KEMEWAHAN BUKAN SEGALANYA
Vina meneleponku hari Sabtu pagi, saat aku membersihkan kamar mandi.
“Kau mau main ke rumahku, tidak?” tanyanya.
“Mama kedatangan beberapa temannya, dan sekarang mereka pergi berkuda. Aku bosan sendirian di rumah.”
“Wah, tidak bisa,” desahku. “Hari Sabtu waktunya mengerjakan tugas-tugas rumahtangga.”
Vina terdengar kecewa. “Tapi Riri akan datang. Begini saja, datanglah agak siang, kalau tugas-tugasmu sudah selesai.”
Aku menutup telepon dan melihat Lita berdiri di belakangku. “Telepon dari siapa?” tanyanya.
“Vina Angelica,” jawabku. “Dia mengundangku ke rumahnya. Tapi aku belum selesai membersihkan kamar mandi, dan sesudah itu aku harus…”
Lita meletakkan tangan di bahuku dan meremasnya. “Biar aku saja yang mengerjakannya, Upik Abu. Pergilah ke pesta dansa.”
Setengah jam kemudian, aku sudah dalam perjalanan ke rumah Vina. Lita baik sekali. Dia berhasil membujuk ayah dan ajaibnya ayah memperbolehkan aku pergi. Aku bisa bebas sehari ini tanpa dibebani tugas-tugas rumahtangga. Horeee! Seandainya saja Lita mau tinggal bersama kami selamanya, pikirku pasti hidup ini akan terasa menyenangkan. Aku tahu Ayah mengkhawatirkan tanggapanku dan adik-adikku tentang hal itu, tapi sebenarnya kami tidak keberatan. Aku pernah berusaha mengajaknya bicara mengenai hal itu beberapa minggu lalu, tetapi Ayah cepat-cepat mengalihkan topik pembicaraan. Sayang sekali, karena kami semua menyukai Lita dan ingin Ayah bahagia, tapi waktu aku berusaha mengutarakan hal itu padanya, Ayah malah bergumam tidak jelas, mengatakan kami adalah tanggungjawabnya, lalu bergegas pergi ke toko.
Segala perenunganku akhir-akhir ini akan kebenaran dan bersikap jujur, juga ada kaitannya denganku dan Ayah. Bukannya kami tidak jujur satu sama lain, tapi kami lebih sering tidak mengungkapkan seluruh kebenaran. Suatu hari nanti, kami harus duduk dan berbicara empat mata tentang banyak hal, aku memutuskan dalam hati.
Pagi itu, langit biru tak berawan saat aku mengayuh sepeda menuju rumah bibi. Rasanya udara cerah berhasil menghalau semua kekusutan dalam otakku. Ada yang namanya kebenaran, pikirku, berikutnya bohong putih, lalu setengah kebenaran, kemudian kebohongan. Lalu ada kebohongan baik dan buruk, sebagian untuk melindungi, sebagian untuk menghindari keributan, tapi kurasa ada juga yang benar-benar tindakan pengecut.
Aku memutuskan akan mencatat semua kebohongan atau bohong putih yang kulakukan mulai besok.
Sepuluh menit kemudian, aku meninggalkan rumah bibi dan sampai di rumah Vina. Tapi bagaimana caranya aku masuk ke sana? Pagar besi tinggi yang megah itu tertutup rapat di depanku. Kulihat kotak interkom kecil terpasang di salah satu pilar yang ada di sana. Kutekan tombolnya.
Kamera langsung bergerak dan menyorot wajahku. Aku memasang wajah tersenyum penuh harap.
“Hai, Cha, masuklah,” kata Vin melalui interkom. Detik berikutnya aku mendengar suara mendengung dan seperti disulap, gerbang besar itu mulai terbuka.
Sambil mengayuh sepedaku masuk, naik turun menyusuri jalan masuk yang berkelok-kelok, aku mulai merasa minder. Walaupun sudah pernah datang ke sini sebelumnya bersama Ayah. Kali ini, aku masuk ke sana sebagai tamu. Setidaknya James tidak ada di sini. Seandainya dia ada, tidak sanggup aku ke sini.
Rasanya lama sekali bersepeda menuju rumah Vina, melewati kandang-kandang kuda, lumbung-lumbung, dan hutan kecil yang seolah tidak berujung. Aku mulai berpikir aku tersesat ketika mendadak pepohonan seolah terbuka. Lalu, aku melihat Vina dan Riri berdiri menungguku di ujung jalan bersama dua anjing berbulu cokelat kemerahan.
Rumahnya megah sekali, seperti hotel kuno, berdiri dengan hutan mengelilingi di bagian belakang dan kedua sisi. Di depannya, tampak teras panjang yang dipenuhi pohon-pohon palem besar dalam pot-pot raksasa.
“Wow, Cha, kau harus melihat-lihat tempat ini,” seru Riri dengan wajah berseri-seri begitu aku turun dari sepeda dan langsung disambut dua anjing itu, seolah-olah aku sahabat lama. “Benar-benar menakjubkan. Mereka punya lapangan tenis sendiri, juga kolam renang, dan ruang bilyar.”
“Kenalkan, ini Max dan Molly,” kata Vina.
“Duduk, anjing pintar, duduk.” Max menurut, tapi Molly sepertinya suka padaku dan menggigit lengan bajuku kuat-kuat.
“Duduk, Molly, duduk. Maaf, Cha, dia masih muda dan terlalu girang bila ada orang datang.”
“Tidak apa-apa,” kataku sementara Vina melepaskan Molly dariku. Aku menyandarkan sepeda di teras dan memandangi mobil-mobil yang diparkir di sebelah rumah. Mercedes perak mengkilap, BMW hitam, dan Range Rover. “Supirku sibuk, jadi aku datang naik sepeda,” candaku sambil tertawa.
Vina tersenyum malu. “Kau mau masuk? Aku akan mengajakmu berkeliling melihat-lihat. Itu kalau Riri tidak keberatan melihatnya lagi.”
“Tidak, tentu saja tidak,” jawab Riri.
Kami mengikutinya melewati teras dan berjalan memasuki pintu yang mengarah ke ruang depan dengan langit-langit tinggi menjulang, kaca-kaca besar, serta tangga lebar.
“Ini ruang duduk,” kata Vina sambil berjalan mendahuluiku memasuki ruangan elegan dengan jendela kaca yang besar sekali dan tirai-tirai tebal yang menjulur menyapu lantai. Melalui jendela itu terlihat pemandangan menakjubkan: halaman depan yang melandai ke arah laut.
“Di sana mereka punya pantai pribadi,” cerita Riri, yang tampak senang berada di sini. “Juga kapal-kapal pribadi.”
Sambil berjalan mengikuti mereka dari kamar ke kamar, aku juga mulai merasa senang. Rasanya seperti turis yang melihat-lihat rumah bersejarah para bangsawan. Belum pernah aku melihat tempat semewah ini, kecuali hotel tempat Nenek Brenda yang menikah tahun lalu.
Setiap ruangan yang ada di lantai bawah memiliki perabotan yang indah sekaligus nyaman, perapian terbuka dengan keranjang-keranjang berisi kayu bakar di sebelahnya, dan dimana-mana bertebaran barang yang tampak antik dan berharga. Tapi yang paling asyik, di setiap ruangan ada televisinya. Di lantai atas, semua kamar tidurnya memiliki kamar mandi bahkan sebagian kamar mandi itu juga dilengkapi televisi.
“Pasti oke banget tinggal di sini,” kataku.
“Tidak harus berbagi kamar tidur atau kamar mandi. Pasti enak rasanya punya televisi sendiri.”
“Kalau begitu, mudah-mudahan suatu hari nanti kau mau kuajak menginap di sini,” kata Vina. “Mama paling senang menerima tamu.”
“Wah, kami berminat sekali,” jawabku sementara Vina mengajak kami berjalan menyusuri koridor dan memasuki kamar tidur lain.
“Ini kamar tidur si Tuan Muda Pangeran,” kata Vina.
“Kamar James,” timpal Riri sambil nyengir di belakang punggung Vina.
Aneh rasanya melihat-lihat barang pribadi cowok itu. Di sana banyak terpajang foto James bersama teman-teman dan keluarganya, dan melihat foto-foto itu membuat perutku terasa aneh. Kembali ke otakmu, perintahku pada pikiran-pikiran yang berkecamuk di kepala. Sebenarnya aku tidak ingin berlama-lama di sana, tapi Riri sibuk meneliti isi rak James, melihat-lihat koleksi buku dan kaset CD-nya.
Sepanjang sisa siang itu kami habiskan untuk “tur” keliling rumah, tapi bahkan setelah dua jam berlalu, kami masih belum melihat semuanya.
“Sekali-kali, kau harus datang ke rumahku dan melakukan “tur” juga di rumah kami,” kataku sambil tertawa. “Tidak sampai lima menit sudah selesai. Tiga kamar di atas, dua di bawah, dan sebuah kamar mandi kecil.”
“Kalian tidak keberatan, kan?” tanya Vina saat kami berhenti di puncak halaman.
“Keberatan pada apa?” Tanya Riri, kebingungan.
Vina melambaikan kedua ke sekelilingnya. “Semua ini.”
“Keberatan? Aku suka sekali,” kataku.
“Masalahnya, terkadang ada orang yang bersikap agak aneh karena keluarga kami punya begitu banyak, kalian tahu lah…”
“Maksudmu iri?” tanyaku.
Vina mengangguk. Mudah-mudahan saja hal ini tidak membuat kalian enggan berteman denganku.”
“Tentu saja tidak,” sahutku. “Maksudku, tentu saja aku agak iri, siapa yang tidak sih? Tapi sebenarnya aku berharap kau akan mengajakku dan Rini pindah ke sini. Tidak akan ada yang sadar kalau kami ada di sini. Kami bisa tinggal di salah satu kandang kuda itu bersama kuda-kuda peliharaanmu.”
Vina tertawa dan terlihat lega. “Bagus, kalau begitu ayo kita cari Minah dan minta dibuatkan minum.”
“Siapa Minah?” tanya Riri.
Vina tampak malu. “Pengurus rumahtangga kami. Maaf.”
Sambil berjalan mengikuti Vina kembali ke rumah dan masuk ke dapur yang bahkan lebih besar daripada seluruh ruangan di dalam rumah kami bila dijadikan satu, terpikir olehku betapa anehnya manusia itu. Lihat saja Vina, yang memiliki segalanya: kecantikan, orangtua glamor, rumah mewah nan megah, pengurus rumahtangga, kamar tidur dan kamar mandi pribadi, televisi, dan entah apalagi, tapi dia malah khawatir kami tidak mau berteman dengannya. Tapi kemudian aku sadar bahwa satu-satunya yang tidak dia miliki di sini adalah teman.
Padahal justru temanlah yang membuat kita merasa betah tinggal di mana saja, baik itu di rumah megah seperti ini, maupun di rumah mungil seperti rumahku. Setelah kehilangan orang terdekat seperti ibumu, kau dengan cepat belajar bahwa orang-oranglah yang terpenting dalam hidup ini. Kupandangi Vina dengan kekaguman yang semakin bertambah. Dia memiliki segalanya tapi sama sekali tidak sombong. Tidak seperti orang kaya yang pada umumnya angkuh. Itulah yang terpenting, pikirku, dan jelas Vina menyadari hal itu. Mudah-mudahan kami bisa berteman baik.
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Kamis, 29 April 2010
Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2
BUNGA PEMBAWA KEBERUNTUNGAN
Malam itu, Pak Nana merogoh dompetnya. Ia hanya menemukan sedikit uang dalam dompetnya tersebut. Baru saja, ia menerima telepon dari rumah sakit. Ia mendapat kabar, adik perempuannya mendapat kecelakaan. Lukanya tidak parah, tetapi dokter menyarankan agar ia menginap.
Setelah mengenakan jaket tebal penahan dingin, Pak Nana segera memanggil taksi. Ia akan menengok adiknya. Sekali lagi dihitungnya uang yang ada di dompet. Setelah dipotong biaya taksi, hanya ada sisa sedikit. Pak Nana memutuskan sisa dari uangnya itu akan dibelikan bunga.
Sesampainya di rumah sakit, Pak Nana langsung menemui perawat yang bertugas.
“Adik Tuan baru saja pulang. Ia tidak mau menginap di rumah sakit. Dokter terpaksa mengizinkannya,” ujar perawat itu.
“Hm, dia memang keras kepala. Baiklah kalau begitu. Besok pagi saya akan menemuinya,” kata Pak Nana kecewa sambil memandang bunga yang terlanjur dibelinya.
Setibanya di rumah, udara terasa semakin dingin. Ketika Pak Nana hendak membuka pintu, terdengar suara kecil dari belakang.
“Tolong saya, Tuan. Saya tidak punya makanan untuk makan malam ini,” ujar suara itu memelas. Ternyata, pemilik suara itu adalah seoarang anak lelaki berusia sekitar 14 tahun. Bajunya kumal dengan wajah mengundang iba.
“Saya tidak punya makanan. Apalagi uang. Tapi, kalau kau mau bunga ini, ambillah,” ujar Pak Nana.
“Bunga tidak bisa dimakan, Tuan.”
“Jual saja! Kau pasti dapat uang.”
Sejenak anak itu ragu-ragu. Akan tetapi, akhirnya, bunga itu ia terima juga. Kemudian, ia segera pergi.
Sepuluh tahun kemudian, Pak Nana telah lupa pada peristiwa itu. Hingga pada suatu hari.
Sore itu, Pak Nana pulang kerja. Ketika di tepi jalan menuju rumahnya, ia dibuat heran. Tampak sebuah mobil bagus berwarna gelap diparkir di depan rumahnya.
“Siapa pemilik mobil itu?” tanya Pak Nana dalam hati. Seingatnya tak seorangpun temannya yang memiliki mobil seperti itu.
“Nana, kamu dicari sahabat lamamu,” seru istrinya ketika melihat Pak Nana datang.
Di ruang tamu, tampak seorang anak muda dengan pakaian jas penuh wibawa. Nana sama sekali tidak mengenalnya. Ia berusaha mengingat-ingat kawan lamanya dulu.
“Mungkin, Bapak sudah lupa kepada saya,” ujar pemuda itu sambil tersenyum. Pak Nana mengangguk.
“Tapi, semoga saja Bapak ingat dengan ini,” lanjut pemuda itu sambil memegang setangkai bunga segar.
“Saya juga belum ingat siapa Anda,” kata Pak Nana.
“Baiklah,” akhirnya pemuda itu menyerah. Memang pertemuan kita hanya sekejap dan itu sudah lama sekali. Dulu ketika kecil, saya adalah seorang gelandangan yang miskin. Suatu malam, saat perut saya kelaparan, Bapak memberi saya seikat bunga. Bapak menyarankan untuk menjual bunga itu. Tidak saya duga bunga itu laku. Sebagian uangnya saya gunakan untuk membeli satu apel untuk makan malam. Sisanya saya gunakan untuk modal. Begitulah. Mulai saat itu, saya jual-beli bunga kecil-kecilan. Ternyata usaha saya berkembang hingga bisa mendirikan kios kecil. Sekarang saya punya tanah sendiri, toko sendiri, dan beberapa usaha yang lain. Ini semua berkat jasa Bapak. Dengan seikat bunga keberuntungan dari Bapak itulah saya mulai semuanya,” ujar pemuda itu panjang lebar.
Pak Nana tersenyum mendengarnya. Ia telah ingat sekarang. Rupanya bunga pemberiannya dulu telah berhasil mengubah hidup seseorang. Ditepuknya pundak anak itu, sambil berkata serius,” Tanpa semangat dan kerja kerasmu, bunga itu tidak akan berarti apa-apa.”
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Malam itu, Pak Nana merogoh dompetnya. Ia hanya menemukan sedikit uang dalam dompetnya tersebut. Baru saja, ia menerima telepon dari rumah sakit. Ia mendapat kabar, adik perempuannya mendapat kecelakaan. Lukanya tidak parah, tetapi dokter menyarankan agar ia menginap.
Setelah mengenakan jaket tebal penahan dingin, Pak Nana segera memanggil taksi. Ia akan menengok adiknya. Sekali lagi dihitungnya uang yang ada di dompet. Setelah dipotong biaya taksi, hanya ada sisa sedikit. Pak Nana memutuskan sisa dari uangnya itu akan dibelikan bunga.
Sesampainya di rumah sakit, Pak Nana langsung menemui perawat yang bertugas.
“Adik Tuan baru saja pulang. Ia tidak mau menginap di rumah sakit. Dokter terpaksa mengizinkannya,” ujar perawat itu.
“Hm, dia memang keras kepala. Baiklah kalau begitu. Besok pagi saya akan menemuinya,” kata Pak Nana kecewa sambil memandang bunga yang terlanjur dibelinya.
Setibanya di rumah, udara terasa semakin dingin. Ketika Pak Nana hendak membuka pintu, terdengar suara kecil dari belakang.
“Tolong saya, Tuan. Saya tidak punya makanan untuk makan malam ini,” ujar suara itu memelas. Ternyata, pemilik suara itu adalah seoarang anak lelaki berusia sekitar 14 tahun. Bajunya kumal dengan wajah mengundang iba.
“Saya tidak punya makanan. Apalagi uang. Tapi, kalau kau mau bunga ini, ambillah,” ujar Pak Nana.
“Bunga tidak bisa dimakan, Tuan.”
“Jual saja! Kau pasti dapat uang.”
Sejenak anak itu ragu-ragu. Akan tetapi, akhirnya, bunga itu ia terima juga. Kemudian, ia segera pergi.
Sepuluh tahun kemudian, Pak Nana telah lupa pada peristiwa itu. Hingga pada suatu hari.
Sore itu, Pak Nana pulang kerja. Ketika di tepi jalan menuju rumahnya, ia dibuat heran. Tampak sebuah mobil bagus berwarna gelap diparkir di depan rumahnya.
