau.
“Hari ini memang tidak masuk sekolah Non?”
“Saya kesiangan, Pak”.
“Nanti kalau papi dan mami bertanya bilang saja saya masuk sekolah ya”.
Mobil Nayla sampai di gerbang sekolah. Segera Nayla sms Fia dan Nancy untuk langsung menuju ke mobil dia.
“Guys cepat ke depan gerbang!”
“Hari ini kita shopping-shopping yukkk!”
Karena ketiganya ratu shopping maka langsung mereka menjelajahi mall-mall elit di ibu kota. Setelah dirasa semua barang-barang yang mereka inginkan telah dibeli, mereka memutuskan untuk pulang.
Orangtuanya heran melihat Nayla pulang malam hari. Dilihatnya juga supir membawakan barang-barang belanjaan yang menumpuk.
“Nay, kamu darimana malam-malam seperti ini baru pulang?”
“Papi mami, aku capek mau istirahat dulu ya”.
Karena Nayla tidak menjawab maka orangtuanya bertanya pada supir.
“Hari ini bapak antar Nayla kemana saja?”
Pak supir bingung. Dia merasa dalam posisi yang serba salah.
Melihat gelagat pak supir yang raut mukanya berubah, orangtua Nay pun mempertegas pertanyaan.
“Jujur saja pak, hari ini Nayla pergi kemana saja?”
Dalam hati pak supir berkata bahwa dia sebaiknya memang jujur menceritakan apa adanya demi kebaikan Nayla juga.
“Maaf tuan nyonya, hari ini Non Nayla tidak masuk sekolah tapi dia pergi berbelanja dengan Non Fia dan Nancy”.
“Saya permisi dulu tuan, nyonya”.
Orangtua Nayla saling berbicara untuk mengatur strategi agar Nayla bisa berubah menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Mereka akhirnya telah menemukan sebuah solusi dan besok akan mulai melaksanakan strateginya.
Pagi pun tiba. Kedua orangtua Nayla terlihat tidak beraktifitas ke kantor seperti biasanya.
“Papi mami, hari ini tidak kerja?”
Orangtuanya bersiap melancarkan strategi yang telah disepakati.
“Sayang, papi baru menerima laporan bahwa perusahaan sedang mengalami kemunduran keuangan”.
“Papi harap kita sekarang harus bisa hidup sederhana ya”.
“Nanti siang kita pun harus pindah rumah ke daerah pedesaan karena sisa hasil dari penjualan rumah kita ini akan digunakan untuk menutupi masalah keuangan di perusahaan”.
Mendengar berita tersebut Nayla berontak dalam hati. Namun apa daya dia tetap harus mengikuti perkataan orangtuanya tersebut.
Sepanjang perjalanan menuju pedesaan, tatapan mata Nayla begitu kosong dan dia pun diam seribu bahasa.
Jalan yang berliku-liku telah mereka lewati hingga sampai pada sebuah rumah yang sangat sederhana.
“Ya ampun papi mami, kita tidak salah tinggal di tempat seperti ini?”
“Kondisi kita sekarang telah berbeda Nay, papi harap kamu bisa cepat menyesuaikan diri dengan keadaan seperti saat ini ya!”
Nayla bergegas menuju kamar karena dia tidak ingin mendengar lebih banyak alasan lagi dari kedua orangtuanya itu.
Hari pertama sampai dengan hari ketiga, Nayla masih saja acuh terhadap lingkungan barunya itu.
Begitu memasuki hari keempat dia mulai merasakan ada yang berbeda tetapi begitu menarik daripada kehidupannya yang terdahulu.
Hal tersebut dimulai dari lingkungan sekolahnya. Hari itu hujan turun begitu derasnya bahkan di beberapa tempat menuju sekolah sudah banyak air yang menggenang. Tapi apa yang Nayla dapatkan sungguh begitu mencengangkan hatinya.
“Aku heran tuangan kelas hari ini masih saja begitu padat murid-murid seperti hari-hari biasanya padahal di luar hujan deras sekali”.
“Malah ada yang tidak memakai alas kaki karena sepanjang perjalanan menuju sekolah harus melewati aliran sungai yang telah banjir, dasar anak-anak kampong yang aneh!”
Nayla terus-menerus tidak percaya melihat kondisi tersebut. Sisi kebaikan dalam hatinya pun berbicara.
“Ya Tuhan, apa yang telah aku lakukan di masa-masa dahulu ternyata sungguh bodoh sekali”.
“Kehidupanku begitu sia-sia dan aku tidak pandai bersyukur atas semua yang telah dimiliki”.
Hari berganti hari semakin berganti pula sifat-sifat dalam diri Nayla.
Kedua orangtuanya pun merasa anaknya telah jauh berubah menjadi pribadi yang mereka harapkan. Nayla tidak menjadi manja dan boros lagi.
Menuju hari ketujuh semakin dirasakan bahwa Nayla telah sungguh-sungguh berubah. Orangtuanya merasa telah cukup memberikan pelajaran yang berharga untuk Nayla.
Keesokan harinya pun kedua orangtua Nayla menjelaskan keadaan yang sebenarnya.
“Nay, papi mami bangga sekarang kamu telah berubah drastis menjadi pribadi yang jauh lebih baik”.
“Sebenarnya kondisi perusahaan baik-baik saja”.
“Berarti selama ini semua sengaja dibuat untuk Nay?”
“Huhhh, Nay kesal!”
“Tapi setelah dipikir-pikir benar juga ya apa yang telah papi mami lakukan semuanya itu semata-mata hanya untuk kebaikan Nay”.
“Terima kasih papi mami, Nay berjanji akan terus meningkatkan diri untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi”.

