Sabtu, 01 Januari 2011

Softskill Pengantar Telematika

MANFAAT MIDDLEWARE PADA SISTEM INFORMATIKA

Middleware merupakan software yang berfungsi sebagai lapisan konversi atau penerjemah. Selain itu middleware juga sebagai Consolidator dan Integrator. Middleware saat ini dikembangkan untuk memungkinkan satu aplikasi berkomunikasi dengan lainnya walaupun berjalan pada platform yang berbeda.
Middleware adalah S/W penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan. Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar platform yang berbeda.
Middleware yang paling banyak dipublikasikan:
- Open Software Foundation's Distributed Computing Environment (DCE),
- Object Management Group's Common Object Request Broker Architecture (CORBA),
- Microsoft's COM/DCOM (Component Object Model).

Arsitektur middleware merupakan sekumpulan S/W terdistribusi yang menempati lapisan antara aplikasi dan sistem operasi serta layanan jaringan di suatu node pada jaringan komputer.
Layanan middleware menyediakan kumpulan fungsi API (Application Programming Interfaces) yang lebih tinggi daripada API yang disediakan sistem operasi dan layanan jaringan yang memungkinkan suatu aplikasi dapat:
- Mengalokasikan suatu layanan secara transparan pada jaringan,
- Menyediakan interaksi dengan aplikasi atau layanan lain,
- Tidak tergantung dari layanan jaringan,
- Handal dan mampu memberikan suatu layanan,
- Diperluas (dikembangkan) kapasitasnya tanpa kehilangan fungsinya.

Messaging Middleware merupakan antarmuka dan transportasi antar aplikasi. Menyimpan data dalam suatu antrian message jika mesin tujuan sedang mati atau overloaded. Mungkin berisi business logic yang merutekan message ke tujuan sebenarnya dan memformat ulang data lebih tepat. Sama seperti sistem messaging email, kecuali messaging middleware digunakan untuk mengirim data antar aplikasi.

Middleware basis data data menyediakan antarmuka antara sebuah query dengan beberapa database yang terdistribusi. Menggunakan, baik arsitektur hub and spoke atau arsitektur terdistribusi, memungkinkan data untuk digabungkan dari beberapa sumber data yang berbeda atau terpisah.

Tujuan utama layanan middleware adalah untuk membantu memecahkan interkoneksi beberapa aplikasi dan masalah interoperabilitas. Bagaimana pun juga middleware bukanlah “obat mujarab”:
- Ada jarak antara prinsip dan praktek. Beberapa middleware membuat suatu aplikasi tergantung pada suatu produk tertentu,
- Sedikitnya jumlah middleware menjadikan rintangan tersendiri. Untuk menjaga lingkungan komputasi mudah diatur, pengembang biasanya memilih sejumlah kecil layanan yang memenuhi kebutuhan mereka,
- Selama layanan middleware masih memunculkan abtraksi pemrograman terdistrbusi, middleware masih akan memberikan bagi si pengembang suatu pilihan rancangan aplikasi yang cukup sulit. Contoh: pengembang masih harus menentukan layanan atau fungsi apa yang harus diletakkan pada client ataupun server.

Ada tiga tipe layanan middleware yaitu:
1) Layanan Sistem Terdistribusi:
a. Komunikasi kritis, program-to-program, dan layanan manajemen data,
b. RPC, MOM (Message Oriented Middleware) dan ORB.
2) Layanan Application:
a. Akses ke layanan terdistribusi dan jaringan,
b. Yang termasuk: TP (Transaction Processing) monitor dan layanan database, seperti Structured Query Language (SQL).
3) Layanan Manajemen Middleware: memungkinkan aplikasi dan fungsi dimonitor secara terus menerus untuk menyakinkan unjuk kerja yang optimal pada lingkungan terdistribusi.


(Annisa Putri R. 4KA12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Powered By Blogger