“Siapa pemilik mobil itu?” tanya Pak Nana dalam hati. Seingatnya tak seorangpun temannya yang memiliki mobil seperti itu.
“Nana, kamu dicari sahabat lamamu,” seru istrinya ketika melihat Pak Nana datang.
Di ruang tamu, tampak seorang anak muda dengan pakaian jas penuh wibawa. Nana sama sekali tidak mengenalnya. Ia berusaha mengingat-ingat kawan lamanya dulu.
“Mungkin, Bapak sudah lupa kepada saya,” ujar pemuda itu sambil tersenyum. Pak Nana mengangguk.
“Tapi, semoga saja Bapak ingat dengan ini,” lanjut pemuda itu sambil memegang setangkai bunga segar.
“Saya juga belum ingat siapa Anda,” kata Pak Nana.
“Baiklah,” akhirnya pemuda itu menyerah. Memang pertemuan kita hanya sekejap dan itu sudah lama sekali. Dulu ketika kecil, saya adalah seorang gelandangan yang miskin. Suatu malam, saat perut saya kelaparan, Bapak memberi saya seikat bunga. Bapak menyarankan untuk menjual bunga itu. Tidak saya duga bunga itu laku. Sebagian uangnya saya gunakan untuk membeli satu apel untuk makan malam. Sisanya saya gunakan untuk modal. Begitulah. Mulai saat itu, saya jual-beli bunga kecil-kecilan. Ternyata usaha saya berkembang hingga bisa mendirikan kios kecil. Sekarang saya punya tanah sendiri, toko sendiri, dan beberapa usaha yang lain. Ini semua berkat jasa Bapak. Dengan seikat bunga keberuntungan dari Bapak itulah saya mulai semuanya,” ujar pemuda itu panjang lebar.
Pak Nana tersenyum mendengarnya. Ia telah ingat sekarang. Rupanya bunga pemberiannya dulu telah berhasil mengubah hidup seseorang. Ditepuknya pundak anak itu, sambil berkata serius,” Tanpa semangat dan kerja kerasmu, bunga itu tidak akan berarti apa-apa.”
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2
ORANGTUA BERARTI LUARBIASA BAGIKU
Setiap anak yang dilahirkan di dunia pasti memiliki sosok kedua orangtua yaitu ayah dan ibu. Bagi yang beruntung akan dibesarkan oleh orangtua yang lengkap yaitu didampingi oleh ayah dan ibu hingga dewasa bahkan hingga menikah. Namun bagi yang kurang beruntung, hanya dibesarkan oleh orangtua yang tidak lengkap, mungkin didampingi oleh ibu saja atau ayah saja. Tapi menurut saya kasihsayang yang diberikan oleh orangtua yang tidak lengkap pasti besarnya sama dan setulus kasihsayang dari kedua orangtua yang lengkap. Bahkan orangtua yang mampu membesarkan anaknya seorang diri merupakan sosok orangtua yang hebat dan sangat luarbiasa.
Bercermin dari kondisi di atas, saya termasuk kategori orang yang beruntung karena hingga saat ini masih didampingi oleh keluarga yang lengkap yaitu didampingi ayah dan ibu. Saya juga memiliki dua orang adik yaitu perempuan dan laki-laki. Hari-hari yang saya lalui terasa begitu menyenangkan bersama mereka semua karena saya merasa tidak kekurangan sesuatu apapun dan saya berterimakasih kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya tersebut.
Kedua orangtua saya pada dasarnya merupakan sosok yang sangat hebat dan luarbiasa. Ayah saya merupakan sosok yang rela berkorban, tegas, pekerja keras, gigih dan selalu mengusahakan yang terbaik untuk anak-anaknya. Ayah saya rela berkorban demi kepentingan apapun, tidak peduli risiko besar yang akan dihadapi. Ayah saya tegas dalam mendidik anak-anaknya terlebih lagi terhadap anak-anaknya yang perempuan. Beliau selalu mengingatkan untuk menjaga sikap, kehormatan serta nama baik keluarga ketika berada di luar lingkungan rumah. Ayah saya sosok pekerja keras yang bekerja tanpa mengenal waktu, berangkat kerja selalu pagi-pagi sekali kemudian pulang kembali ke rumah sore hari atau bahkan malam hari, tetapi Beliau tidak pernah mengeluh karena melakukannya secara tulus demi keluarga tercinta. Ayah saya bersikap gigih dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang terjadi didalam lingkungan keluarga. Beliau selalu tidak pernah putus asa dan pantang menyerah dalam mencari solusi-solusi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut dengan baik. Ayah juga selalu mengusahakan yang terbaik untuk anak-anaknya dalam segi apapun terutama di bidang pendidikan. Anak-anaknya akan diberikan pendidikan yang layak hingga mencapai jenjang yang tinggi tidak peduli banyaknya materi yang dikeluarkan. Beliau hanya memiliki tekad dan tujuan agar anak-anaknya kelak berguna bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Sosok ayah bagi saya merupakan sosok yang kuat dan hebat, bila diibaratkan ayah merupakan nahkoda kapal dan kami keluarganya merupakan awak dalam kapal tersebut, yang artinya apabila nahkoda kapal dapat mengarahkan kapalnya ke arah yang benar maka awak kapalpun akan terbawa kepada arah yang benar sehingga tujuan hidup bahagia akan tercapai.
Tidak hanya ayah saja yang begitu hebat peranannya dalam kehidupan saya dan keluarga. Ibu juga memiliki peranan yang tak kalah pentingya dengan peranan seorang ayah. Ibu saya merupakan sosok yang sabar dan bijaksana dalam hal apapun. Ibu juga merupakan sosok yang begitu bermakna dan berharga dalam kehidupan keluarga. Seperti yang kita ketahui ibu merupakan sosok yang melahirkan seluruh anak-anak di dunia ini. Selama sembilan bulan, Beliau tulus dengan ikhlas mengandung tanpa mengeluh sedikitpun hingga pada saat waktunya tiba untuk melahirkan, Beliau juga rela mengorbankan jiwa dan raganya agar anak yang dilahirkannya berada dalam kondisi sehat jasmani dan rohani. Tugas seorang ibu tidak berhenti sampai disitu saja, setelah selesai melahirkan anaknya maka ibu memliki tugas untuk merawat, menjaga dan membesarkan anak tersebut hingga dewasa. Ketika anak tersebut telah mencapai usia dewasa, ibu tetap memliki peranan penting untuk anaknya tersebut seperti memberikan motivasi dan arahan untuk anaknya memilih pasangan hidup. Jika anak tersebut telah memiliki pasangan hidup kemudian memiliki keturunan, ibu tetap saja memiliki peranan penting untuk anaknya yaitu secara sukarela ibu pasti akan membimbing anaknya dalam hal merawat dan menjaga cucunya tersebut hingga dewasa. Tidak dapat dibayangkan memang tugas seorang ibu dalam kehidupan keluarganya berjalan sepanjang masa tanpa mengenal ruang dan waktu hingga akhir hayat hidupnya. Tidak salah apabila banyak hal-hal yang mengangkat derajat seorang ibu, seperti halnya di dunia telah diakui adanya Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember dan ada pepatah yang menyebutkan “Surga itu di bawah telapak kaki Ibu.”
Kedua orangtua baik ayah maupun ibu, keduanya merupakan sosok yang sangat berarti luarbiasa dalam kehidupan saya karena tanpa keberadaan mereka di samping saya, belum tentu saya dapat tumbuh dan hidup menjadi sosok manusia seperti saat ini yang begitu semangat untuk meraih cita-cita yang saya inginkan. Cita-cita tersebut memang saya tujukan semata-mata hanya untuk memberikan kebahagiaan kepada kedua orangtua saya serta berusaha membalas jasa-jasa mereka selama ini walaupun mereka selalu mengatakan tidak mengharapkan balasan apapun dari anak-anaknya dan saya menyadari pula bahwa jasa-jasa mereka tidak dapat dibalas oleh sesuatu apapun, tetapi setidaknya memberikan rasa kebanggaan kepada kedua orangtua dengan menjadi anak yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara merupakan kewajiban seutuhnya dari seorang anak kepada kedua orangtua.
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Setiap anak yang dilahirkan di dunia pasti memiliki sosok kedua orangtua yaitu ayah dan ibu. Bagi yang beruntung akan dibesarkan oleh orangtua yang lengkap yaitu didampingi oleh ayah dan ibu hingga dewasa bahkan hingga menikah. Namun bagi yang kurang beruntung, hanya dibesarkan oleh orangtua yang tidak lengkap, mungkin didampingi oleh ibu saja atau ayah saja. Tapi menurut saya kasihsayang yang diberikan oleh orangtua yang tidak lengkap pasti besarnya sama dan setulus kasihsayang dari kedua orangtua yang lengkap. Bahkan orangtua yang mampu membesarkan anaknya seorang diri merupakan sosok orangtua yang hebat dan sangat luarbiasa.
Bercermin dari kondisi di atas, saya termasuk kategori orang yang beruntung karena hingga saat ini masih didampingi oleh keluarga yang lengkap yaitu didampingi ayah dan ibu. Saya juga memiliki dua orang adik yaitu perempuan dan laki-laki. Hari-hari yang saya lalui terasa begitu menyenangkan bersama mereka semua karena saya merasa tidak kekurangan sesuatu apapun dan saya berterimakasih kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya tersebut.
Kedua orangtua saya pada dasarnya merupakan sosok yang sangat hebat dan luarbiasa. Ayah saya merupakan sosok yang rela berkorban, tegas, pekerja keras, gigih dan selalu mengusahakan yang terbaik untuk anak-anaknya. Ayah saya rela berkorban demi kepentingan apapun, tidak peduli risiko besar yang akan dihadapi. Ayah saya tegas dalam mendidik anak-anaknya terlebih lagi terhadap anak-anaknya yang perempuan. Beliau selalu mengingatkan untuk menjaga sikap, kehormatan serta nama baik keluarga ketika berada di luar lingkungan rumah. Ayah saya sosok pekerja keras yang bekerja tanpa mengenal waktu, berangkat kerja selalu pagi-pagi sekali kemudian pulang kembali ke rumah sore hari atau bahkan malam hari, tetapi Beliau tidak pernah mengeluh karena melakukannya secara tulus demi keluarga tercinta. Ayah saya bersikap gigih dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang terjadi didalam lingkungan keluarga. Beliau selalu tidak pernah putus asa dan pantang menyerah dalam mencari solusi-solusi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut dengan baik. Ayah juga selalu mengusahakan yang terbaik untuk anak-anaknya dalam segi apapun terutama di bidang pendidikan. Anak-anaknya akan diberikan pendidikan yang layak hingga mencapai jenjang yang tinggi tidak peduli banyaknya materi yang dikeluarkan. Beliau hanya memiliki tekad dan tujuan agar anak-anaknya kelak berguna bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Sosok ayah bagi saya merupakan sosok yang kuat dan hebat, bila diibaratkan ayah merupakan nahkoda kapal dan kami keluarganya merupakan awak dalam kapal tersebut, yang artinya apabila nahkoda kapal dapat mengarahkan kapalnya ke arah yang benar maka awak kapalpun akan terbawa kepada arah yang benar sehingga tujuan hidup bahagia akan tercapai.
Tidak hanya ayah saja yang begitu hebat peranannya dalam kehidupan saya dan keluarga. Ibu juga memiliki peranan yang tak kalah pentingya dengan peranan seorang ayah. Ibu saya merupakan sosok yang sabar dan bijaksana dalam hal apapun. Ibu juga merupakan sosok yang begitu bermakna dan berharga dalam kehidupan keluarga. Seperti yang kita ketahui ibu merupakan sosok yang melahirkan seluruh anak-anak di dunia ini. Selama sembilan bulan, Beliau tulus dengan ikhlas mengandung tanpa mengeluh sedikitpun hingga pada saat waktunya tiba untuk melahirkan, Beliau juga rela mengorbankan jiwa dan raganya agar anak yang dilahirkannya berada dalam kondisi sehat jasmani dan rohani. Tugas seorang ibu tidak berhenti sampai disitu saja, setelah selesai melahirkan anaknya maka ibu memliki tugas untuk merawat, menjaga dan membesarkan anak tersebut hingga dewasa. Ketika anak tersebut telah mencapai usia dewasa, ibu tetap memliki peranan penting untuk anaknya tersebut seperti memberikan motivasi dan arahan untuk anaknya memilih pasangan hidup. Jika anak tersebut telah memiliki pasangan hidup kemudian memiliki keturunan, ibu tetap saja memiliki peranan penting untuk anaknya yaitu secara sukarela ibu pasti akan membimbing anaknya dalam hal merawat dan menjaga cucunya tersebut hingga dewasa. Tidak dapat dibayangkan memang tugas seorang ibu dalam kehidupan keluarganya berjalan sepanjang masa tanpa mengenal ruang dan waktu hingga akhir hayat hidupnya. Tidak salah apabila banyak hal-hal yang mengangkat derajat seorang ibu, seperti halnya di dunia telah diakui adanya Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember dan ada pepatah yang menyebutkan “Surga itu di bawah telapak kaki Ibu.”
Kedua orangtua baik ayah maupun ibu, keduanya merupakan sosok yang sangat berarti luarbiasa dalam kehidupan saya karena tanpa keberadaan mereka di samping saya, belum tentu saya dapat tumbuh dan hidup menjadi sosok manusia seperti saat ini yang begitu semangat untuk meraih cita-cita yang saya inginkan. Cita-cita tersebut memang saya tujukan semata-mata hanya untuk memberikan kebahagiaan kepada kedua orangtua saya serta berusaha membalas jasa-jasa mereka selama ini walaupun mereka selalu mengatakan tidak mengharapkan balasan apapun dari anak-anaknya dan saya menyadari pula bahwa jasa-jasa mereka tidak dapat dibalas oleh sesuatu apapun, tetapi setidaknya memberikan rasa kebanggaan kepada kedua orangtua dengan menjadi anak yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara merupakan kewajiban seutuhnya dari seorang anak kepada kedua orangtua.
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Rabu, 31 Maret 2010
Tugas Portofolio Bahasa Indonesia 2

Negara kita telah melaksanakan PEMILU dimana kita memilih langsung presiden yang akan memimpin negara Indonesia kita tercinta ini. Namun ternyata hasil dari PEMILU tersebut tidak sesuai dengan keinginan kita sebagai rakyat Indonesia. Para pemimpin hanya mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang ternyata tidak berpihak kepada rakyat banyak. Sebagai contoh kebijakan tentang konversi minyak tanah ke gas, ternyata dalam pelaksanaannya banyak mengalami kendala. Dimana setelah kita diharuskan memakai gas ukuran 3 kg, ternyata untuk mendapatkan gas ukuran tersebut masih mengalami kesulitan. Bahkan sebagian masyarakat di daerah-daerah masih belum mendapatkan jatah gas tersebut . Belum lagi harga gas ternyata semakin lama semakin mahal. Rakyat dibuat semakin bingung atas kebijakan pemerintah yang menyengsarakan tersebut dan membuat kehidupan mereka semakin tidak menentu arahnya karena kondisi ekonomi negara Indonesia yang semakin hari semakin tidak menentu pula arah dan tujuannya.
Pemerintah secara sepihak menaikkan harga gas dengan alasan untuk mengurangi biaya subsidi agar tidak mengganggu APBN. Padahal seharusnya pemerintah melihat terlebih dahulu kemampuan daya beli masyarakat yang rendah. Kenaikan harga-harga tersebut tidak hanya di sektor gas saja tetapi juga di sektor pertanian. Harga pupuk naik sehingga memberatkan para petani. Biaya produksi pertanian menjadi semakin mahal diluar kemampuan para petani yang sebagian besar adalah petani penggarap. Pendapatan para petani tidak dapat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Belum lagi banyak lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi areal industri atau perkantoran sehingga mereka semakin banyak yang menjerit menghadapi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Pemerintah selalu berdalih bahwa kebijakan yang mereka keluarkan adalah untuk kesejahteraan rakyat. Padahal dalam pelaksanaannya justru menyengsarakan rakyat kecil. Oleh karena itu banyak lembaga swadaya masyarakat melakukan protes atas kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tersebut. Namun semua protes tersebut hanya ditampung oleh pemerintah tanpa dijadikan pertimbangan untuk meninjau ulang kebijakan yang merugikan rakyat kecil. Bahkan jeritan-jeritan dan pendapat-pendapat yang disampaikan rakyat kecil jangankan untuk direspon, pemerintah saja enggan untuk mendengarnya. Seperti terlihat dalam gambar tersebut si pembuat karikatur menggambarkan orang yang menjerit didalam sebuah botol. Hal tersebut dapat dianalogikan bahwa pesan-pesan bahkan jeritan-jeritan yang disampaikan oleh rakyat kecil sekuat apapun akan menjadi sia-sia karena pihak pemerintah hanya bersikap acuh dan tidak pernah berusaha untuk menuruti aspirasi yang diinginkan oleh rakyat banyak. Masih segar diingatan kita pada masa kampanye waktu itu para calon presiden mengumbar janji bahwa mereka akan memperhatikan kesejahteraan rakyat. Mereka berjanji akan berpihak kepada rakyat kecil. Namun setelah mereka terpilih ternyata mereka melupakan janji-janji tersebut. Mereka dengan mudahnya melupakan setelah mendapatkan kedudukan yang enak. Janji-janji mereka pada waktu kampanye ternyata hanya “pepesan kosong” belaka. Seharusnya mereka melihat bahwa banyak rakyat yang menderita dengan kebijakan yang mereka buat. Kebijakan tersebut hanya menguntungkan segilintir orang saja. Semoga pemerintah yang sekarang dan berikutnya dapat lebih jeli melihat kondisi langsung kehidupan rakyatnya dan permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga kita sebagai rakyat Indonesia dapat hidup layak di negaranya sendiri.