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2

KEJUTAN TAK TERLUPAKAN

Matahari bersinar terang bahkan terasa sangat panas. Dini mencoba utuk terus berjalan mencari adiknya yang hilang. Adiknya bernama Reno. Kejadian bermula ketika mereka berdua pergi untuk menonton pertunjukkan teater seni kebudayaan Jepang di Jakarta. Antusias Dini begitu besarnya hingga dia lupa terhadap keberadaan Reno disampingnya. Reno terlepas kala mereka hendak memasuki ruang pertunjukkan yang dipenuhi oleh sesaknya pengunjung yang datang. Dini terus saja asyik melihat pertunjukkan teater Jepang itu. Sementara Reno yang melihat kakaknya begitu semangat menikmati pertunjukkan sampai melupakan dirinya pun merasa bosan.
“Huhh, kakak benar-benar kelewatan!”
“Awas nanti tunggu saja balasanku!”
Kemudian terbersit dipikiran Reno untuk membuat suatu rencana untuk membalas kakaknya itu. “Tapi apa ya kira-kira yang harus aku lakukan?” Reno terus memutar otaknya memikirkan rencana seru untuk membalas kelakuan kakaknya. Hingga akhirnya sebuah titik terang dia dapatkan.
“Cringgg yeahhh aku tau rencana seru untukmu kak!”
“Lihat saja nanti!”
Karena Reno merasa sangat bosan, akhirnya dia memutuskan untuk pulang sendiri. Sesampainya dirumah dia langsung masuk ke kamar untuk beristirahat. Ibu yang melihatnya pulang langsung menyusul Reno di kamarnya.
“Reno, mengapa kamu pulang sendirian?”
“Dimana Kak Dini?” Untuk menjawab pertanyaan ini, Reno sempat berpikir untuk meminta bantuan ibunya agar dapat bersama-sama menjalankan rencana seru untuk membalas kakaknya itu.
“Bu, tadi aku dan Kak Dini terpisah saat memasuki gedung pertunjukkan teater yang begitu sesak”.
“Kak Dini malah asyik sendiri melihat pertunjukkan sampai-sampai dia tak sadar kalau aku sudah tidak disampingnya lagi Bu”.
Ibu merasa heran atas perlakuan Dini tersebut. Reno mulai melancarkan jurusnya untuk mengajak ibu dalam rencana untuk membalas kakaknya itu.
“Bu, aku punya rencana untuk Kak Dini agar dia tidak pernah melupakan aku”. Ibu menyimak pernyataan Reno tersebut.
“Memang apa Nak?”
“Begini Bu, besok ulangtahun Kak Dini jadi aku berniat untuk memberikan kejutan pada hari ulangtahunnya itu”.
“Aku harap ibu membantu untuk merahasiakannya sampai Kak Dini menerima kue ulangtahun dariku ya”. Kesepakatan akhirnya tercapai.
Reno mulai melancarkan aksinya dimulai dari meminta bantuan sahabatnya. Dia pun menuju rumah sahabatnya itu. Sesampainya disana Reno menceritakan perihal rencana kejutan untuk ulangtahun kak Dini. Sahabatnya setuju lalu saat itu juga mulai melakukan aksinya.
“Kringgg kringgg kringgg, handphone Dini berdering”. Karena ruangan teater tidak memungkinkan untuk menerima telepon maka Dini memutuskan untuk keluar dari gedung.
“Ya hallo siapa ini?”
Dari balik telepon terdengar suara lelaki misterius bagi Dini.
“Adikmu yang bernama Reno berada di tangan saya, jika ingin dia selamat harap kirim tebusan uang 50 juta rupiah dan ingat jangan lapor pada polisi!”
Telepon langsung dimatikan oleh lelaki misterius itu. Setelah Dini menerima telepon misterius itu, dia baru sadar bahwa sejak tadi Reno tidak disampingnya.