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Selasa, 23 Februari 2010
Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2
KOIN PEMERSATU NURANI BANGSA
Negara Indonesia sedang mengalami berbagai macam permasalahan. Dari waktu ke waktu selalu saja bermunculan berbagai macam permasalahan-permasalahan, baik yang sifatnya permasalahan ringan maupun permasalahan kompleks. Pemasalahan-permasalahan tersebut bukan hanya muncul dari permasalahan negara tetapi mulai juga bermunculan permasalahan dari individu masyarakat Indonesia. Hebatnya permasalahan individu yang bermunculan di tengah masyarakat Indonesia berhasil diatasi dengan koin. Siapa yang tidak mengenal koin, koin telah dikenal sejak awal ditemukannya uang sebagai alat pembayaran yang sah. Namun keberadaan koin tidak menempati tempat yang tinggi di kalangan masyarakat, keberadaannya terkalahkan oleh uang kertas. Koin bahkan cenderung disisihkan keberadaannya. Berbeda dengan dulu, sekarang koin telah menyita perhatian masyarakat sebagai senjata ampuh untuk membela orang-orang yang mendapatkan perlakuan tidak adil dan membantu menyelesaikan permasalahan hidup orang lain.
Belum lama ini terdapat sebuah kejadian seorang ibu yang merasa mengalami kejadian malpraktik sehabis melahirkan di sebuah rumah sakit kemudian mencurahkan perasaannya melalui media email secara online. Awalnya email tersebut hanya dia tujukan kepada teman dekatnya saja, tetapi ada yang mempublikasikannya secara besar-besaran melalui dunia maya. Pihak rumah sakit setelah mengetahui isi curahan perasaan tersebut merasa dicemarkan nama baiknya sehingga bermaksud untuk membawa persoalan tersebut ke jalur hukum. Tak berapa lama lembaga pemasyarakatan langsung menahan yang bersangkutan selama beberapa waktu. Media mengetahui hal tersebut kemudian mempublikasikannya dimana-mana. Publikasi mengatakan bahwa yang bersangkutan adalah seorang ibu dari dua orang anak yang masih balita. Semenjak ibunya ditahan kedua anak-anaknya tersebut selalu menangis dan menanyakan keberadaan ibunya yang tak kunjung pulang ke rumah. Pemberitaan seperti itu terus saja mengalir sehingga masyarakat yang melihatnya merasa iba akan perlakuan tidak adil yang diterima oleh ibu malang tersebut. Berbagai dukungan terus menerus mengalir sehingga penangguhan penahanan didapatkan dan memperbolehkan ibu tersebut untuk pulang kembali ke rumah. Tetapi bukan berarti pihak rumah sakit telah mencabut penuh tuntutan atas pencemaran nama baik, malah pihak rumah sakit memasukkan tuntutannya ke pengadilan. Tuntutan dari pihak rumah sakit berupa tuntutan pidana dan tuntutan perdata. Pidana berupa penahanan kembali selama beberapa tahun dan tuntutan perdata berupa ganti rugi kepada pihak rumah sakit yang bernilai ratusan juta. Tetapi lagi lagi berbagai organisasi dan masyarakat melakukan protes terhadap sikap yang diambil oleh pihak rumah sakit, akhirnya pihak rumah sakit membatalkan tuntutan pidana namun tetap melanjutkan tuntutan perdata. Ibu malang yang mendapatkan tuntutan perdata berupa uang ratusan juta merasa tidak sanggup untuk membayarnya karena tidak memiliki uang yang cukup. Media terus mengulas mengenai berita tersebut dari hari ke hari. Tiba-tiba secara spontan masyarakat berbondong-bondong untuk membantu dengan cara mengadakan pengumpulan koin secara masal. Bahkan gerakan mengumpulkan koin tersebut diberi nama “Koin Peduli Prita”. Koin yang disumbangkan tersebut secara signifikan terus menerus bertambah jumlahnya, bahkan berhasil melebihi jumlah dari tuntutan perdata yang diajukan pihak rumah sakit.
Kejadian lain yang lebih hangat adalah ada seorang ibu yang rela berjuang habis-habisan untuk menyelamatkan buah hati tercintanya yang memiliki kelainan pada organ hati. Dokter menyarankan untuk segera melakukan transplantasi hati agar dapat bertahan hidup. Namun, biaya yang diperlukan untuk melakukan transplantasi hati mencapai milyaran rupiah sehingga orangtua dari balita yang bernama Bilqis tidak sanggup membayar biaya untuk transplantasi hati. Sang ibu terus menerus berusaha mencari jalan keluar, hingga akhirnya mendapat sebuah inspirasi dari gerakan koin peduli Prita yaitu mengadakan pengumpulan koin secara masal yang sama seperti koin peduli Prita. Publikasi dimulai melalui media elektronik hingga dibuatnya sebuah akun facebook yang mengajak orang-orang bersimpati terhadap nasib Bilqis. Gerakan pengumpulan koinnya dikenal dengan nama KCB “Koin Cinta Bilqis”. Simpati terus menerus mengalir dari berbagai penjuru tanah air sehingga akhirnya berhasil juga mencapai target biaya transplantasi hati yang mencapai milyaran rupiah.
Ketika hati nurani yang sudah mulai berbicara maka keadaan menjadi lain. Koin telah menjadi primadona di era sekarang. Keberadaannya memang telah berhasil mempersatukan nurani bangsa Indonesia untuk saling membantu sesama.
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Negara Indonesia sedang mengalami berbagai macam permasalahan. Dari waktu ke waktu selalu saja bermunculan berbagai macam permasalahan-permasalahan, baik yang sifatnya permasalahan ringan maupun permasalahan kompleks. Pemasalahan-permasalahan tersebut bukan hanya muncul dari permasalahan negara tetapi mulai juga bermunculan permasalahan dari individu masyarakat Indonesia. Hebatnya permasalahan individu yang bermunculan di tengah masyarakat Indonesia berhasil diatasi dengan koin. Siapa yang tidak mengenal koin, koin telah dikenal sejak awal ditemukannya uang sebagai alat pembayaran yang sah. Namun keberadaan koin tidak menempati tempat yang tinggi di kalangan masyarakat, keberadaannya terkalahkan oleh uang kertas. Koin bahkan cenderung disisihkan keberadaannya. Berbeda dengan dulu, sekarang koin telah menyita perhatian masyarakat sebagai senjata ampuh untuk membela orang-orang yang mendapatkan perlakuan tidak adil dan membantu menyelesaikan permasalahan hidup orang lain.
Belum lama ini terdapat sebuah kejadian seorang ibu yang merasa mengalami kejadian malpraktik sehabis melahirkan di sebuah rumah sakit kemudian mencurahkan perasaannya melalui media email secara online. Awalnya email tersebut hanya dia tujukan kepada teman dekatnya saja, tetapi ada yang mempublikasikannya secara besar-besaran melalui dunia maya. Pihak rumah sakit setelah mengetahui isi curahan perasaan tersebut merasa dicemarkan nama baiknya sehingga bermaksud untuk membawa persoalan tersebut ke jalur hukum. Tak berapa lama lembaga pemasyarakatan langsung menahan yang bersangkutan selama beberapa waktu. Media mengetahui hal tersebut kemudian mempublikasikannya dimana-mana. Publikasi mengatakan bahwa yang bersangkutan adalah seorang ibu dari dua orang anak yang masih balita. Semenjak ibunya ditahan kedua anak-anaknya tersebut selalu menangis dan menanyakan keberadaan ibunya yang tak kunjung pulang ke rumah. Pemberitaan seperti itu terus saja mengalir sehingga masyarakat yang melihatnya merasa iba akan perlakuan tidak adil yang diterima oleh ibu malang tersebut. Berbagai dukungan terus menerus mengalir sehingga penangguhan penahanan didapatkan dan memperbolehkan ibu tersebut untuk pulang kembali ke rumah. Tetapi bukan berarti pihak rumah sakit telah mencabut penuh tuntutan atas pencemaran nama baik, malah pihak rumah sakit memasukkan tuntutannya ke pengadilan. Tuntutan dari pihak rumah sakit berupa tuntutan pidana dan tuntutan perdata. Pidana berupa penahanan kembali selama beberapa tahun dan tuntutan perdata berupa ganti rugi kepada pihak rumah sakit yang bernilai ratusan juta. Tetapi lagi lagi berbagai organisasi dan masyarakat melakukan protes terhadap sikap yang diambil oleh pihak rumah sakit, akhirnya pihak rumah sakit membatalkan tuntutan pidana namun tetap melanjutkan tuntutan perdata. Ibu malang yang mendapatkan tuntutan perdata berupa uang ratusan juta merasa tidak sanggup untuk membayarnya karena tidak memiliki uang yang cukup. Media terus mengulas mengenai berita tersebut dari hari ke hari. Tiba-tiba secara spontan masyarakat berbondong-bondong untuk membantu dengan cara mengadakan pengumpulan koin secara masal. Bahkan gerakan mengumpulkan koin tersebut diberi nama “Koin Peduli Prita”. Koin yang disumbangkan tersebut secara signifikan terus menerus bertambah jumlahnya, bahkan berhasil melebihi jumlah dari tuntutan perdata yang diajukan pihak rumah sakit.
Kejadian lain yang lebih hangat adalah ada seorang ibu yang rela berjuang habis-habisan untuk menyelamatkan buah hati tercintanya yang memiliki kelainan pada organ hati. Dokter menyarankan untuk segera melakukan transplantasi hati agar dapat bertahan hidup. Namun, biaya yang diperlukan untuk melakukan transplantasi hati mencapai milyaran rupiah sehingga orangtua dari balita yang bernama Bilqis tidak sanggup membayar biaya untuk transplantasi hati. Sang ibu terus menerus berusaha mencari jalan keluar, hingga akhirnya mendapat sebuah inspirasi dari gerakan koin peduli Prita yaitu mengadakan pengumpulan koin secara masal yang sama seperti koin peduli Prita. Publikasi dimulai melalui media elektronik hingga dibuatnya sebuah akun facebook yang mengajak orang-orang bersimpati terhadap nasib Bilqis. Gerakan pengumpulan koinnya dikenal dengan nama KCB “Koin Cinta Bilqis”. Simpati terus menerus mengalir dari berbagai penjuru tanah air sehingga akhirnya berhasil juga mencapai target biaya transplantasi hati yang mencapai milyaran rupiah.
Ketika hati nurani yang sudah mulai berbicara maka keadaan menjadi lain. Koin telah menjadi primadona di era sekarang. Keberadaannya memang telah berhasil mempersatukan nurani bangsa Indonesia untuk saling membantu sesama.
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Sabtu, 20 Februari 2010
Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2
SELAMATKAN BUMI SEJAK DINI !
Bumi merupakan tempat berlangsungnya kehidupan umat manusia. Sejak manusia dilahirkan, bumi menjadi sahabat bagi semua umat manusia. Bumi selalu melakukan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia. Bumi rela menyajikan berbagai kelimpahan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Terlebih lagi kekayaan alam di bumi Indonesia ini begitu melimpah seakan-akan tiada pernah ada habisnya. Mulai dari kekayaan sumberdaya alam yang alami maupun buatan semuanya tersedia dengan berlimpah. Tidak hanya warga negara Indonesia saja yang mengakui keberlimpahan tersebut, berbagai warga negara di dunia juga telah mengakui kekayaan alam Indonesia.
Indonesia terkenal sebagai negara beriklim tropis yang memiliki hutan-hutan lebat. Berbagai jenis tanaman dapat dengan mudahnya tumbuh subur di tanah Indonesia. Oleh karenanya sebagian besar penduduk Indonesia memiliki pekerjaan sebagai petani. Selain terkenal dengan daratannya yang subur, Indonesia juga terkenal dengan perairan yang sangat luas. Kekayaan hasil laut Indonesia juga tak kalah berlimpahnya dengan kekayaan dari sektor pertanian, bahkan hasil laut Indonesia dapat menambah penghasilan devisa negara.
Kenyataan tidak dapat dipungkiri. Kondisi bumi dari waktu ke waktu semakin bertambah tua usianya. Bumi tiada seindah dulu lagi. Banyak terjadi kerusakan dimana-mana. Semuanya terjadi akibat proses alamiah maupun akibat ulah tangan-tangan manusia yang tidak bertanggungjawab. Manusia yang tidak bertanggungjawab tersebut lebih pantas dikatakan sebagai pengecut karena berani berbuat tetapi tidak berani untuk diminta pertanggungjawaban atas perbuatannya. Mereka tidak ingat akan jasa-jasa baik yang telah diberikan oleh bumi untuk keberlangsungan hidup mereka. Mungkin jika bumi tidak memberikan berbagai kebaikannya maka umat manusia tidak dapat bertahan hidup bahkan akan terjadi kemusnahan umat manusia.
Bumi juga memiliki batas-batas kekuatan seperti halnya manusia. Bumi tidak akan dapat terus-menerus bertahan terhadap perlakuan manusia perusak yang tidak bertanggungjawab. Kejadian-kejadian fenomena alam yang sering terjadi merupakan upaya balas dendam bumi terhadap kelakuan umat manusia. Fenomena-fenomena alam seperti gunung berapi, banjir bandang, badai, tsunami, gempa bumi dan sebagainya telah terbukti terjadi pada masa-masa sekarang. Fenomena-fenomena tersebut menjadi bencana bagi kehidupan umat manusia, tetapi ironisnya sebagian besar manusia tidak menyadari bahwa semua bencana yang terjadi adalah akibat ulah mereka sendiri.
Kondisi bumi yang semakin menurun itulah yang menjadi motivasi bagi berbagai penjuru dunia untuk lebih memberikan perhatian khusus terhadap bumi. Berbagai gerakan begitu gencarnya dilakukan oleh berbagai dunia untuk upaya penyelamatan bumi ini. Gerakan-gerakan yang sekarang telah digalakkan adalah gerakan stop global warming (gerakan menghentikan pemanasan global) dan gerakan one man one tree (di Indonesia dikenal dengan nama gerakan menanam seribu pohon di lingkungan sekitar tempat tinggal).
Gerakan-gerakan penyelamatan bumi tersebut tidak dapat berlangsung efektif apabila tidak tumbuh kesadaran dari dalam diri masing-masing individu. Seperti halnya di Indonesia, tidak cukup hanya pihak pemerintah saja yang gencar untuk mengadakan gerakan-gerakan penyelamatan bumi tetapi perlu juga untuk memberikan penyuluhan-penyuluhan intensif sejak dini kepada masyarakat agar berpartisipasi aktif memelihara kondisi bumi ini.
Sebenarnya penyelamatan terhadap bumi tidak hanya dapat dilakukan melalui gerakan-gerakan yang tengah gencar diadakan oleh berbagai penjuru dunia saja. Penyelamatan dapat dimulai dari kegiatan-kegiatan yang ringan dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak melakukan penebangan pohon secara sembarangan, menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, menggunakan sumberdaya alam secara bijak dan sebagainya. Semua kegiatan tersebut hendaknya dilakukan secara terus-menerus berkesinambungan agar bumi dapat terjaga keberadaanya hingga generasi-generasi manusia yang akan datang juga dapat menikmati keindahan bumi ini.
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Bumi merupakan tempat berlangsungnya kehidupan umat manusia. Sejak manusia dilahirkan, bumi menjadi sahabat bagi semua umat manusia. Bumi selalu melakukan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia. Bumi rela menyajikan berbagai kelimpahan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Terlebih lagi kekayaan alam di bumi Indonesia ini begitu melimpah seakan-akan tiada pernah ada habisnya. Mulai dari kekayaan sumberdaya alam yang alami maupun buatan semuanya tersedia dengan berlimpah. Tidak hanya warga negara Indonesia saja yang mengakui keberlimpahan tersebut, berbagai warga negara di dunia juga telah mengakui kekayaan alam Indonesia.
Indonesia terkenal sebagai negara beriklim tropis yang memiliki hutan-hutan lebat. Berbagai jenis tanaman dapat dengan mudahnya tumbuh subur di tanah Indonesia. Oleh karenanya sebagian besar penduduk Indonesia memiliki pekerjaan sebagai petani. Selain terkenal dengan daratannya yang subur, Indonesia juga terkenal dengan perairan yang sangat luas. Kekayaan hasil laut Indonesia juga tak kalah berlimpahnya dengan kekayaan dari sektor pertanian, bahkan hasil laut Indonesia dapat menambah penghasilan devisa negara.
Kenyataan tidak dapat dipungkiri. Kondisi bumi dari waktu ke waktu semakin bertambah tua usianya. Bumi tiada seindah dulu lagi. Banyak terjadi kerusakan dimana-mana. Semuanya terjadi akibat proses alamiah maupun akibat ulah tangan-tangan manusia yang tidak bertanggungjawab. Manusia yang tidak bertanggungjawab tersebut lebih pantas dikatakan sebagai pengecut karena berani berbuat tetapi tidak berani untuk diminta pertanggungjawaban atas perbuatannya. Mereka tidak ingat akan jasa-jasa baik yang telah diberikan oleh bumi untuk keberlangsungan hidup mereka. Mungkin jika bumi tidak memberikan berbagai kebaikannya maka umat manusia tidak dapat bertahan hidup bahkan akan terjadi kemusnahan umat manusia.
Bumi juga memiliki batas-batas kekuatan seperti halnya manusia. Bumi tidak akan dapat terus-menerus bertahan terhadap perlakuan manusia perusak yang tidak bertanggungjawab. Kejadian-kejadian fenomena alam yang sering terjadi merupakan upaya balas dendam bumi terhadap kelakuan umat manusia. Fenomena-fenomena alam seperti gunung berapi, banjir bandang, badai, tsunami, gempa bumi dan sebagainya telah terbukti terjadi pada masa-masa sekarang. Fenomena-fenomena tersebut menjadi bencana bagi kehidupan umat manusia, tetapi ironisnya sebagian besar manusia tidak menyadari bahwa semua bencana yang terjadi adalah akibat ulah mereka sendiri.
Kondisi bumi yang semakin menurun itulah yang menjadi motivasi bagi berbagai penjuru dunia untuk lebih memberikan perhatian khusus terhadap bumi. Berbagai gerakan begitu gencarnya dilakukan oleh berbagai dunia untuk upaya penyelamatan bumi ini. Gerakan-gerakan yang sekarang telah digalakkan adalah gerakan stop global warming (gerakan menghentikan pemanasan global) dan gerakan one man one tree (di Indonesia dikenal dengan nama gerakan menanam seribu pohon di lingkungan sekitar tempat tinggal).
Gerakan-gerakan penyelamatan bumi tersebut tidak dapat berlangsung efektif apabila tidak tumbuh kesadaran dari dalam diri masing-masing individu. Seperti halnya di Indonesia, tidak cukup hanya pihak pemerintah saja yang gencar untuk mengadakan gerakan-gerakan penyelamatan bumi tetapi perlu juga untuk memberikan penyuluhan-penyuluhan intensif sejak dini kepada masyarakat agar berpartisipasi aktif memelihara kondisi bumi ini.
Sebenarnya penyelamatan terhadap bumi tidak hanya dapat dilakukan melalui gerakan-gerakan yang tengah gencar diadakan oleh berbagai penjuru dunia saja. Penyelamatan dapat dimulai dari kegiatan-kegiatan yang ringan dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak melakukan penebangan pohon secara sembarangan, menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, menggunakan sumberdaya alam secara bijak dan sebagainya. Semua kegiatan tersebut hendaknya dilakukan secara terus-menerus berkesinambungan agar bumi dapat terjaga keberadaanya hingga generasi-generasi manusia yang akan datang juga dapat menikmati keindahan bumi ini.
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2
TEKNOLOGI DAPAT MENJADI TEMAN ATAU LAWAN
Peradaban manusia semakin tua semakin banyak mengalami perubahan di berbagai sektor. Peradaban manusia zaman kuno sungguh berbeda dengan zaman modern seperti sekarang ini. Jika zaman kuno semua serba terbatas dari segi apapun, zaman modern tidak terbatas oleh apapun. Sebagai contoh ringan dimulai dari kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari pada zaman kuno hanya mengandalkan sistem tukar menukar barang dengan barang (biasa disebut barter) sedangkan di zaman modern sekarang ini telah mengenal adanya uang sebagai alat untuk melakukan transaksi apa saja.
Selain di sektor perekonomian tersebut, perbedaan yang signifikan juga terlihat pada sektor penyebaran informasi. Jika zaman dahulu sangat sulit sekali untuk memperoleh informasi karena terbatasnya alat-alat informasi dan komunikasi, maka di jaman sekarang telah berkembang pesat alat-alat informasi dan komunikasi. Berkembangnya alat-alat informasi dan komunikasi tersebut berasal dari dorongan-dorongan perubahan zaman yang dikenal dengan globalisasi.
Globalisasi tidak selamanya mendatangkan efek positif bagi kehidupan manusia. Derasnya informasi dari waktu ke waktu tidak ada yang dapat membendungnya sehingga tidak heran bahwa globalisasi dapat mendatangkan efek negatif bagi kehidupan manusia. Penyebaran informasi yang dulu hanya terbatas pada ruang dan waktu, sekarang ini telah berhasil ditembus oleh globalisasi tersebut. Penyebaran informasi sekarang ini tidak mengenal ruang dan waktu sebagai penghalang. Teknologi internet adalah bentuk globalisasi dalam sektor penyebaran informasi yang tidak mengenal ruang dan waktu sebagai penghalang tersebut.
Internet dapat memberikan informasi apapun yang kita inginkan. Bahkan internet dapat menjadi jendela bagi kita untuk mengetahui cakrawala dunia. Internet memiliki kekuatan yang cukup dahsyat sehingga tak heran sekarang ini banyak sebagian orang-orang di berbagai belahan dunia menggantungkan hidup mereka pada internet. Maraknya informasi apapun baik yang telah terjadi maupun yang belum terjadi selalu ada di internet. Internet selalu memberikan informasi yang aktual sepanjang waktu sehingga orang-orang dapat dengan mudahnya menggantungkan kehidupan mereka.
Internet memang tidak terbatas ruang dan waktu. Bahkan internet juga tidak mengenal batasan usia penggunanya, dimulai dari anak-anak hingga orangtua. Kegiatan yang dilakukan lewat internet sekarang ini tidak hanya kepentingan untuk mencari informasi mengenai pengetahuan-pengetahuan saja. Belum lama ini telah banyak situs-situs yang menawarkan fasilitas pertemanan lewat dunia internet.
Situs-situs pertemanan tersebut memiliki peminat yang terus menerus berkembang pesat. Bahkan di kalangan remaja bisa dibilang “ketinggalan jaman” apabila tidak terdaftar dalam situs-situs pertemanan tersebut. Tidak dapat dipungkiri memang situs-situs pertemanan dapat mempermudah untuk mempertemukan seseorang dengan teman-temannya yang sudah lama tidak pernah bertemu bahkan dapat berkenalan dengan teman-teman baru. Tapi apabila seseorang tidak dapat menggunakan situs-situs pertemanan dengan bijak maka bukan berarti tidak mungkin mendatangkan efek yang buruk bagi penggunanya bahkan mendatangkan bahaya dalam kehidupan. Seperti kejadian yang marak belakangan ini terjadi di kalangan anaka-anak remaja perempuan yang pergi dari rumah hanya karena ingin bertemu dengan teman laki-laki yang dikenalnya lewat internet. Kejadian-kejadian tersebut sangat meresahkan berbagai kalangan, terutama orangtuanya sendiri. Orangtua yang memiliki anak remaja di jaman sekarang memang tidak cukup hanya memberikan modal kepercayaan pada setiap anak tersebut, mereka perlu juga memberikan perhatian dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak-anaknya baik di dalam maupun luar rumah. Anak-anak dan remaja juga perlu dibekali pengetahuan-pengetahuan yang cukup mengenai dampak-dampak yang baik dan buruk dari teknologi internet agar mereka senantiasa membentengi diri untuk menghindari hal-hal yang dapat mendatangkan pengaruh buruk dalam kehidupan mereka. Teknologi memang tidak dapat membedakan antara teman atau lawan, bergantung pada masing-masing individu penggunanya untuk memilih teknologi berdampak baik dalam kehidupannya yaitu sebagai teman atau teknologi berdampak buruk dalam kehidupannya yaitu sebagai lawan. Oleh karena itu, kita sebagai individu yang baik hendaknya dapat menggunakan teknologi internet dengan bijak dan mengarah pada hal-hal yang bermanfaat.
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Peradaban manusia semakin tua semakin banyak mengalami perubahan di berbagai sektor. Peradaban manusia zaman kuno sungguh berbeda dengan zaman modern seperti sekarang ini. Jika zaman kuno semua serba terbatas dari segi apapun, zaman modern tidak terbatas oleh apapun. Sebagai contoh ringan dimulai dari kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari pada zaman kuno hanya mengandalkan sistem tukar menukar barang dengan barang (biasa disebut barter) sedangkan di zaman modern sekarang ini telah mengenal adanya uang sebagai alat untuk melakukan transaksi apa saja.
Selain di sektor perekonomian tersebut, perbedaan yang signifikan juga terlihat pada sektor penyebaran informasi. Jika zaman dahulu sangat sulit sekali untuk memperoleh informasi karena terbatasnya alat-alat informasi dan komunikasi, maka di jaman sekarang telah berkembang pesat alat-alat informasi dan komunikasi. Berkembangnya alat-alat informasi dan komunikasi tersebut berasal dari dorongan-dorongan perubahan zaman yang dikenal dengan globalisasi.
Globalisasi tidak selamanya mendatangkan efek positif bagi kehidupan manusia. Derasnya informasi dari waktu ke waktu tidak ada yang dapat membendungnya sehingga tidak heran bahwa globalisasi dapat mendatangkan efek negatif bagi kehidupan manusia. Penyebaran informasi yang dulu hanya terbatas pada ruang dan waktu, sekarang ini telah berhasil ditembus oleh globalisasi tersebut. Penyebaran informasi sekarang ini tidak mengenal ruang dan waktu sebagai penghalang. Teknologi internet adalah bentuk globalisasi dalam sektor penyebaran informasi yang tidak mengenal ruang dan waktu sebagai penghalang tersebut.
Internet dapat memberikan informasi apapun yang kita inginkan. Bahkan internet dapat menjadi jendela bagi kita untuk mengetahui cakrawala dunia. Internet memiliki kekuatan yang cukup dahsyat sehingga tak heran sekarang ini banyak sebagian orang-orang di berbagai belahan dunia menggantungkan hidup mereka pada internet. Maraknya informasi apapun baik yang telah terjadi maupun yang belum terjadi selalu ada di internet. Internet selalu memberikan informasi yang aktual sepanjang waktu sehingga orang-orang dapat dengan mudahnya menggantungkan kehidupan mereka.
Internet memang tidak terbatas ruang dan waktu. Bahkan internet juga tidak mengenal batasan usia penggunanya, dimulai dari anak-anak hingga orangtua. Kegiatan yang dilakukan lewat internet sekarang ini tidak hanya kepentingan untuk mencari informasi mengenai pengetahuan-pengetahuan saja. Belum lama ini telah banyak situs-situs yang menawarkan fasilitas pertemanan lewat dunia internet.
Situs-situs pertemanan tersebut memiliki peminat yang terus menerus berkembang pesat. Bahkan di kalangan remaja bisa dibilang “ketinggalan jaman” apabila tidak terdaftar dalam situs-situs pertemanan tersebut. Tidak dapat dipungkiri memang situs-situs pertemanan dapat mempermudah untuk mempertemukan seseorang dengan teman-temannya yang sudah lama tidak pernah bertemu bahkan dapat berkenalan dengan teman-teman baru. Tapi apabila seseorang tidak dapat menggunakan situs-situs pertemanan dengan bijak maka bukan berarti tidak mungkin mendatangkan efek yang buruk bagi penggunanya bahkan mendatangkan bahaya dalam kehidupan. Seperti kejadian yang marak belakangan ini terjadi di kalangan anaka-anak remaja perempuan yang pergi dari rumah hanya karena ingin bertemu dengan teman laki-laki yang dikenalnya lewat internet. Kejadian-kejadian tersebut sangat meresahkan berbagai kalangan, terutama orangtuanya sendiri. Orangtua yang memiliki anak remaja di jaman sekarang memang tidak cukup hanya memberikan modal kepercayaan pada setiap anak tersebut, mereka perlu juga memberikan perhatian dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak-anaknya baik di dalam maupun luar rumah. Anak-anak dan remaja juga perlu dibekali pengetahuan-pengetahuan yang cukup mengenai dampak-dampak yang baik dan buruk dari teknologi internet agar mereka senantiasa membentengi diri untuk menghindari hal-hal yang dapat mendatangkan pengaruh buruk dalam kehidupan mereka. Teknologi memang tidak dapat membedakan antara teman atau lawan, bergantung pada masing-masing individu penggunanya untuk memilih teknologi berdampak baik dalam kehidupannya yaitu sebagai teman atau teknologi berdampak buruk dalam kehidupannya yaitu sebagai lawan. Oleh karena itu, kita sebagai individu yang baik hendaknya dapat menggunakan teknologi internet dengan bijak dan mengarah pada hal-hal yang bermanfaat.
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2
CAPPUCCINO HANGAT
Vay rutin menjalani aktifitasnya sebagai seorang mahasiswi jurusan psikologi di Universitas Dambaan Hati, yang merupakan universitas ternama di kotanya. Kegiatannya selalu dipenuhi tugas dan tugas dari kampusnya. Mulai dari mengamati hingga menganalisa lingkungan sekitar beserta berbagai macam jenis perilaku masyarakatnya menjadi makanan sehari-hari bagi Vay. Kegemarannya terhadap cappuccino pun menjadi kandas ia lupakan karena si tugas kampus. Hingga suatu ketika Vay mulai merasa jenuh terhadap semua tugas kampusnya itu lalu memutuskan untuk rehat sejenak dan menghibur dirinya.
“Huhh, lama-lama aku jadi bosan!”
“Sepertinya santai sejenak bisa jadi obat mujarab juga”.
“Kira-kira apa ya yang bisa aku lakukan sambil bersantai?”
Vay mengerahkan seluruh pikirannya untuk berpikir hal-hal yang cocok untuk mengisi kegiatan bersantainya.
“Ahaa, aku dapat ide bagus!”
“Mengapa aku tidak mencoba lagi untuk melakukan kegemaranku bersantai bersama cappuccino ya?”
“Aku yakin pasti kafe favoritku juga kangen sama aku hahaaa”.
Memang kafe merupakan sudut favorit bagi Vay selain dari kamarnya. Kafe yang bernama Uno. Kafe yang letaknya tidak jauh dari keberadaan kampusnya. Vay paling sering menikmati secangkir cappuccino hangat dipandu dengan brownies cokelat.
“Wahh sensasi cappuccino hangat dari dulu memang tidak pernah berubah”.
“Cappuccino hangat bisa meneduhkan jiwaku”.
“Semua hal-hal yang memberatkan pikiran dapat hilang seketika”.
Cappuccino hangat masih menemani Vay. Tiba-tiba ada yang menarik perhatian dirinya. Dia pun terdiam sejenak. Mengamati terus menerus. Pandangan mengarah kepada sosok laki-laki tampan di seberang mejanya. Laki-laki yang serba sama dengan dirinya. Sama-sama santai seorang diri, sama-sama menikmati secangkir cappuccino hangat dan brownies cokelat pula!
“Lelaki yang tampan dan menarik hati!”
“Kebetulan sekali persamaan dia dan aku benar-benar serupa!”
“Kagum rasanya ada lelaki seperti itu!”
“Jarang sekali ada lelaki yang begitu tenangnya menikmati cappuccino hangat beserta brownies cokelat”.
“Mungkin akan jauh menjadi lebih menarik jika aku dapat duduk bersama dengannya”.
Khayalan-khayalan terus memenuhi ruang pikiran Vay. Dia ingin sekali rasanya menghampiri lelaki itu. Tapi sisi lain dari pikirannya pun muncul ke permukaan.
“Duhh apa jadinya ya kalau wanita lebih dahulu menghampiri seorang lelaki?”
“Rasanya memalukan sekali!”
“Kalau lelaki itu merespon aku dengan baik tapi kalau tidak bagaimana?”
“Aaarrrggghhh!”
Tak terasa hari menjelang petang. Vay pun menghilangkan khayalan-khayalannya itu dan memutuskan untuk pulang ke rumah.
Esok hari, aktifitas kampus berjalan seperti biasanya lagi. Vay mulai merasa sedikit ringan menjalani dari sebelumnya karena dia telah menemukan jalan terbaik jika dia menemukan kejenuhan dalam aktifitas kampus. Jawaban satu-satunya memang hanya Kafe Uno, secangkir cappuccino dan kue brownies cokelat. Dia bahkan berhasil menambahkan satu hal lagi sebagai pelengkapnya yaitu lelaki tampan yang serupa persamaan dengannya!
Tugas-tugas kampus semakin bertambah padatnya. Kejenuhan pun semakin mendekati diri Vay. Akhirnya dia memutuskan setelah pulang kuliah akan rutin datang ke Kafe Uno. Tak berapa lama nampak sosok lelaki tampan yang telah berada lebih dulu di kafe itu. Seperti ketika pertama kali Vay melihatnya, lelaki tampan itu selalu bersama secangkir cappuccino hangat dan brownies cokelat.
Vay pun hanya bisa terus mengamati dan mengamati.
Hari demi hari berlalu, selalu saja hanya secangkir cappuccino hangat, brownies cokelat dan lelaki tampan yang didapati Vay tiap bersantai di Kafe Uno. Tak terasa sekarang hari kelima. Vay cukup merasa telah mengerti kepribadian lelaki tampan itu walaupun bermodal hanya dari pengamatannya dari hari ke hari. Vay pun tidak kuasa lagi untuk segera menghampiri keberadaan lelaki tersebut.
Langkah demi langkah yang hendak dia ambil pun terasa sulit karena hatinya gemetar.
Vay berusaha terus mendekat dan mendekat hingga akhirnya tiba di hadapan lelaki tampan itu.
“Permisi, boleh aku duduk disini?”
“Silahkan”.
Vay merasa senang karena ternyata dugaan kemungkinan buruk yang dia pikirkan sebelumnya tidak terjadi. Vay pum memulai pembicaraan.
“Perkenalkan nama saya Vay”.
Vay mengarahkan tangan ke hadapan lelaki itu. Tapi mata lelaki itu tidak mengarah ke wajahnya bahkan jabatan tangan dari tangan Vay pun tidak dibalas. Vay merasa ada keanehan dari lelaki itu tapi ia berusaha buang jauh-jauh pikiran buruknya itu.
Tak berapa lama datang sosok lelaki paruh baya berpakaian seragam supir menghampiri lelaki tampan yang dikagumi Vay.
“Den Ricky ayo kita pulang, ibu sudah menunggu di rumah”.
Lelaki paruh baya itu tampak memegang tangan Ricky untuk membantunya berdiri kemudian menuntunnya berjalan keluar dari kafe.
Vay pun tersentak.
“Astaga!”
“Aku tidak percaya semua ini!”
“Dia ternyata butaaa”.
“Ya Ricky yang ku kagumi buta!”
“Ya Tuhan apakah aku salah telah mengagumi lelaki seperti itu?”