“Astaga Reno dimana ya?”
Dini terus menyusuri dalam dan sekitar luar gedung pertunjukkan. Tak perduli matahari diluar begitu menyengatnya. Dia juga mencoba menelepon handphone Reno tapi tidak aktif. Hingga hari menjelang malam, akhirnya Dini memutuskan untuk pulang ke rumah sambil berpikir bahwa Reno telah berada dirumah.
“Assalammu’alaikum Bu, Dini pulang”.
Dini melihat kondisi didalam rumah begitu sepi bahkan Reno yang dia cari pun tidak ada. Dia hanya bertemu ibu dengan perasaaan gemetar dan bingung apa harus menceritakan bahwa Reno telah diculik.
“Dini, adikmu mana?”
Dini benar-benar tambah gemetar dan bingung menjawabnya. Setelah terus berpikir didalam hati, akhirnya Dini memutuskan untuk bercerita.
“Bu, tadi aku baru saja terima telepon dari lelaki misterius yang mengaku bahwa Reno ada bersamanya”.
“Lelaki itu juga meminta tebusan uang sebanyak 50 juta rupiah, Bu”.
Mendengar cerita Dini, dalam hati ibu baru mengerti rencana kejutan dari Reno untuk kakaknya ternyata seperti itu. Ibu yang sebelumnya telah sepakat untuk membantu Reno memilih untuk merahasiakannya dari Dini.
“Memang Reno tidak kamu jaga baik-baik ya Din?”
Dengan penuh penyesalan dan air mata, Dini mencoba menjelaskan kepada ibunya.
“Bu, maafkan Dini yang terlalu egois ini sampai-sampai lupa pada Reno karena begitu serius menikmati pertunjukkan teater Jepang”.
“Tapi sungguh Dini benar-benar sangat menyesal atas perbuatan Dini dan takkan diulangi lagi, Bu”.
Air mata terus mengalir di mata Dini. Ibu yang melihat penyesalan yang tulus dari Dini, mencoba untuk memberi nasihat pada anaknya.
“Sudah Nak, apa yang telah terjadi jangan terus disesali tapi jadikan itu sebagai pelajaran bagi kita untuk menjadi yang lebih baik lagi”.
“Sekarang sudah malam sebaiknya kamu tidur dan tidak perlu memikirkan lagi kejadian hari ini, mungkin saja besok semua akan terjawab”.
Dini merasa hatinya sedikit lega, kemudian dia memtuskan untuk mengikuti perkataan ibunya. Setelah Dini masuk ke kamarnya, ibu kemudian menelepon ke rumah sahabatnya Reno.
“Reno, kakakmu telah menyesali perbuatannya dan tidak akan terulang lagi”.
“Ibu harap besok kamu pulang ya sekaligus memberikan kejutan pada kakakmu itu”. Dalam hati Reno senang karena rencananya sukses total.
“Baik Bu, besok aku akan pulang dan begitu Kak Dini keluar dari pintu kamarnya, Reno akan memberikan kejutan kue ulangtahun untuknya”.
Pagi hari pun tiba. Dini bergegas keluar dari kamarnya untuk sarapan.
“Surprise!”
Reno dan ibu telah berada di depan pintu kamarnya. Reno bernyanyi sambil membawa kue ulangtahun. Dengan perasaan senang karena telah melihat adiknya itu kemudian Dini memeluknya erat.
“Reno maafkan kakak ya, mulai sekarang kakak takkan pernah meninggalkanmu sendiri lagi”.
Mendengar perkataan kakaknya yang begitu tulus, Reno merasa terharu.
“Akhirnya rencanaku yang hebat ini sukses juga Kak, hahaha”.
Dini baru sadar bahwa semuanya ini rencana yang telah diatur Reno.
“Ooo jadi drama penculikan kemarin itu karangan kamu”.
“Dasar anak nakal, hahaha!”
Ibu melihat kedua anaknya itu begitu senang dan bangga.

Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12

Rabu, 11 November 2009

Tugas PBO Java 3

Abstract Class dan Interface
abstract class Animal{
protected String nama;
protected int jumKaki;
public Animal(String nama, int kaki){
this.nama=nama;
jumKaki=kaki;
}
public abstract void bersuara();
public static void makan(){
}
public void isAnimal(){
System.out.println("nama :"+nama);
System.out.println("jumlah kaki :"+jumKaki);
}
}
interface Human{
public void bersuara();
public void ketawa();
}
class Scoobydoo extends Animal implements Human{
public Scoobydoo(){
super("scoobydoo",4);
}
public void bersuara(){
System.out.println("\nScoobydoo bi dooo...");
}
public void ketawa(){
System.out.println("hihihihihi...");
}
public static void makan(){
System.out.println("mmm... yummy...");
}
public static void main(String[] args){
Scoobydoo a = new Scoobydoo();
a.isAnimal();
a.bersuara();
a.ketawa();
a.makan();
}
}


Output :
nama :scoobydoo
jumlah kaki :4

Scoobydoo bi dooo...
hihihihihi...
mmm... yummy...

Senin, 26 Oktober 2009

Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia

PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM KONSEP ILMIAH

Dalam menulis karya ilmiah diperlukan penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Karena karya ilmiah itu sendiri akan menjadi sumber ilmu bagi banyak orang dalam menulis karya ilmiahnya. Namun banyak karya ilmiah yang kurang memperhatikan aspek bahasa ini. Kebanyakan dari penulis hanya memperhatikan aspek isi saja padahal ini sangat penting dalam penulisan karya ilmiah yang baik.
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berbahasa. Bahasa begitu besar peranannya dalam kehidupan. Adapun pengertian Bahasa Indonesia itu sendiri adalah kesatuan bunyi penuh arti yang bersifat arbitrer yang berfungsi sebagai sarana komunikasi.
Berdasarkan keadaannya, bahasa dapat dibagi menjadi dua jenis dua jenis, yaitu bahasa formal dan bahasa nonformal. Bahasa formal adalah bahasa yang digunakan dalam keadaan yang resmi, seperti contohnya dapat kita lihat di sekolah, departemen-departemen dalam negri sedangkan bahasa nonformal adalah bahasa yang digunakan dalam keadaan yang tidak resmi, seperti contoh bahasa yang digunakan masyarakat dalam sehari-hari. Sedangkan menurut penyampaiannya, bahasa dapat dibagi atas dua jenis, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan adalah bahasa yang yang dipakai dalam berkomunikasi secara langsung, sedangkan bahasa tulisan digunakan dalam berkomunikasi secara tidak langsung atau ditulis.
Kedua jenis bahasa tersebut mempunyai aturan-aturan tersendiri yang harus harus diikuti untuk berbahasa yang baik dan benar. Dalam bahasa indonesia dikenal istilah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD adalah aturan-aturan untuk berbahasa dengan baik yang benar.
Karya ilmiah adalah tulisan-tulisan yang bercirikan tentang catatan ilmu pengetahuan yang disusun atas dasar menggali pegetahuan-pengatahuan lebih dalam. dan dalam menulis karya ilmiah peranan Bahasa Indonesia sangat penting untuk tercapainya karya ilmiah yang baik dan benar.
Dalam menulis karya ilmiah dibutuhkan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan EYD, karena karya ilmiah merupakan sumber ilmu yang akan dipakai sebagai referensi (rujukan) bagi karya lain. Jika sebuah karya ilmiah menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ditakutkan akan terjadi multipenafsiran pada tiap-tiap orang. Untuk mengantisipasi hal tersebut dibutuhkan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Jadi berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Bahasa Indonesia sangat berperan dalam konsep ilmiah terutama dalam pembuatan tulisan ilmiah dan juga dalam pembuatan laporan laporan ilmiah dalam sebuah instansi yang resmi.