“Mungkin bagi sebagian wanita lain akan menilai aku ini aneh atau apa. Hanya gara-gara dalam waktu singkat memperhatikan sosok lelaki dari hari ke hari lalu bisa mengagumi kepribadiannya hanya karena bercermin dari kegemaran yang sama denganku terhadap cappuccino hangat dan brownies cokelat”.
“Semua ini gara-gara cappuccino hangat!”
“Cappuccino kau membuatku jadi terlihat seperti wanita aneh!”
“Aaarrrggghhh!”
“Jujur tapi tak bisa dipungkiri juga bahwa dari cappuccino hangat bisa membawaku kepada sebuah pembelajaran baru dalam hidup ini”.
“Ricky itu memang tidak sempurna karena buta, tapi kehangatan hatinya sehangat cappuccino hangat yang mampu meneduhkan jiwaku”.
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Vay rutin menjalani aktifitasnya sebagai seorang mahasiswi jurusan psikologi di Universitas Dambaan Hati, yang merupakan universitas ternama di kotanya. Kegiatannya selalu dipenuhi tugas dan tugas dari kampusnya. Mulai dari mengamati hingga menganalisa lingkungan sekitar beserta berbagai macam jenis perilaku masyarakatnya menjadi makanan sehari-hari bagi Vay. Kegemarannya terhadap cappuccino pun menjadi kandas ia lupakan karena si tugas kampus. Hingga suatu ketika Vay mulai merasa jenuh terhadap semua tugas kampusnya itu lalu memutuskan untuk rehat sejenak dan menghibur dirinya.
“Huhh, lama-lama aku jadi bosan!”
“Sepertinya santai sejenak bisa jadi obat mujarab juga”.
“Kira-kira apa ya yang bisa aku lakukan sambil bersantai?”
Vay mengerahkan seluruh pikirannya untuk berpikir hal-hal yang cocok untuk mengisi kegiatan bersantainya.
“Ahaa, aku dapat ide bagus!”
“Mengapa aku tidak mencoba lagi untuk melakukan kegemaranku bersantai bersama cappuccino ya?”
“Aku yakin pasti kafe favoritku juga kangen sama aku hahaaa”.
Memang kafe merupakan sudut favorit bagi Vay selain dari kamarnya. Kafe yang bernama Uno. Kafe yang letaknya tidak jauh dari keberadaan kampusnya. Vay paling sering menikmati secangkir cappuccino hangat dipandu dengan brownies cokelat.
“Wahh sensasi cappuccino hangat dari dulu memang tidak pernah berubah”.
“Cappuccino hangat bisa meneduhkan jiwaku”.
“Semua hal-hal yang memberatkan pikiran dapat hilang seketika”.
Cappuccino hangat masih menemani Vay. Tiba-tiba ada yang menarik perhatian dirinya. Dia pun terdiam sejenak. Mengamati terus menerus. Pandangan mengarah kepada sosok laki-laki tampan di seberang mejanya. Laki-laki yang serba sama dengan dirinya. Sama-sama santai seorang diri, sama-sama menikmati secangkir cappuccino hangat dan brownies cokelat pula!
“Lelaki yang tampan dan menarik hati!”
“Kebetulan sekali persamaan dia dan aku benar-benar serupa!”
“Kagum rasanya ada lelaki seperti itu!”
“Jarang sekali ada lelaki yang begitu tenangnya menikmati cappuccino hangat beserta brownies cokelat”.
“Mungkin akan jauh menjadi lebih menarik jika aku dapat duduk bersama dengannya”.
Khayalan-khayalan terus memenuhi ruang pikiran Vay. Dia ingin sekali rasanya menghampiri lelaki itu. Tapi sisi lain dari pikirannya pun muncul ke permukaan.
“Duhh apa jadinya ya kalau wanita lebih dahulu menghampiri seorang lelaki?”
“Rasanya memalukan sekali!”
“Kalau lelaki itu merespon aku dengan baik tapi kalau tidak bagaimana?”
“Aaarrrggghhh!”
Tak terasa hari menjelang petang. Vay pun menghilangkan khayalan-khayalannya itu dan memutuskan untuk pulang ke rumah.
Esok hari, aktifitas kampus berjalan seperti biasanya lagi. Vay mulai merasa sedikit ringan menjalani dari sebelumnya karena dia telah menemukan jalan terbaik jika dia menemukan kejenuhan dalam aktifitas kampus. Jawaban satu-satunya memang hanya Kafe Uno, secangkir cappuccino dan kue brownies cokelat. Dia bahkan berhasil menambahkan satu hal lagi sebagai pelengkapnya yaitu lelaki tampan yang serupa persamaan dengannya!
Tugas-tugas kampus semakin bertambah padatnya. Kejenuhan pun semakin mendekati diri Vay. Akhirnya dia memutuskan setelah pulang kuliah akan rutin datang ke Kafe Uno. Tak berapa lama nampak sosok lelaki tampan yang telah berada lebih dulu di kafe itu. Seperti ketika pertama kali Vay melihatnya, lelaki tampan itu selalu bersama secangkir cappuccino hangat dan brownies cokelat.
Vay pun hanya bisa terus mengamati dan mengamati.
Hari demi hari berlalu, selalu saja hanya secangkir cappuccino hangat, brownies cokelat dan lelaki tampan yang didapati Vay tiap bersantai di Kafe Uno. Tak terasa sekarang hari kelima. Vay cukup merasa telah mengerti kepribadian lelaki tampan itu walaupun bermodal hanya dari pengamatannya dari hari ke hari. Vay pun tidak kuasa lagi untuk segera menghampiri keberadaan lelaki tersebut.
Langkah demi langkah yang hendak dia ambil pun terasa sulit karena hatinya gemetar.
Vay berusaha terus mendekat dan mendekat hingga akhirnya tiba di hadapan lelaki tampan itu.
“Permisi, boleh aku duduk disini?”
“Silahkan”.
Vay merasa senang karena ternyata dugaan kemungkinan buruk yang dia pikirkan sebelumnya tidak terjadi. Vay pum memulai pembicaraan.
“Perkenalkan nama saya Vay”.
Vay mengarahkan tangan ke hadapan lelaki itu. Tapi mata lelaki itu tidak mengarah ke wajahnya bahkan jabatan tangan dari tangan Vay pun tidak dibalas. Vay merasa ada keanehan dari lelaki itu tapi ia berusaha buang jauh-jauh pikiran buruknya itu.
Tak berapa lama datang sosok lelaki paruh baya berpakaian seragam supir menghampiri lelaki tampan yang dikagumi Vay.
“Den Ricky ayo kita pulang, ibu sudah menunggu di rumah”.
Lelaki paruh baya itu tampak memegang tangan Ricky untuk membantunya berdiri kemudian menuntunnya berjalan keluar dari kafe.
Vay pun tersentak.
“Astaga!”
“Aku tidak percaya semua ini!”
“Dia ternyata butaaa”.
“Ya Ricky yang ku kagumi buta!”
“Ya Tuhan apakah aku salah telah mengagumi lelaki seperti itu?”
“Mungkin bagi sebagian wanita lain akan menilai aku ini aneh atau apa. Hanya gara-gara dalam waktu singkat memperhatikan sosok lelaki dari hari ke hari lalu bisa mengagumi kepribadiannya hanya karena bercermin dari kegemaran yang sama denganku terhadap cappuccino hangat dan brownies cokelat”.
“Semua ini gara-gara cappuccino hangat!”
“Cappuccino kau membuatku jadi terlihat seperti wanita aneh!”
“Aaarrrggghhh!”
“Jujur tapi tak bisa dipungkiri juga bahwa dari cappuccino hangat bisa membawaku kepada sebuah pembelajaran baru dalam hidup ini”.
“Ricky itu memang tidak sempurna karena buta, tapi kehangatan hatinya sehangat cappuccino hangat yang mampu meneduhkan jiwaku”.
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2
MAKNA TUJUH HARI BAGI NAYLA
Hidup di lingkungan keluarga kaya raya merupakan anugerah kehidupan bagi Nayla. Sejak dilahirkan sampai dengan dia beranjak remaja selalu dipenuhi apapun yang dia inginkan. Ditambah lagi dia merupakan anak tunggal dari pasangan yang selalu sibuk bekerja mengurusi perusahaannya. Nayla sekarang baru memasuki dunia remajanya. Dia baru masuk SMA yang dia idam-idamkan. Setiap bepergian kemana pun dia selalu diantar memakai mobil pribadinya beserta supir yang telah disediakan. Kegiatan sehari-harinya hanya untuk bersenang-senang bersama dua sahabatnya, Fia dan Nancy. Sifat manja tak pernah lepas dari dalam dirinya.
Hari pertama masuk sekolah pun tiba.
“Kringgg, kringgg, kringgg!” Alarm jam dikamar Nayla berbunyi.
“Aduhhh ini masih pagi sekali, aku malas berangkat ke sekolah!”
Sementara itu kedua orangtuanya sarapan lalu bergegas untuk segera pergi ke kantor. Mereka hanya berpesan kepada pembantu untuk mengingatkan Nayla agar siap-siap pergi berangkat sekolah.
Pembantu memasuki kamar Nayla.
“Bangun, Non!”
Nayla yang masih mempertahankan dirinya di tempat tidur tidak memperdulikan perkataan pembantunya tersebut.
“Duhhh bibi, Nay masih ngantuk!”
“Pokoknya Nay hari ini tidak masuk sekolah!”
Mengingat dirinya hanya seorang pembantu dirumah maka bibi hanya bisa diam dan meninggalkan kamar Nayla.
Hari beranjak siang barulah Nayla bangun dari tempat tidurnya. Lalu dia makan untuk kemudian bersiap-siap pergi bersama sahabat-sahabatnya.
Setelah berpakaian rapi, Nayla melanjutkan untuk pergi menjemput sahabat-sahabatnya sehabis jam pulang sekolah.
Dengan seenaknya Nayla langsung naik mobil kemudian menyuruh supir untuk mengantarkannya ke tempat yang dia mau.
“Hari ini memang tidak masuk sekolah Non?”
“Saya kesiangan, Pak”.
“Nanti kalau papi dan mami bertanya bilang saja saya masuk sekolah ya”.
Mobil Nayla sampai di gerbang sekolah. Segera Nayla sms Fia dan Nancy untuk langsung menuju ke mobil dia.
“Guys cepat ke depan gerbang!”
“Hari ini kita shopping-shopping yukkk!”
Karena ketiganya ratu shopping maka langsung mereka menjelajahi mall-mall elit di ibu kota. Setelah dirasa semua barang-barang yang mereka inginkan telah dibeli, mereka memutuskan untuk pulang.
Orangtuanya heran melihat Nayla pulang malam hari. Dilihatnya juga supir membawakan barang-barang belanjaan yang menumpuk.
“Nay, kamu darimana malam-malam seperti ini baru pulang?”
“Papi mami, aku capek mau istirahat dulu ya”.
Karena Nayla tidak menjawab maka orangtuanya bertanya pada supir.
“Hari ini bapak antar Nayla kemana saja?”
Pak supir bingung. Dia merasa dalam posisi yang serba salah.
Melihat gelagat pak supir yang raut mukanya berubah, orangtua Nay pun mempertegas pertanyaan.
“Jujur saja pak, hari ini Nayla pergi kemana saja?”
Dalam hati pak supir berkata bahwa dia sebaiknya memang jujur menceritakan apa adanya demi kebaikan Nayla juga.
“Maaf tuan nyonya, hari ini Non Nayla tidak masuk sekolah tapi dia pergi berbelanja dengan Non Fia dan Nancy”.
“Saya permisi dulu tuan, nyonya”.
Orangtua Nayla saling berbicara untuk mengatur strategi agar Nayla bisa berubah menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Mereka akhirnya telah menemukan sebuah solusi dan besok akan mulai melaksanakan strateginya.
Pagi pun tiba. Kedua orangtua Nayla terlihat tidak beraktifitas ke kantor seperti biasanya.
“Papi mami, hari ini tidak kerja?”
Orangtuanya bersiap melancarkan strategi yang telah disepakati.
“Sayang, papi baru menerima laporan bahwa perusahaan sedang mengalami kemunduran keuangan”.
“Papi harap kita sekarang harus bisa hidup sederhana ya”.
“Nanti siang kita pun harus pindah rumah ke daerah pedesaan karena sisa hasil dari penjualan rumah kita ini akan digunakan untuk menutupi masalah keuangan di perusahaan”.
Mendengar berita tersebut Nayla berontak dalam hati. Namun apa daya dia tetap harus mengikuti perkataan orangtuanya tersebut.
Sepanjang perjalanan menuju pedesaan, tatapan mata Nayla begitu kosong dan dia pun diam seribu bahasa.
Jalan yang berliku-liku telah mereka lewati hingga sampai pada sebuah rumah yang sangat sederhana.
“Ya ampun papi mami, kita tidak salah tinggal di tempat seperti ini?”
“Kondisi kita sekarang telah berbeda Nay, papi harap kamu bisa cepat menyesuaikan diri dengan keadaan seperti saat ini ya!”
Nayla bergegas menuju kamar karena dia tidak ingin mendengar lebih banyak alasan lagi dari kedua orangtuanya itu.
Hari pertama sampai dengan hari ketiga, Nayla masih saja acuh terhadap lingkungan barunya itu.
Begitu memasuki hari keempat dia mulai merasakan ada yang berbeda tetapi begitu menarik daripada kehidupannya yang terdahulu.
Hal tersebut dimulai dari lingkungan sekolahnya. Hari itu hujan turun begitu derasnya bahkan di beberapa tempat menuju sekolah sudah banyak air yang menggenang. Tapi apa yang Nayla dapatkan sungguh begitu mencengangkan hatinya.
“Aku heran tuangan kelas hari ini masih saja begitu padat murid-murid seperti hari-hari biasanya padahal di luar hujan deras sekali”.
“Malah ada yang tidak memakai alas kaki karena sepanjang perjalanan menuju sekolah harus melewati aliran sungai yang telah banjir, dasar anak-anak kampong yang aneh!”
Nayla terus-menerus tidak percaya melihat kondisi tersebut. Sisi kebaikan dalam hatinya pun berbicara.
“Ya Tuhan, apa yang telah aku lakukan di masa-masa dahulu ternyata sungguh bodoh sekali”.
“Kehidupanku begitu sia-sia dan aku tidak pandai bersyukur atas semua yang telah dimiliki”.
Hari berganti hari semakin berganti pula sifat-sifat dalam diri Nayla.
Kedua orangtuanya pun merasa anaknya telah jauh berubah menjadi pribadi yang mereka harapkan. Nayla tidak menjadi manja dan boros lagi.
Menuju hari ketujuh semakin dirasakan bahwa Nayla telah sungguh-sungguh berubah. Orangtuanya merasa telah cukup memberikan pelajaran yang berharga untuk Nayla.
Keesokan harinya pun kedua orangtua Nayla menjelaskan keadaan yang sebenarnya.
“Nay, papi mami bangga sekarang kamu telah berubah drastis menjadi pribadi yang jauh lebih baik”.
“Sebenarnya kondisi perusahaan baik-baik saja”.
“Berarti selama ini semua sengaja dibuat untuk Nay?”
“Huhhh, Nay kesal!”
“Tapi setelah dipikir-pikir benar juga ya apa yang telah papi mami lakukan semuanya itu semata-mata hanya untuk kebaikan Nay”.
“Terima kasih papi mami, Nay berjanji akan terus meningkatkan diri untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi”.
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Hidup di lingkungan keluarga kaya raya merupakan anugerah kehidupan bagi Nayla. Sejak dilahirkan sampai dengan dia beranjak remaja selalu dipenuhi apapun yang dia inginkan. Ditambah lagi dia merupakan anak tunggal dari pasangan yang selalu sibuk bekerja mengurusi perusahaannya. Nayla sekarang baru memasuki dunia remajanya. Dia baru masuk SMA yang dia idam-idamkan. Setiap bepergian kemana pun dia selalu diantar memakai mobil pribadinya beserta supir yang telah disediakan. Kegiatan sehari-harinya hanya untuk bersenang-senang bersama dua sahabatnya, Fia dan Nancy. Sifat manja tak pernah lepas dari dalam dirinya.
Hari pertama masuk sekolah pun tiba.
“Kringgg, kringgg, kringgg!” Alarm jam dikamar Nayla berbunyi.
“Aduhhh ini masih pagi sekali, aku malas berangkat ke sekolah!”
Sementara itu kedua orangtuanya sarapan lalu bergegas untuk segera pergi ke kantor. Mereka hanya berpesan kepada pembantu untuk mengingatkan Nayla agar siap-siap pergi berangkat sekolah.
Pembantu memasuki kamar Nayla.
“Bangun, Non!”
Nayla yang masih mempertahankan dirinya di tempat tidur tidak memperdulikan perkataan pembantunya tersebut.
“Duhhh bibi, Nay masih ngantuk!”
“Pokoknya Nay hari ini tidak masuk sekolah!”
Mengingat dirinya hanya seorang pembantu dirumah maka bibi hanya bisa diam dan meninggalkan kamar Nayla.
Hari beranjak siang barulah Nayla bangun dari tempat tidurnya. Lalu dia makan untuk kemudian bersiap-siap pergi bersama sahabat-sahabatnya.
Setelah berpakaian rapi, Nayla melanjutkan untuk pergi menjemput sahabat-sahabatnya sehabis jam pulang sekolah.
Dengan seenaknya Nayla langsung naik mobil kemudian menyuruh supir untuk mengantarkannya ke tempat yang dia mau.
“Hari ini memang tidak masuk sekolah Non?”
“Saya kesiangan, Pak”.
“Nanti kalau papi dan mami bertanya bilang saja saya masuk sekolah ya”.
Mobil Nayla sampai di gerbang sekolah. Segera Nayla sms Fia dan Nancy untuk langsung menuju ke mobil dia.
“Guys cepat ke depan gerbang!”
“Hari ini kita shopping-shopping yukkk!”