Sumber :
www.indoskripsi.com

Rabu, 21 Oktober 2009

Tugas PBO Java 3KA12

1. Contoh Program Inheritance
binatang.java (sebagai file superclass)
class binatang {
public void methodAsli(){
System.out.println("SUPERCLASS : BINATANG");
}
public static void main(String[] args){
binatang oks = new binatang();
oks.methodAsli();
}
}

Output :
SUPERCLASS : BINATANG

serangga.java (sebagai file subclass)
class serangga extends binatang {
public void methodPemanggil() {
super.methodAsli();
}
public void methodJenis() {
System.out.println("SUBCLASS : SERANGGA");
System.out.println("Jenis Serangga : ");
System.out.println("a. Kupu-kupu");
System.out.println("b. Nyamuk");
System.out.println("c. Lebah");
}
public void methodKegiatan() {
System.out.println("Kegiatan :");
System.out.println("a. Bermetamorfosis");
System.out.println("b. Bertelur jentik");
System.out.println("c. Menyengat");
}
public static void main(String[] args) {
serangga oks = new serangga();
oks.methodPemanggil();
oks.methodJenis();
oks.methodKegiatan();
}
}

Output :
SUPERCLASS : BINATANG
SUBCLASS : SERANGGA
Jenis Serangga :
a. Kupu-kupu
b. Nyamuk
c. Lebah
Kegiatan :
a. Bermetamorfosis
b. Bertelur jentik
c. Menyengat


2. Contoh Program Information Hiding dan Encapsulation
class siswa {
private String Nama,NPM,Kelas; //atribut yang di hide
private int TahunSekarang,TahunLahir,Umur; //atribut yang dihide
public String GetNama()
{
return Nama;
}
public void SetNama(String X) {
Nama = X;
}

public String GetNPM()
{
return NPM;
}
public void SetNPM(String Y) {
NPM = Y;
}

public String GetKelas() {
return Kelas;
}
public void SetKelas(String Z) {
Kelas = Z;
}

public int GetTahunSekarang() {
return TahunSekarang;
}
public void SetTahunSekarang (int TS) {
TahunSekarang = TS;
}

public int GetTahunLahir() {
return TahunLahir;
}
public void SetTahunLahir(int Tahun) {
if(Tahun < 1900)
TahunLahir = 1900;
else
TahunLahir = Tahun;
}
void Umur(){
Umur = TahunSekarang - TahunLahir;
System.out.println ("Umur : " + Umur);
}
}

class TestSiswa{
public static void main(String[] args) {

siswa data1=new siswa();
siswa data2=new siswa();

data1.SetNama("Frans");
data1.SetNPM("1010123");
data1.SetKelas("3KA01");
data1.SetTahunSekarang(2009);
data1.SetTahunLahir(1988);

data2.SetNama("Luna");
data2.SetNPM("1010456");
data2.SetKelas("3KA02");
data2.SetTahunSekarang(2009);
data2.SetTahunLahir(1989);

System.out.println ("Nama : "+ data1.GetNama());
System.out.println ("NPM : "+ data1.GetNPM());
System.out.println ("Kelas : "+ data1.GetKelas());
System.out.println ("Tahun Lahir : "+ data1.GetTahunLahir());
data1.Umur();

System.out.println ("Nama : "+ data2.GetNama());
System.out.println ("NPM : "+ data2.GetNPM());
System.out.println ("Kelas : "+ data2.GetKelas());
System.out.println ("Tahun Lahir : "+ data2.GetTahunLahir());
data2.Umur();
}
}

Output :
Nama : Frans
NPM : 1010123
Kelas : 3KA01
Tahun Lahir : 1988
Umur : 21
Nama : Luna
NPM : 1010456
Kelas : 3KA02
Tahun Lahir : 1989
Umur : 20

Sabtu, 17 Oktober 2009

Tugas Portofolio Bahasa Indonesia

PERKEMBANGAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Di dalam sejarahnya, bahasa Indonesia telah berkembang cukup menarik. Bahasa Indonesia yang tadinya hanya merupakan bahasa Melayu dengan pendukung yang kecil telah berkembang menjadi bahasa Indonesia yang besar. Bahasa ini telah menjadi bahasa lebih dari 200 juta rakyat di Nusantara Indonesia. Sebagian besar diantaranya juga telah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama. Bahasa Indonesia yang tadinya berkembang dari bahasa Melayu itu telah "menggusur" sejumlah bahasa lokal (etnis) yang kecil. Bahasa Indonesia yang semulanya berasal dari bahasa Melayu itu bahkan juga menggeser dan menggoyahkan bahasa etnis-etnis yang cukup besar, seperti bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa dari masyarakat baru yang bernama masyarakat Indonesia. Di dalam persaingannya untuk merebut pasar kerja, bahasa Indonesia telah mengalahkan bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia. Bahasa Indonesia juga telah tumbuh dan berkembang menjadi bahasa yang modern pula.
Perkembangan yang demikian akan terus berlanjut. Perkembangan tersebut akan banyak ditentukan oleh tingkat kemajuan masyarakat dan peranan yang strategis dari masyarakat dan kawasan ini di masa depan. Diramalkan bahwa masyarakat kawasan ini, yaitu Indonesia, Malasyia, Thailand, Vietnam, Brunai Darussalam, dan Filipina akan menjadi salah satu global-tribe yang penting di dunia. Jika itu terjadi, bahasa Indonesia (lebih jauh bahasa Melayu) juga akan menjadi bahasa yang lebih bersifat global. Proses globalisasi bahasa Melayu (baru) untuk kawasan Nusantara, dan bahasa-bahasa Melayu untuk kawasan Asia Pasifik (mungkin termasuk Australia) menjadi tak terelakkan. Peranan kawasan ini (termasuk masyarakatnya, tentu saja) sebagai kekuatan ekonomi, industri dan ilmu pengetahuan yang baru di dunia, akan menentukan pula bagaimana perkembangan bahasa Indonesia (dan bahasa Melayu) modern. Bahasa dan sastra Indonesia sudah semenjak lama memiliki tradisi kosmopolitan. Sastra modern Indonesia telah menggeser dan menggusur sastra tradisi yang ada di berbagai etnis yang ada di Nusantara.
Perubahan yang terjadi itu tidak hanya menyangkut masalah struktur dan bahasa, tetapi lebih jauh mengungkapkan permasalahan manusia baru (atau lebih tepat manusia marginal dan tradisional) yang dialami manusia di dalam sebuah proses perubahan. Lihatlah tokoh-tokoh dalam roman dan novel Indonesia. Lihatlah tokoh Siti Nurbaya di dalam roman Siti Nurbaya, tokoh Zainudin di dalam roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, tokoh Hanafi di dalam roman Salah Asuhan, tokoh Tini, dan Tono di dalam novel Belenggu, sampai kepada tokoh Lantip di dalam roman Priyayi. Mereka adalah tokoh-tokoh yang berusaha masuk ke dunia yang baru, dunia yang global, dengan tertatih-tatih.
Dengan demikian, satra Indonesia (dan Melayu) modern pada hakikatnya adalah sastra yang berada pada jalur yang mengglobal itu. Sebagaimana dengan perkembangan bahasa Indonesia, sastra Indonesia tidak ada masalah dalam globalisasi karena ia memang berada di dalamnya. Yang menjadi soal adalah bagaimana menjadikan bahasa dan sastra itu memiliki posisi yang kuat di tengah-tengah masyarakatnya. Atau lebih jauh, bagaimana langkah untuk menjadikan masyarakatnya memiliki posisi kuat di tengah-tengah masyarakat dunia (lainnya). Kalau merujuk kepada pandangan-pandangan Alvin Toffler atau John Naisbitt, dua peramal masa depan tanpa bola-bola kristal, bahasa Indonesia dan sastra Indonesia akan menjadi bahasa (dan sastra) yang penting di dunia.


Peristiwa-peristiwa Penting yang Berkaitan dengan Perkembangan Bahasa Melayu/Indonesia

Perinciannya sebagai berikut :
• Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen dan ia dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
• Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 ia diubah menjadi Balai Pustaka. Balai itu menerbitkan buku-buku novel seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
• Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan memancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan bahasa Indonesia.
• Pada tahun 1933 secara resmi berdirilah sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana dan kawan-kawan.
• Pada tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkanlah Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
• Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar RI 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
• Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
• Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1954 juga salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
• Pada tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57, tahun 1972.
• Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
• Kongres Bahasa Indonesia III yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1978 merupakan peristiwa penting bagi kehidupan bahasa Indonesia. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
• Kongres bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 21-26 November 1983. Ia diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
• Kongres bahasa Indonesia V di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 3 November 1988. Ia dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Nusantara (sebutan bagi negara Indonesia) dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
• Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1993. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Syarikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
• Kongres Bahasa Indonesia VII diselenggarakan di Hotel Indonesia, Jakarta pada tanggal 26-30 Oktober 1998. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Keanggotaannya terdiri dari tokoh masyarakat dan pakar yang mempunyai kepedulian terhadap bahasa dan sastra.
b. Tugasnya memberikan nasihat kepada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa serta mengupayakan peningkatan status kelembagaan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Sumber :
• Forum Bahasa dan Sastra
• http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