Karena ketiganya ratu shopping maka langsung mereka menjelajahi mall-mall elit di ibu kota. Setelah dirasa semua barang-barang yang mereka inginkan telah dibeli, mereka memutuskan untuk pulang.
Orangtuanya heran melihat Nayla pulang malam hari. Dilihatnya juga supir membawakan barang-barang belanjaan yang menumpuk.
“Nay, kamu darimana malam-malam seperti ini baru pulang?”
“Papi mami, aku capek mau istirahat dulu ya”.
Karena Nayla tidak menjawab maka orangtuanya bertanya pada supir.
“Hari ini bapak antar Nayla kemana saja?”
Pak supir bingung. Dia merasa dalam posisi yang serba salah.
Melihat gelagat pak supir yang raut mukanya berubah, orangtua Nay pun mempertegas pertanyaan.
“Jujur saja pak, hari ini Nayla pergi kemana saja?”
Dalam hati pak supir berkata bahwa dia sebaiknya memang jujur menceritakan apa adanya demi kebaikan Nayla juga.
“Maaf tuan nyonya, hari ini Non Nayla tidak masuk sekolah tapi dia pergi berbelanja dengan Non Fia dan Nancy”.
“Saya permisi dulu tuan, nyonya”.
Orangtua Nayla saling berbicara untuk mengatur strategi agar Nayla bisa berubah menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Mereka akhirnya telah menemukan sebuah solusi dan besok akan mulai melaksanakan strateginya.
Pagi pun tiba. Kedua orangtua Nayla terlihat tidak beraktifitas ke kantor seperti biasanya.
“Papi mami, hari ini tidak kerja?”
Orangtuanya bersiap melancarkan strategi yang telah disepakati.
“Sayang, papi baru menerima laporan bahwa perusahaan sedang mengalami kemunduran keuangan”.
“Papi harap kita sekarang harus bisa hidup sederhana ya”.
“Nanti siang kita pun harus pindah rumah ke daerah pedesaan karena sisa hasil dari penjualan rumah kita ini akan digunakan untuk menutupi masalah keuangan di perusahaan”.
Mendengar berita tersebut Nayla berontak dalam hati. Namun apa daya dia tetap harus mengikuti perkataan orangtuanya tersebut.
Sepanjang perjalanan menuju pedesaan, tatapan mata Nayla begitu kosong dan dia pun diam seribu bahasa.
Jalan yang berliku-liku telah mereka lewati hingga sampai pada sebuah rumah yang sangat sederhana.
“Ya ampun papi mami, kita tidak salah tinggal di tempat seperti ini?”
“Kondisi kita sekarang telah berbeda Nay, papi harap kamu bisa cepat menyesuaikan diri dengan keadaan seperti saat ini ya!”
Nayla bergegas menuju kamar karena dia tidak ingin mendengar lebih banyak alasan lagi dari kedua orangtuanya itu.
Hari pertama sampai dengan hari ketiga, Nayla masih saja acuh terhadap lingkungan barunya itu.
Begitu memasuki hari keempat dia mulai merasakan ada yang berbeda tetapi begitu menarik daripada kehidupannya yang terdahulu.
Hal tersebut dimulai dari lingkungan sekolahnya. Hari itu hujan turun begitu derasnya bahkan di beberapa tempat menuju sekolah sudah banyak air yang menggenang. Tapi apa yang Nayla dapatkan sungguh begitu mencengangkan hatinya.
“Aku heran tuangan kelas hari ini masih saja begitu padat murid-murid seperti hari-hari biasanya padahal di luar hujan deras sekali”.
“Malah ada yang tidak memakai alas kaki karena sepanjang perjalanan menuju sekolah harus melewati aliran sungai yang telah banjir, dasar anak-anak kampong yang aneh!”
Nayla terus-menerus tidak percaya melihat kondisi tersebut. Sisi kebaikan dalam hatinya pun berbicara.
“Ya Tuhan, apa yang telah aku lakukan di masa-masa dahulu ternyata sungguh bodoh sekali”.
“Kehidupanku begitu sia-sia dan aku tidak pandai bersyukur atas semua yang telah dimiliki”.
Hari berganti hari semakin berganti pula sifat-sifat dalam diri Nayla.
Kedua orangtuanya pun merasa anaknya telah jauh berubah menjadi pribadi yang mereka harapkan. Nayla tidak menjadi manja dan boros lagi.
Menuju hari ketujuh semakin dirasakan bahwa Nayla telah sungguh-sungguh berubah. Orangtuanya merasa telah cukup memberikan pelajaran yang berharga untuk Nayla.
Keesokan harinya pun kedua orangtua Nayla menjelaskan keadaan yang sebenarnya.
“Nay, papi mami bangga sekarang kamu telah berubah drastis menjadi pribadi yang jauh lebih baik”.
“Sebenarnya kondisi perusahaan baik-baik saja”.
“Berarti selama ini semua sengaja dibuat untuk Nay?”
“Huhhh, Nay kesal!”
“Tapi setelah dipikir-pikir benar juga ya apa yang telah papi mami lakukan semuanya itu semata-mata hanya untuk kebaikan Nay”.
“Terima kasih papi mami, Nay berjanji akan terus meningkatkan diri untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi”.
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia 2
KEJUTAN TAK TERLUPAKAN
Matahari bersinar terang bahkan terasa sangat panas. Dini mencoba utuk terus berjalan mencari adiknya yang hilang. Adiknya bernama Reno. Kejadian bermula ketika mereka berdua pergi untuk menonton pertunjukkan teater seni kebudayaan Jepang di Jakarta. Antusias Dini begitu besarnya hingga dia lupa terhadap keberadaan Reno disampingnya. Reno terlepas kala mereka hendak memasuki ruang pertunjukkan yang dipenuhi oleh sesaknya pengunjung yang datang. Dini terus saja asyik melihat pertunjukkan teater Jepang itu. Sementara Reno yang melihat kakaknya begitu semangat menikmati pertunjukkan sampai melupakan dirinya pun merasa bosan.
“Huhh, kakak benar-benar kelewatan!”
“Awas nanti tunggu saja balasanku!”
Kemudian terbersit dipikiran Reno untuk membuat suatu rencana untuk membalas kakaknya itu. “Tapi apa ya kira-kira yang harus aku lakukan?” Reno terus memutar otaknya memikirkan rencana seru untuk membalas kelakuan kakaknya. Hingga akhirnya sebuah titik terang dia dapatkan.
“Cringgg yeahhh aku tau rencana seru untukmu kak!”
“Lihat saja nanti!”
Karena Reno merasa sangat bosan, akhirnya dia memutuskan untuk pulang sendiri. Sesampainya dirumah dia langsung masuk ke kamar untuk beristirahat. Ibu yang melihatnya pulang langsung menyusul Reno di kamarnya.
“Reno, mengapa kamu pulang sendirian?”
“Dimana Kak Dini?” Untuk menjawab pertanyaan ini, Reno sempat berpikir untuk meminta bantuan ibunya agar dapat bersama-sama menjalankan rencana seru untuk membalas kakaknya itu.
“Bu, tadi aku dan Kak Dini terpisah saat memasuki gedung pertunjukkan teater yang begitu sesak”.
“Kak Dini malah asyik sendiri melihat pertunjukkan sampai-sampai dia tak sadar kalau aku sudah tidak disampingnya lagi Bu”.
Ibu merasa heran atas perlakuan Dini tersebut. Reno mulai melancarkan jurusnya untuk mengajak ibu dalam rencana untuk membalas kakaknya itu.
“Bu, aku punya rencana untuk Kak Dini agar dia tidak pernah melupakan aku”. Ibu menyimak pernyataan Reno tersebut.
“Memang apa Nak?”
“Begini Bu, besok ulangtahun Kak Dini jadi aku berniat untuk memberikan kejutan pada hari ulangtahunnya itu”.
“Aku harap ibu membantu untuk merahasiakannya sampai Kak Dini menerima kue ulangtahun dariku ya”. Kesepakatan akhirnya tercapai.
Reno mulai melancarkan aksinya dimulai dari meminta bantuan sahabatnya. Dia pun menuju rumah sahabatnya itu. Sesampainya disana Reno menceritakan perihal rencana kejutan untuk ulangtahun kak Dini. Sahabatnya setuju lalu saat itu juga mulai melakukan aksinya.
“Kringgg kringgg kringgg, handphone Dini berdering”. Karena ruangan teater tidak memungkinkan untuk menerima telepon maka Dini memutuskan untuk keluar dari gedung.
“Ya hallo siapa ini?”
Dari balik telepon terdengar suara lelaki misterius bagi Dini.
“Adikmu yang bernama Reno berada di tangan saya, jika ingin dia selamat harap kirim tebusan uang 50 juta rupiah dan ingat jangan lapor pada polisi!”
Telepon langsung dimatikan oleh lelaki misterius itu. Setelah Dini menerima telepon misterius itu, dia baru sadar bahwa sejak tadi Reno tidak disampingnya.
“Astaga Reno dimana ya?”
Dini terus menyusuri dalam dan sekitar luar gedung pertunjukkan. Tak perduli matahari diluar begitu menyengatnya. Dia juga mencoba menelepon handphone Reno tapi tidak aktif. Hingga hari menjelang malam, akhirnya Dini memutuskan untuk pulang ke rumah sambil berpikir bahwa Reno telah berada dirumah.
“Assalammu’alaikum Bu, Dini pulang”.
Dini melihat kondisi didalam rumah begitu sepi bahkan Reno yang dia cari pun tidak ada. Dia hanya bertemu ibu dengan perasaaan gemetar dan bingung apa harus menceritakan bahwa Reno telah diculik.
“Dini, adikmu mana?”
Dini benar-benar tambah gemetar dan bingung menjawabnya. Setelah terus berpikir didalam hati, akhirnya Dini memutuskan untuk bercerita.
“Bu, tadi aku baru saja terima telepon dari lelaki misterius yang mengaku bahwa Reno ada bersamanya”.
“Lelaki itu juga meminta tebusan uang sebanyak 50 juta rupiah, Bu”.
Mendengar cerita Dini, dalam hati ibu baru mengerti rencana kejutan dari Reno untuk kakaknya ternyata seperti itu. Ibu yang sebelumnya telah sepakat untuk membantu Reno memilih untuk merahasiakannya dari Dini.
“Memang Reno tidak kamu jaga baik-baik ya Din?”
Dengan penuh penyesalan dan air mata, Dini mencoba menjelaskan kepada ibunya.
“Bu, maafkan Dini yang terlalu egois ini sampai-sampai lupa pada Reno karena begitu serius menikmati pertunjukkan teater Jepang”.
“Tapi sungguh Dini benar-benar sangat menyesal atas perbuatan Dini dan takkan diulangi lagi, Bu”.
Air mata terus mengalir di mata Dini. Ibu yang melihat penyesalan yang tulus dari Dini, mencoba untuk memberi nasihat pada anaknya.
“Sudah Nak, apa yang telah terjadi jangan terus disesali tapi jadikan itu sebagai pelajaran bagi kita untuk menjadi yang lebih baik lagi”.
“Sekarang sudah malam sebaiknya kamu tidur dan tidak perlu memikirkan lagi kejadian hari ini, mungkin saja besok semua akan terjawab”.
Dini merasa hatinya sedikit lega, kemudian dia memtuskan untuk mengikuti perkataan ibunya. Setelah Dini masuk ke kamarnya, ibu kemudian menelepon ke rumah sahabatnya Reno.
“Reno, kakakmu telah menyesali perbuatannya dan tidak akan terulang lagi”.
“Ibu harap besok kamu pulang ya sekaligus memberikan kejutan pada kakakmu itu”. Dalam hati Reno senang karena rencananya sukses total.
“Baik Bu, besok aku akan pulang dan begitu Kak Dini keluar dari pintu kamarnya, Reno akan memberikan kejutan kue ulangtahun untuknya”.
Pagi hari pun tiba. Dini bergegas keluar dari kamarnya untuk sarapan.
“Surprise!”
Reno dan ibu telah berada di depan pintu kamarnya. Reno bernyanyi sambil membawa kue ulangtahun. Dengan perasaan senang karena telah melihat adiknya itu kemudian Dini memeluknya erat.
“Reno maafkan kakak ya, mulai sekarang kakak takkan pernah meninggalkanmu sendiri lagi”.
Mendengar perkataan kakaknya yang begitu tulus, Reno merasa terharu.
“Akhirnya rencanaku yang hebat ini sukses juga Kak, hahaha”.
Dini baru sadar bahwa semuanya ini rencana yang telah diatur Reno.
“Ooo jadi drama penculikan kemarin itu karangan kamu”.
“Dasar anak nakal, hahaha!”
Ibu melihat kedua anaknya itu begitu senang dan bangga.
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Matahari bersinar terang bahkan terasa sangat panas. Dini mencoba utuk terus berjalan mencari adiknya yang hilang. Adiknya bernama Reno. Kejadian bermula ketika mereka berdua pergi untuk menonton pertunjukkan teater seni kebudayaan Jepang di Jakarta. Antusias Dini begitu besarnya hingga dia lupa terhadap keberadaan Reno disampingnya. Reno terlepas kala mereka hendak memasuki ruang pertunjukkan yang dipenuhi oleh sesaknya pengunjung yang datang. Dini terus saja asyik melihat pertunjukkan teater Jepang itu. Sementara Reno yang melihat kakaknya begitu semangat menikmati pertunjukkan sampai melupakan dirinya pun merasa bosan.
“Huhh, kakak benar-benar kelewatan!”
“Awas nanti tunggu saja balasanku!”
Kemudian terbersit dipikiran Reno untuk membuat suatu rencana untuk membalas kakaknya itu. “Tapi apa ya kira-kira yang harus aku lakukan?” Reno terus memutar otaknya memikirkan rencana seru untuk membalas kelakuan kakaknya. Hingga akhirnya sebuah titik terang dia dapatkan.
“Cringgg yeahhh aku tau rencana seru untukmu kak!”
“Lihat saja nanti!”
Karena Reno merasa sangat bosan, akhirnya dia memutuskan untuk pulang sendiri. Sesampainya dirumah dia langsung masuk ke kamar untuk beristirahat. Ibu yang melihatnya pulang langsung menyusul Reno di kamarnya.
“Reno, mengapa kamu pulang sendirian?”
“Dimana Kak Dini?” Untuk menjawab pertanyaan ini, Reno sempat berpikir untuk meminta bantuan ibunya agar dapat bersama-sama menjalankan rencana seru untuk membalas kakaknya itu.
“Bu, tadi aku dan Kak Dini terpisah saat memasuki gedung pertunjukkan teater yang begitu sesak”.
“Kak Dini malah asyik sendiri melihat pertunjukkan sampai-sampai dia tak sadar kalau aku sudah tidak disampingnya lagi Bu”.
Ibu merasa heran atas perlakuan Dini tersebut. Reno mulai melancarkan jurusnya untuk mengajak ibu dalam rencana untuk membalas kakaknya itu.
“Bu, aku punya rencana untuk Kak Dini agar dia tidak pernah melupakan aku”. Ibu menyimak pernyataan Reno tersebut.
“Memang apa Nak?”
“Begini Bu, besok ulangtahun Kak Dini jadi aku berniat untuk memberikan kejutan pada hari ulangtahunnya itu”.
“Aku harap ibu membantu untuk merahasiakannya sampai Kak Dini menerima kue ulangtahun dariku ya”. Kesepakatan akhirnya tercapai.
Reno mulai melancarkan aksinya dimulai dari meminta bantuan sahabatnya. Dia pun menuju rumah sahabatnya itu. Sesampainya disana Reno menceritakan perihal rencana kejutan untuk ulangtahun kak Dini. Sahabatnya setuju lalu saat itu juga mulai melakukan aksinya.
“Kringgg kringgg kringgg, handphone Dini berdering”. Karena ruangan teater tidak memungkinkan untuk menerima telepon maka Dini memutuskan untuk keluar dari gedung.
“Ya hallo siapa ini?”
Dari balik telepon terdengar suara lelaki misterius bagi Dini.
“Adikmu yang bernama Reno berada di tangan saya, jika ingin dia selamat harap kirim tebusan uang 50 juta rupiah dan ingat jangan lapor pada polisi!”
Telepon langsung dimatikan oleh lelaki misterius itu. Setelah Dini menerima telepon misterius itu, dia baru sadar bahwa sejak tadi Reno tidak disampingnya.
“Astaga Reno dimana ya?”
Dini terus menyusuri dalam dan sekitar luar gedung pertunjukkan. Tak perduli matahari diluar begitu menyengatnya. Dia juga mencoba menelepon handphone Reno tapi tidak aktif. Hingga hari menjelang malam, akhirnya Dini memutuskan untuk pulang ke rumah sambil berpikir bahwa Reno telah berada dirumah.
“Assalammu’alaikum Bu, Dini pulang”.
Dini melihat kondisi didalam rumah begitu sepi bahkan Reno yang dia cari pun tidak ada. Dia hanya bertemu ibu dengan perasaaan gemetar dan bingung apa harus menceritakan bahwa Reno telah diculik.
“Dini, adikmu mana?”
Dini benar-benar tambah gemetar dan bingung menjawabnya. Setelah terus berpikir didalam hati, akhirnya Dini memutuskan untuk bercerita.
“Bu, tadi aku baru saja terima telepon dari lelaki misterius yang mengaku bahwa Reno ada bersamanya”.
“Lelaki itu juga meminta tebusan uang sebanyak 50 juta rupiah, Bu”.
Mendengar cerita Dini, dalam hati ibu baru mengerti rencana kejutan dari Reno untuk kakaknya ternyata seperti itu. Ibu yang sebelumnya telah sepakat untuk membantu Reno memilih untuk merahasiakannya dari Dini.
“Memang Reno tidak kamu jaga baik-baik ya Din?”
Dengan penuh penyesalan dan air mata, Dini mencoba menjelaskan kepada ibunya.