Rabu, 23 September 2009

Contoh-Contoh Program Java

Contoh Program Break
Syntax:
class TestBreak{
public static void main(String[] args){
System.out.println("Sebelum for");
for(int x=0;x<10;x++){
if(x==4)
break;
System.out.println("Nilai x : "+x);
}
System.out.println("Setelah For");
}
}

Output:
Sebelum for
Nilai x : 0
Nilai x : 1
Nilai x : 2
Nilai x : 3
Setelah for


Contoh Program Continue
Syntax:
class TestContinue{
public static void main(String[] args){
int x=10;
System.out.println("Sebelum while");
while(x<=20){
x++;
if(x%2==0)
continue;
System.out.println("Nilai x : "+x);
}
System.out.println("Sesudah while");
}
}

Output:
Sebelum while
Nilai x : 11
Nilai x : 13
Nilai x : 15
Nilai x : 17
Nilai x : 19
Nilai x : 21
Sesudah while


Contoh Program Return
Syntax:
class Orang{
public String cetakNama(){
return "Hello Nama Saya Anis!";
}
public static void main(String[] args){
Orang org = new Orang();
System.out.println("Sebelum panggil method");
System.out.println(org.cetakNama());
System.out.println("Sesudah panggil method");
}
}

Output:
Sebelum panggil method
Hello Nama Saya Anis!
Sesudah panggil method


Contoh Program Class
Syntax:
class Manusia{
String nama;
String jenkel;
byte usia;
String alamat;
}
class DemoManusia{
public static void main(String args[]){
Manusia m1,m2;
m1 = new Manusia();
m2 = new Manusia();

m1.nama="Mandala";
m1.jenkel="Laki-laki";
m1.usia=23;
m1.alamat="Jl.Kemiri Sari no.7 Salatiga";

m2.nama="Bella";
m2.jenkel="Perempuan";
m2.usia=23;
m2.alamat="Jl.Dahlia Raya no.5 Bogor";

System.out.println("Nama : "+m1.nama);
System.out.println("Jenkel : "+m1.jenkel);
System.out.println("Usia : "+m1.usia);
System.out.println("Alamat : "+m1.alamat);

System.out.println("Nama : "+m2.nama);
System.out.println("Jenkel : "+m2.jenkel);
System.out.println("Usia : "+m2.usia);
System.out.println("Alamat : "+m2.alamat);
}
}

Output:
Nama : Mandala
Jenkel : Laki-laki
Usia : 23
Alamat : Jl. Kemiri Sari no.7 Salatiga
Nama : Bella
Jenkel : Perempuan
Usia : 23
Alamat : Jl. Dahlia Raya no.5 Bogor


Contoh Program Method
Syntax:
class Manusia {
//Hak akses private
private String Nama;
private int TahunSekarang, TahunLahir, Umur;
//Getter Method untuk nama
public String GetNama()
{
return Nama;
}
//Setter Method untuk nama
public void SetNama(String N) {
Nama = N;
}
//Getter Method untuk tahun Sekarang
public int GetTahunSekarang() {
return TahunSekarang;
}
//Settter Method untuk tahun Sekarang
public void SetTahunSekarang (int TS) {
TahunSekarang = TS;
}
//Getter Method untuk tahun lahir
public int GetTahunLahir() {
return TahunLahir;
}
//Setter Method untuk tahun lahir
public void SetTahunLahir(int Tahun) {
if(Tahun < 1900)
TahunLahir = 1900;
else
TahunLahir = Tahun;
}
void Umur(){
Umur = TahunSekarang - TahunLahir;
System.out.println ("Umur = " + Umur);
}

}
class TesManusia{
public static void main(String[] args) {
// TODO code application logic here

Manusia data1=new Manusia();

data1.SetNama("Rara");
data1.SetTahunSekarang(2009);
data1.SetTahunLahir(1985);

System.out.println ("Nama = "+ data1.GetNama());
System.out.println ("Tahun Lahir = "+ data1.GetTahunLahir());

data1.Umur();
}
}

Output:
Nama = Rara
Tahun Lahir = 1985
Umur = 24
Powered By Blogger