“Bu, maafkan Dini yang terlalu egois ini sampai-sampai lupa pada Reno karena begitu serius menikmati pertunjukkan teater Jepang”.
“Tapi sungguh Dini benar-benar sangat menyesal atas perbuatan Dini dan takkan diulangi lagi, Bu”.
Air mata terus mengalir di mata Dini. Ibu yang melihat penyesalan yang tulus dari Dini, mencoba untuk memberi nasihat pada anaknya.
“Sudah Nak, apa yang telah terjadi jangan terus disesali tapi jadikan itu sebagai pelajaran bagi kita untuk menjadi yang lebih baik lagi”.
“Sekarang sudah malam sebaiknya kamu tidur dan tidak perlu memikirkan lagi kejadian hari ini, mungkin saja besok semua akan terjawab”.
Dini merasa hatinya sedikit lega, kemudian dia memtuskan untuk mengikuti perkataan ibunya. Setelah Dini masuk ke kamarnya, ibu kemudian menelepon ke rumah sahabatnya Reno.
“Reno, kakakmu telah menyesali perbuatannya dan tidak akan terulang lagi”.
“Ibu harap besok kamu pulang ya sekaligus memberikan kejutan pada kakakmu itu”. Dalam hati Reno senang karena rencananya sukses total.
“Baik Bu, besok aku akan pulang dan begitu Kak Dini keluar dari pintu kamarnya, Reno akan memberikan kejutan kue ulangtahun untuknya”.
Pagi hari pun tiba. Dini bergegas keluar dari kamarnya untuk sarapan.
“Surprise!”
Reno dan ibu telah berada di depan pintu kamarnya. Reno bernyanyi sambil membawa kue ulangtahun. Dengan perasaan senang karena telah melihat adiknya itu kemudian Dini memeluknya erat.
“Reno maafkan kakak ya, mulai sekarang kakak takkan pernah meninggalkanmu sendiri lagi”.
Mendengar perkataan kakaknya yang begitu tulus, Reno merasa terharu.
“Akhirnya rencanaku yang hebat ini sukses juga Kak, hahaha”.
Dini baru sadar bahwa semuanya ini rencana yang telah diatur Reno.
“Ooo jadi drama penculikan kemarin itu karangan kamu”.
“Dasar anak nakal, hahaha!”
Ibu melihat kedua anaknya itu begitu senang dan bangga.
Annisa Putri R.
10107214
3 KA 12
Rabu, 11 November 2009
Tugas PBO Java 3
Abstract Class dan Interface
abstract class Animal{
protected String nama;
protected int jumKaki;
public Animal(String nama, int kaki){
this.nama=nama;
jumKaki=kaki;
}
public abstract void bersuara();
public static void makan(){
}
public void isAnimal(){
System.out.println("nama :"+nama);
System.out.println("jumlah kaki :"+jumKaki);
}
}
interface Human{
public void bersuara();
public void ketawa();
}
class Scoobydoo extends Animal implements Human{
public Scoobydoo(){
super("scoobydoo",4);
}
public void bersuara(){
System.out.println("\nScoobydoo bi dooo...");
}
public void ketawa(){
System.out.println("hihihihihi...");
}
public static void makan(){
System.out.println("mmm... yummy...");
}
public static void main(String[] args){
Scoobydoo a = new Scoobydoo();
a.isAnimal();
a.bersuara();
a.ketawa();
a.makan();
}
}
Output :
nama :scoobydoo
jumlah kaki :4
Scoobydoo bi dooo...
hihihihihi...
mmm... yummy...
abstract class Animal{
protected String nama;
protected int jumKaki;
public Animal(String nama, int kaki){
this.nama=nama;
jumKaki=kaki;
}
public abstract void bersuara();
public static void makan(){
}
public void isAnimal(){
System.out.println("nama :"+nama);
System.out.println("jumlah kaki :"+jumKaki);
}
}
interface Human{
public void bersuara();
public void ketawa();
}
class Scoobydoo extends Animal implements Human{
public Scoobydoo(){
super("scoobydoo",4);
}
public void bersuara(){
System.out.println("\nScoobydoo bi dooo...");
}
public void ketawa(){
System.out.println("hihihihihi...");
}
public static void makan(){
System.out.println("mmm... yummy...");
}
public static void main(String[] args){
Scoobydoo a = new Scoobydoo();
a.isAnimal();
a.bersuara();
a.ketawa();
a.makan();
}
}
Output :
nama :scoobydoo
jumlah kaki :4
Scoobydoo bi dooo...
hihihihihi...
mmm... yummy...
Senin, 26 Oktober 2009
Tulisan Portofolio Bahasa Indonesia
PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM KONSEP ILMIAH
Dalam menulis karya ilmiah diperlukan penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Karena karya ilmiah itu sendiri akan menjadi sumber ilmu bagi banyak orang dalam menulis karya ilmiahnya. Namun banyak karya ilmiah yang kurang memperhatikan aspek bahasa ini. Kebanyakan dari penulis hanya memperhatikan aspek isi saja padahal ini sangat penting dalam penulisan karya ilmiah yang baik.
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berbahasa. Bahasa begitu besar peranannya dalam kehidupan. Adapun pengertian Bahasa Indonesia itu sendiri adalah kesatuan bunyi penuh arti yang bersifat arbitrer yang berfungsi sebagai sarana komunikasi.
Berdasarkan keadaannya, bahasa dapat dibagi menjadi dua jenis dua jenis, yaitu bahasa formal dan bahasa nonformal. Bahasa formal adalah bahasa yang digunakan dalam keadaan yang resmi, seperti contohnya dapat kita lihat di sekolah, departemen-departemen dalam negri sedangkan bahasa nonformal adalah bahasa yang digunakan dalam keadaan yang tidak resmi, seperti contoh bahasa yang digunakan masyarakat dalam sehari-hari. Sedangkan menurut penyampaiannya, bahasa dapat dibagi atas dua jenis, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan adalah bahasa yang yang dipakai dalam berkomunikasi secara langsung, sedangkan bahasa tulisan digunakan dalam berkomunikasi secara tidak langsung atau ditulis.
Kedua jenis bahasa tersebut mempunyai aturan-aturan tersendiri yang harus harus diikuti untuk berbahasa yang baik dan benar. Dalam bahasa indonesia dikenal istilah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD adalah aturan-aturan untuk berbahasa dengan baik yang benar.
Karya ilmiah adalah tulisan-tulisan yang bercirikan tentang catatan ilmu pengetahuan yang disusun atas dasar menggali pegetahuan-pengatahuan lebih dalam. dan dalam menulis karya ilmiah peranan Bahasa Indonesia sangat penting untuk tercapainya karya ilmiah yang baik dan benar.
Dalam menulis karya ilmiah dibutuhkan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan EYD, karena karya ilmiah merupakan sumber ilmu yang akan dipakai sebagai referensi (rujukan) bagi karya lain. Jika sebuah karya ilmiah menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ditakutkan akan terjadi multipenafsiran pada tiap-tiap orang. Untuk mengantisipasi hal tersebut dibutuhkan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Jadi berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Bahasa Indonesia sangat berperan dalam konsep ilmiah terutama dalam pembuatan tulisan ilmiah dan juga dalam pembuatan laporan laporan ilmiah dalam sebuah instansi yang resmi.
Sumber :
www.indoskripsi.com
Dalam menulis karya ilmiah diperlukan penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Karena karya ilmiah itu sendiri akan menjadi sumber ilmu bagi banyak orang dalam menulis karya ilmiahnya. Namun banyak karya ilmiah yang kurang memperhatikan aspek bahasa ini. Kebanyakan dari penulis hanya memperhatikan aspek isi saja padahal ini sangat penting dalam penulisan karya ilmiah yang baik.
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berbahasa. Bahasa begitu besar peranannya dalam kehidupan. Adapun pengertian Bahasa Indonesia itu sendiri adalah kesatuan bunyi penuh arti yang bersifat arbitrer yang berfungsi sebagai sarana komunikasi.
Berdasarkan keadaannya, bahasa dapat dibagi menjadi dua jenis dua jenis, yaitu bahasa formal dan bahasa nonformal. Bahasa formal adalah bahasa yang digunakan dalam keadaan yang resmi, seperti contohnya dapat kita lihat di sekolah, departemen-departemen dalam negri sedangkan bahasa nonformal adalah bahasa yang digunakan dalam keadaan yang tidak resmi, seperti contoh bahasa yang digunakan masyarakat dalam sehari-hari. Sedangkan menurut penyampaiannya, bahasa dapat dibagi atas dua jenis, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan adalah bahasa yang yang dipakai dalam berkomunikasi secara langsung, sedangkan bahasa tulisan digunakan dalam berkomunikasi secara tidak langsung atau ditulis.
Kedua jenis bahasa tersebut mempunyai aturan-aturan tersendiri yang harus harus diikuti untuk berbahasa yang baik dan benar. Dalam bahasa indonesia dikenal istilah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD adalah aturan-aturan untuk berbahasa dengan baik yang benar.
Karya ilmiah adalah tulisan-tulisan yang bercirikan tentang catatan ilmu pengetahuan yang disusun atas dasar menggali pegetahuan-pengatahuan lebih dalam. dan dalam menulis karya ilmiah peranan Bahasa Indonesia sangat penting untuk tercapainya karya ilmiah yang baik dan benar.
Dalam menulis karya ilmiah dibutuhkan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan EYD, karena karya ilmiah merupakan sumber ilmu yang akan dipakai sebagai referensi (rujukan) bagi karya lain. Jika sebuah karya ilmiah menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ditakutkan akan terjadi multipenafsiran pada tiap-tiap orang. Untuk mengantisipasi hal tersebut dibutuhkan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Jadi berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Bahasa Indonesia sangat berperan dalam konsep ilmiah terutama dalam pembuatan tulisan ilmiah dan juga dalam pembuatan laporan laporan ilmiah dalam sebuah instansi yang resmi.
Sumber :
www.indoskripsi.com
Rabu, 21 Oktober 2009
Tugas PBO Java 3KA12
1. Contoh Program Inheritance
binatang.java (sebagai file superclass)
class binatang {
public void methodAsli(){
System.out.println("SUPERCLASS : BINATANG");
}
public static void main(String[] args){
binatang oks = new binatang();
oks.methodAsli();
}
}
Output :
SUPERCLASS : BINATANG
serangga.java (sebagai file subclass)
class serangga extends binatang {
public void methodPemanggil() {
super.methodAsli();
}
public void methodJenis() {
System.out.println("SUBCLASS : SERANGGA");
System.out.println("Jenis Serangga : ");
System.out.println("a. Kupu-kupu");
System.out.println("b. Nyamuk");
System.out.println("c. Lebah");
}
public void methodKegiatan() {
System.out.println("Kegiatan :");
System.out.println("a. Bermetamorfosis");
System.out.println("b. Bertelur jentik");
System.out.println("c. Menyengat");
}
public static void main(String[] args) {
serangga oks = new serangga();
oks.methodPemanggil();
oks.methodJenis();
oks.methodKegiatan();
}
}
Output :
SUPERCLASS : BINATANG
SUBCLASS : SERANGGA
Jenis Serangga :
a. Kupu-kupu
b. Nyamuk
c. Lebah
Kegiatan :
a. Bermetamorfosis
b. Bertelur jentik
c. Menyengat
2. Contoh Program Information Hiding dan Encapsulation
class siswa {
private String Nama,NPM,Kelas; //atribut yang di hide
private int TahunSekarang,TahunLahir,Umur; //atribut yang dihide
public String GetNama()
{
return Nama;
}
public void SetNama(String X) {
Nama = X;
}
public String GetNPM()
{
return NPM;
}
public void SetNPM(String Y) {
NPM = Y;
}
public String GetKelas() {
return Kelas;
}
public void SetKelas(String Z) {
Kelas = Z;
}
public int GetTahunSekarang() {
return TahunSekarang;
}
public void SetTahunSekarang (int TS) {
TahunSekarang = TS;
}
public int GetTahunLahir() {
return TahunLahir;
}
public void SetTahunLahir(int Tahun) {
if(Tahun < 1900)
TahunLahir = 1900;
else
TahunLahir = Tahun;
}
void Umur(){
Umur = TahunSekarang - TahunLahir;
System.out.println ("Umur : " + Umur);
}
}
class TestSiswa{
public static void main(String[] args) {
siswa data1=new siswa();
siswa data2=new siswa();
data1.SetNama("Frans");
data1.SetNPM("1010123");
data1.SetKelas("3KA01");
data1.SetTahunSekarang(2009);
data1.SetTahunLahir(1988);
data2.SetNama("Luna");
data2.SetNPM("1010456");
data2.SetKelas("3KA02");
data2.SetTahunSekarang(2009);
data2.SetTahunLahir(1989);
System.out.println ("Nama : "+ data1.GetNama());
System.out.println ("NPM : "+ data1.GetNPM());
System.out.println ("Kelas : "+ data1.GetKelas());
System.out.println ("Tahun Lahir : "+ data1.GetTahunLahir());
data1.Umur();
System.out.println ("Nama : "+ data2.GetNama());
System.out.println ("NPM : "+ data2.GetNPM());
System.out.println ("Kelas : "+ data2.GetKelas());
System.out.println ("Tahun Lahir : "+ data2.GetTahunLahir());
data2.Umur();
}
}
Output :
Nama : Frans
NPM : 1010123
Kelas : 3KA01
Tahun Lahir : 1988
Umur : 21
Nama : Luna
NPM : 1010456
Kelas : 3KA02
Tahun Lahir : 1989
Umur : 20
binatang.java (sebagai file superclass)
class binatang {
public void methodAsli(){
System.out.println("SUPERCLASS : BINATANG");
}
public static void main(String[] args){
binatang oks = new binatang();
oks.methodAsli();
}
}
Output :
SUPERCLASS : BINATANG
serangga.java (sebagai file subclass)
class serangga extends binatang {
public void methodPemanggil() {
super.methodAsli();
}
public void methodJenis() {
System.out.println("SUBCLASS : SERANGGA");
System.out.println("Jenis Serangga : ");
System.out.println("a. Kupu-kupu");
System.out.println("b. Nyamuk");
System.out.println("c. Lebah");
}
public void methodKegiatan() {
System.out.println("Kegiatan :");
System.out.println("a. Bermetamorfosis");
System.out.println("b. Bertelur jentik");
System.out.println("c. Menyengat");
}
public static void main(String[] args) {
serangga oks = new serangga();
oks.methodPemanggil();
oks.methodJenis();
oks.methodKegiatan();
}
}
Output :
SUPERCLASS : BINATANG
SUBCLASS : SERANGGA
Jenis Serangga :
a. Kupu-kupu
b. Nyamuk
c. Lebah
Kegiatan :
a. Bermetamorfosis
b. Bertelur jentik
c. Menyengat
2. Contoh Program Information Hiding dan Encapsulation
class siswa {
private String Nama,NPM,Kelas; //atribut yang di hide
private int TahunSekarang,TahunLahir,Umur; //atribut yang dihide
public String GetNama()
{
return Nama;
}
public void SetNama(String X) {
Nama = X;
}
public String GetNPM()
{
return NPM;
}
public void SetNPM(String Y) {
NPM = Y;
}
public String GetKelas() {
return Kelas;
}
public void SetKelas(String Z) {
Kelas = Z;
}
public int GetTahunSekarang() {
return TahunSekarang;
}
public void SetTahunSekarang (int TS) {
TahunSekarang = TS;
}
public int GetTahunLahir() {
return TahunLahir;
}
public void SetTahunLahir(int Tahun) {
if(Tahun < 1900)
TahunLahir = 1900;
else
TahunLahir = Tahun;
}
void Umur(){
Umur = TahunSekarang - TahunLahir;
System.out.println ("Umur : " + Umur);
}
}
class TestSiswa{
public static void main(String[] args) {
siswa data1=new siswa();
siswa data2=new siswa();
data1.SetNama("Frans");
data1.SetNPM("1010123");
data1.SetKelas("3KA01");
data1.SetTahunSekarang(2009);
data1.SetTahunLahir(1988);
data2.SetNama("Luna");
data2.SetNPM("1010456");
data2.SetKelas("3KA02");
data2.SetTahunSekarang(2009);
data2.SetTahunLahir(1989);
System.out.println ("Nama : "+ data1.GetNama());
System.out.println ("NPM : "+ data1.GetNPM());
System.out.println ("Kelas : "+ data1.GetKelas());
System.out.println ("Tahun Lahir : "+ data1.GetTahunLahir());
data1.Umur();
System.out.println ("Nama : "+ data2.GetNama());
System.out.println ("NPM : "+ data2.GetNPM());
System.out.println ("Kelas : "+ data2.GetKelas());
System.out.println ("Tahun Lahir : "+ data2.GetTahunLahir());
data2.Umur();
}
}
Output :
Nama : Frans
NPM : 1010123
Kelas : 3KA01
Tahun Lahir : 1988
Umur : 21
Nama : Luna
NPM : 1010456
Kelas : 3KA02
Tahun Lahir : 1989
Umur : 20
Sabtu, 17 Oktober 2009
Tugas Portofolio Bahasa Indonesia
PERKEMBANGAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Di dalam sejarahnya, bahasa Indonesia telah berkembang cukup menarik. Bahasa Indonesia yang tadinya hanya merupakan bahasa Melayu dengan pendukung yang kecil telah berkembang menjadi bahasa Indonesia yang besar. Bahasa ini telah menjadi bahasa lebih dari 200 juta rakyat di Nusantara Indonesia. Sebagian besar diantaranya juga telah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama. Bahasa Indonesia yang tadinya berkembang dari bahasa Melayu itu telah "menggusur" sejumlah bahasa lokal (etnis) yang kecil. Bahasa Indonesia yang semulanya berasal dari bahasa Melayu itu bahkan juga menggeser dan menggoyahkan bahasa etnis-etnis yang cukup besar, seperti bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa dari masyarakat baru yang bernama masyarakat Indonesia. Di dalam persaingannya untuk merebut pasar kerja, bahasa Indonesia telah mengalahkan bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia. Bahasa Indonesia juga telah tumbuh dan berkembang menjadi bahasa yang modern pula.
Perkembangan yang demikian akan terus berlanjut. Perkembangan tersebut akan banyak ditentukan oleh tingkat kemajuan masyarakat dan peranan yang strategis dari masyarakat dan kawasan ini di masa depan. Diramalkan bahwa masyarakat kawasan ini, yaitu Indonesia, Malasyia, Thailand, Vietnam, Brunai Darussalam, dan Filipina akan menjadi salah satu global-tribe yang penting di dunia. Jika itu terjadi, bahasa Indonesia (lebih jauh bahasa Melayu) juga akan menjadi bahasa yang lebih bersifat global. Proses globalisasi bahasa Melayu (baru) untuk kawasan Nusantara, dan bahasa-bahasa Melayu untuk kawasan Asia Pasifik (mungkin termasuk Australia) menjadi tak terelakkan. Peranan kawasan ini (termasuk masyarakatnya, tentu saja) sebagai kekuatan ekonomi, industri dan ilmu pengetahuan yang baru di dunia, akan menentukan pula bagaimana perkembangan bahasa Indonesia (dan bahasa Melayu) modern. Bahasa dan sastra Indonesia sudah semenjak lama memiliki tradisi kosmopolitan. Sastra modern Indonesia telah menggeser dan menggusur sastra tradisi yang ada di berbagai etnis yang ada di Nusantara.
Perubahan yang terjadi itu tidak hanya menyangkut masalah struktur dan bahasa, tetapi lebih jauh mengungkapkan permasalahan manusia baru (atau lebih tepat manusia marginal dan tradisional) yang dialami manusia di dalam sebuah proses perubahan. Lihatlah tokoh-tokoh dalam roman dan novel Indonesia. Lihatlah tokoh Siti Nurbaya di dalam roman Siti Nurbaya, tokoh Zainudin di dalam roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, tokoh Hanafi di dalam roman Salah Asuhan, tokoh Tini, dan Tono di dalam novel Belenggu, sampai kepada tokoh Lantip di dalam roman Priyayi. Mereka adalah tokoh-tokoh yang berusaha masuk ke dunia yang baru, dunia yang global, dengan tertatih-tatih.
Dengan demikian, satra Indonesia (dan Melayu) modern pada hakikatnya adalah sastra yang berada pada jalur yang mengglobal itu. Sebagaimana dengan perkembangan bahasa Indonesia, sastra Indonesia tidak ada masalah dalam globalisasi karena ia memang berada di dalamnya. Yang menjadi soal adalah bagaimana menjadikan bahasa dan sastra itu memiliki posisi yang kuat di tengah-tengah masyarakatnya. Atau lebih jauh, bagaimana langkah untuk menjadikan masyarakatnya memiliki posisi kuat di tengah-tengah masyarakat dunia (lainnya). Kalau merujuk kepada pandangan-pandangan Alvin Toffler atau John Naisbitt, dua peramal masa depan tanpa bola-bola kristal, bahasa Indonesia dan sastra Indonesia akan menjadi bahasa (dan sastra) yang penting di dunia.
Peristiwa-peristiwa Penting yang Berkaitan dengan Perkembangan Bahasa Melayu/Indonesia
Perinciannya sebagai berikut :
• Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen dan ia dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
• Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 ia diubah menjadi Balai Pustaka. Balai itu menerbitkan buku-buku novel seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
• Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan memancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan bahasa Indonesia.
• Pada tahun 1933 secara resmi berdirilah sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana dan kawan-kawan.
• Pada tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkanlah Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
• Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar RI 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
• Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
• Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1954 juga salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
• Pada tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57, tahun 1972.
• Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
• Kongres Bahasa Indonesia III yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1978 merupakan peristiwa penting bagi kehidupan bahasa Indonesia. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
• Kongres bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 21-26 November 1983. Ia diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
• Kongres bahasa Indonesia V di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 3 November 1988. Ia dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Nusantara (sebutan bagi negara Indonesia) dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
• Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1993. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Syarikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
• Kongres Bahasa Indonesia VII diselenggarakan di Hotel Indonesia, Jakarta pada tanggal 26-30 Oktober 1998. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Keanggotaannya terdiri dari tokoh masyarakat dan pakar yang mempunyai kepedulian terhadap bahasa dan sastra.
b. Tugasnya memberikan nasihat kepada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa serta mengupayakan peningkatan status kelembagaan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Sumber :
• Forum Bahasa dan Sastra
• http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
Di dalam sejarahnya, bahasa Indonesia telah berkembang cukup menarik. Bahasa Indonesia yang tadinya hanya merupakan bahasa Melayu dengan pendukung yang kecil telah berkembang menjadi bahasa Indonesia yang besar. Bahasa ini telah menjadi bahasa lebih dari 200 juta rakyat di Nusantara Indonesia. Sebagian besar diantaranya juga telah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama. Bahasa Indonesia yang tadinya berkembang dari bahasa Melayu itu telah "menggusur" sejumlah bahasa lokal (etnis) yang kecil. Bahasa Indonesia yang semulanya berasal dari bahasa Melayu itu bahkan juga menggeser dan menggoyahkan bahasa etnis-etnis yang cukup besar, seperti bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa dari masyarakat baru yang bernama masyarakat Indonesia. Di dalam persaingannya untuk merebut pasar kerja, bahasa Indonesia telah mengalahkan bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia. Bahasa Indonesia juga telah tumbuh dan berkembang menjadi bahasa yang modern pula.
Perkembangan yang demikian akan terus berlanjut. Perkembangan tersebut akan banyak ditentukan oleh tingkat kemajuan masyarakat dan peranan yang strategis dari masyarakat dan kawasan ini di masa depan. Diramalkan bahwa masyarakat kawasan ini, yaitu Indonesia, Malasyia, Thailand, Vietnam, Brunai Darussalam, dan Filipina akan menjadi salah satu global-tribe yang penting di dunia. Jika itu terjadi, bahasa Indonesia (lebih jauh bahasa Melayu) juga akan menjadi bahasa yang lebih bersifat global. Proses globalisasi bahasa Melayu (baru) untuk kawasan Nusantara, dan bahasa-bahasa Melayu untuk kawasan Asia Pasifik (mungkin termasuk Australia) menjadi tak terelakkan. Peranan kawasan ini (termasuk masyarakatnya, tentu saja) sebagai kekuatan ekonomi, industri dan ilmu pengetahuan yang baru di dunia, akan menentukan pula bagaimana perkembangan bahasa Indonesia (dan bahasa Melayu) modern. Bahasa dan sastra Indonesia sudah semenjak lama memiliki tradisi kosmopolitan. Sastra modern Indonesia telah menggeser dan menggusur sastra tradisi yang ada di berbagai etnis yang ada di Nusantara.
Perubahan yang terjadi itu tidak hanya menyangkut masalah struktur dan bahasa, tetapi lebih jauh mengungkapkan permasalahan manusia baru (atau lebih tepat manusia marginal dan tradisional) yang dialami manusia di dalam sebuah proses perubahan. Lihatlah tokoh-tokoh dalam roman dan novel Indonesia. Lihatlah tokoh Siti Nurbaya di dalam roman Siti Nurbaya, tokoh Zainudin di dalam roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, tokoh Hanafi di dalam roman Salah Asuhan, tokoh Tini, dan Tono di dalam novel Belenggu, sampai kepada tokoh Lantip di dalam roman Priyayi. Mereka adalah tokoh-tokoh yang berusaha masuk ke dunia yang baru, dunia yang global, dengan tertatih-tatih.
Dengan demikian, satra Indonesia (dan Melayu) modern pada hakikatnya adalah sastra yang berada pada jalur yang mengglobal itu. Sebagaimana dengan perkembangan bahasa Indonesia, sastra Indonesia tidak ada masalah dalam globalisasi karena ia memang berada di dalamnya. Yang menjadi soal adalah bagaimana menjadikan bahasa dan sastra itu memiliki posisi yang kuat di tengah-tengah masyarakatnya. Atau lebih jauh, bagaimana langkah untuk menjadikan masyarakatnya memiliki posisi kuat di tengah-tengah masyarakat dunia (lainnya). Kalau merujuk kepada pandangan-pandangan Alvin Toffler atau John Naisbitt, dua peramal masa depan tanpa bola-bola kristal, bahasa Indonesia dan sastra Indonesia akan menjadi bahasa (dan sastra) yang penting di dunia.
Peristiwa-peristiwa Penting yang Berkaitan dengan Perkembangan Bahasa Melayu/Indonesia
Perinciannya sebagai berikut :
• Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen dan ia dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
• Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 ia diubah menjadi Balai Pustaka. Balai itu menerbitkan buku-buku novel seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
• Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan memancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan bahasa Indonesia.
• Pada tahun 1933 secara resmi berdirilah sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana dan kawan-kawan.
• Pada tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkanlah Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
• Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar RI 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
• Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
• Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1954 juga salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
• Pada tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57, tahun 1972.
• Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
• Kongres Bahasa Indonesia III yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1978 merupakan peristiwa penting bagi kehidupan bahasa Indonesia. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
• Kongres bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 21-26 November 1983. Ia diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
• Kongres bahasa Indonesia V di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 3 November 1988. Ia dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Nusantara (sebutan bagi negara Indonesia) dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
• Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1993. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Syarikat. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
• Kongres Bahasa Indonesia VII diselenggarakan di Hotel Indonesia, Jakarta pada tanggal 26-30 Oktober 1998. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Keanggotaannya terdiri dari tokoh masyarakat dan pakar yang mempunyai kepedulian terhadap bahasa dan sastra.
b. Tugasnya memberikan nasihat kepada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa serta mengupayakan peningkatan status kelembagaan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Sumber :
• Forum Bahasa dan Sastra
• http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
Rabu, 23 September 2009
Contoh-Contoh Program Java
Contoh Program Break
Syntax:
class TestBreak{
public static void main(String[] args){
System.out.println("Sebelum for");
for(int x=0;x<10;x++){
if(x==4)
break;
System.out.println("Nilai x : "+x);
}
System.out.println("Setelah For");
}
}
Output:
Sebelum for
Nilai x : 0
Nilai x : 1
Nilai x : 2
Nilai x : 3
Setelah for
Contoh Program Continue
Syntax:
class TestContinue{
public static void main(String[] args){
int x=10;
System.out.println("Sebelum while");
while(x<=20){
x++;
if(x%2==0)
continue;
System.out.println("Nilai x : "+x);
}
System.out.println("Sesudah while");
}
}
Output:
Sebelum while
Nilai x : 11
Nilai x : 13
Nilai x : 15
Nilai x : 17
Nilai x : 19
Nilai x : 21
Sesudah while
Contoh Program Return
Syntax:
class Orang{
public String cetakNama(){
return "Hello Nama Saya Anis!";
}
public static void main(String[] args){
Orang org = new Orang();
System.out.println("Sebelum panggil method");
System.out.println(org.cetakNama());
System.out.println("Sesudah panggil method");
}
}
Output:
Sebelum panggil method
Hello Nama Saya Anis!
Sesudah panggil method
Contoh Program Class
Syntax:
class Manusia{
String nama;
String jenkel;
byte usia;
String alamat;
}
class DemoManusia{
public static void main(String args[]){
Manusia m1,m2;
m1 = new Manusia();
m2 = new Manusia();
m1.nama="Mandala";
m1.jenkel="Laki-laki";
m1.usia=23;
m1.alamat="Jl.Kemiri Sari no.7 Salatiga";
m2.nama="Bella";
m2.jenkel="Perempuan";
m2.usia=23;
m2.alamat="Jl.Dahlia Raya no.5 Bogor";
System.out.println("Nama : "+m1.nama);
System.out.println("Jenkel : "+m1.jenkel);
System.out.println("Usia : "+m1.usia);
System.out.println("Alamat : "+m1.alamat);
System.out.println("Nama : "+m2.nama);
System.out.println("Jenkel : "+m2.jenkel);
System.out.println("Usia : "+m2.usia);
System.out.println("Alamat : "+m2.alamat);
}
}
Output:
Nama : Mandala
Jenkel : Laki-laki
Usia : 23
Alamat : Jl. Kemiri Sari no.7 Salatiga
Nama : Bella
Jenkel : Perempuan
Usia : 23
Alamat : Jl. Dahlia Raya no.5 Bogor
Contoh Program Method
Syntax:
class Manusia {
//Hak akses private
private String Nama;
private int TahunSekarang, TahunLahir, Umur;
//Getter Method untuk nama
public String GetNama()
{
return Nama;
}
//Setter Method untuk nama
public void SetNama(String N) {
Nama = N;
}
//Getter Method untuk tahun Sekarang
public int GetTahunSekarang() {
return TahunSekarang;
}
//Settter Method untuk tahun Sekarang
public void SetTahunSekarang (int TS) {
TahunSekarang = TS;
}
//Getter Method untuk tahun lahir
public int GetTahunLahir() {
return TahunLahir;
}
//Setter Method untuk tahun lahir
public void SetTahunLahir(int Tahun) {
if(Tahun < 1900)
TahunLahir = 1900;
else
TahunLahir = Tahun;
}
void Umur(){
Umur = TahunSekarang - TahunLahir;
System.out.println ("Umur = " + Umur);
}
}
class TesManusia{
public static void main(String[] args) {
// TODO code application logic here
Manusia data1=new Manusia();
data1.SetNama("Rara");
data1.SetTahunSekarang(2009);
data1.SetTahunLahir(1985);
System.out.println ("Nama = "+ data1.GetNama());
System.out.println ("Tahun Lahir = "+ data1.GetTahunLahir());
data1.Umur();
}
}
Output:
Nama = Rara
Tahun Lahir = 1985
Umur = 24
Syntax:
class TestBreak{
public static void main(String[] args){
System.out.println("Sebelum for");
for(int x=0;x<10;x++){
if(x==4)
break;
System.out.println("Nilai x : "+x);
}
System.out.println("Setelah For");
}
}
Output:
Sebelum for
Nilai x : 0
Nilai x : 1
Nilai x : 2
Nilai x : 3
Setelah for
Contoh Program Continue
Syntax:
class TestContinue{
public static void main(String[] args){
int x=10;
System.out.println("Sebelum while");
while(x<=20){
x++;
if(x%2==0)
continue;
System.out.println("Nilai x : "+x);
}
System.out.println("Sesudah while");
}
}
Output:
Sebelum while
Nilai x : 11
Nilai x : 13
Nilai x : 15
Nilai x : 17
Nilai x : 19
Nilai x : 21
Sesudah while
Contoh Program Return
Syntax:
class Orang{
public String cetakNama(){
return "Hello Nama Saya Anis!";
}
public static void main(String[] args){
Orang org = new Orang();
System.out.println("Sebelum panggil method");
System.out.println(org.cetakNama());
System.out.println("Sesudah panggil method");
}
}
Output:
Sebelum panggil method
Hello Nama Saya Anis!
Sesudah panggil method
Contoh Program Class
Syntax:
class Manusia{
String nama;
String jenkel;
byte usia;
String alamat;
}
class DemoManusia{
public static void main(String args[]){
Manusia m1,m2;
m1 = new Manusia();
m2 = new Manusia();
m1.nama="Mandala";
m1.jenkel="Laki-laki";
m1.usia=23;
m1.alamat="Jl.Kemiri Sari no.7 Salatiga";
m2.nama="Bella";
m2.jenkel="Perempuan";
m2.usia=23;
m2.alamat="Jl.Dahlia Raya no.5 Bogor";
System.out.println("Nama : "+m1.nama);
System.out.println("Jenkel : "+m1.jenkel);
System.out.println("Usia : "+m1.usia);
System.out.println("Alamat : "+m1.alamat);
System.out.println("Nama : "+m2.nama);
System.out.println("Jenkel : "+m2.jenkel);
System.out.println("Usia : "+m2.usia);
System.out.println("Alamat : "+m2.alamat);
}
}
Output:
Nama : Mandala
Jenkel : Laki-laki
Usia : 23
Alamat : Jl. Kemiri Sari no.7 Salatiga
Nama : Bella
Jenkel : Perempuan
Usia : 23
Alamat : Jl. Dahlia Raya no.5 Bogor
Contoh Program Method
Syntax:
class Manusia {
//Hak akses private
private String Nama;
private int TahunSekarang, TahunLahir, Umur;
//Getter Method untuk nama
public String GetNama()
{
return Nama;
}
//Setter Method untuk nama
public void SetNama(String N) {
Nama = N;
}
//Getter Method untuk tahun Sekarang
public int GetTahunSekarang() {
return TahunSekarang;
}
//Settter Method untuk tahun Sekarang
public void SetTahunSekarang (int TS) {
TahunSekarang = TS;
}
//Getter Method untuk tahun lahir
public int GetTahunLahir() {
return TahunLahir;
}
//Setter Method untuk tahun lahir
public void SetTahunLahir(int Tahun) {
if(Tahun < 1900)
TahunLahir = 1900;
else
TahunLahir = Tahun;
}
void Umur(){
Umur = TahunSekarang - TahunLahir;
System.out.println ("Umur = " + Umur);
}
}
class TesManusia{
public static void main(String[] args) {
// TODO code application logic here
Manusia data1=new Manusia();
data1.SetNama("Rara");
data1.SetTahunSekarang(2009);
data1.SetTahunLahir(1985);
System.out.println ("Nama = "+ data1.GetNama());
System.out.println ("Tahun Lahir = "+ data1.GetTahunLahir());
data1.Umur();
}
}
Output:
Nama = Rara
Tahun Lahir = 1985
Umur = 24
Langganan:
Postingan (Atom)